Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Ajibarang Banyumas: Kecamatan yang Dianaktirikan, tapi Malah Jadi Daerah yang Mandiri

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
24 Mei 2024
A A
Ajibarang Banyumas: Kecamatan yang Kerap Dianaktirikan, tapi Malah Jadi Daerah yang Mandiri Mojok.co

Ajibarang Banyumas: Kecamatan yang Kerap Dianaktirikan, tapi Malah Jadi Daerah yang Mandiri (www.banyumaskab.go.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Ajibarang Banyumas, nggak dapat perhatian sebesar Purwokerto, tapi mampu tumbuh jadi daerah yang mandiri. 

Membicarakan Banyumas pasti tidak akan jauh-jauh dari Purwokerto. Ibu kota kabupaten yang terkenal sebagai penghasil mendoan itu begitu maju. Empat kecamatan di Purwokerto (Purwokerto Timur, Purwokerto Barat, Purwokerto Utara, Purwokerto Selatan) turut kecipratan jadi anak emas. Empat kecamatan itu selalu dibangga-banggakan karena kenyamanan dan kemewahannya. 

Padahal, selain empat kecamatan itu, ada kecamatan di Banyumas yang nggak kalah hebat yakni Ajibarang. Kecamatan yang terletak 18 kilometer di sisi barat Purwokerto itu kurang diperhatikan. Persis seperti anak tiri karena fokus pemerintah setempat hanya pada pengembangan ibu kota Kabupaten Banyumas, Purwokerto.

Akan tetapi, kenyataannya Ajibarang mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Layaknya anak tiri yang selalu dikesampingkan, Ajibarang justru tumbuh mandiri tanpa ketergantungan pada kecamatan lain. Kenapa bisa demikian, biarkan saya menjelaskan beberapa alasannya, Lur.

Akses jalan begitu mulus

Selama menempuh pendidikan di Purwokerto, saya sering melintasi Ajibarang yang menjadi jalur lintas provinsi ini. Jalanan yang luas membuat saya leluasa memacu kendaraan. Memang saya harus beradu dengan bus dan truk besar, tapi itu nggak masalah buat saya. Sebab, saya masih bisa menyalip dari ruas kanan dan ruas kiri jalan dengan cekatan. Apalagi, kontur jalannya minim kerusakan.

Nggak heran kalau jalan lintas provinsi di Ajibarang ini selalu ramai dari pagi hingga sore ini. Itu mengapa, beberapa titik di Ajibarang kemudian menjadi pusat kemacetan yang sulit dihindari. Ini pertanda kecamatan penghubung jalur Pantura dan Purwokerto ini sebenarnya begitu strategis. Pelancong dari Jakarta pun menjadikan Kecamatan Ajibarang sebagai jalan utama saat berkunjung ke Kota Satria.

Ketika malam tiba, kondisi jalan tak kalah ramai. Puluhan truk gandeng melintas silih berganti. Bus besar seperti Sinar Jaya melintas hampir setiap sepuluh menit sekali. Saking ramaoinya, sepertinya kecamatan ini nggak kenal kata sepi. 

Taman kota tempat hiburan warga setempat

Akhir pekan adalah waktu yang pas untuk melepas penat setelah seminggu bekerja. Menghabiskan waktu bersama keluarga di luar rumah jadi salah satu pilihan warga Ajibarang. Apalagi, kecamata ini punya taman kota yang menjadi andalan dan kebanggan warga. 

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

Taman Kota Ajibarang letaknya sangat strategis, di pusat kecamatan. Dikelilingi oleh tumbuhan rendah, taman kota ini jadi spot yang begitu menyejukkan. Kebetulan, saya pernah berkunjung ke taman tersebut saat sore hari. Suasananya begitu nyaman seolah oase di tengah kota yang kian ramai. 

Kalian nggak perlu khawatir kelaparan di sana, di area taman ada pedagang kaki lima yang menjajakan makanan ringan dan makanan berat. Kalian bisa jajan sepuasnya sampai bosan, Lur!

Nggak heran kalau pengunjung selalu memenuhi taman ini. Berkat keberadaan ruang publik berupa taman, warga Ajibarang nggak terlalu bergantung dengan tempat rekreasi di Purwokerto. 

Pasar Ajibarang memenuhi kebutuhan warga sekecamatan dan sekitarnya

Kebutuhan pangan, sandang, dan papan warga Ajibarang bisa dipenuhi dengan mudah. Kenapa? Karena kecamatan satu ini memiliki pasar yang bisa menyuplai kebutuhan warganya. Bahkan, pasar yang memiliki nama persis dengan nama kecamatannya ini juga menjadi andalan warga di kecamatan lain. Sebut saja, kawan saya yang bermukim di Kecamatan Pekuncen. 

Dia sering membeli kebutuhan pangan dan sandang di Kecamatan Ajibarang. Selain karena lokasinya yang dekat dari rumah, ketersediaan bahan pangan yang lengkap membuat pasar ini menjadi pilihan utamanya saat berbelanja.

Ajibarang Banyumas kerap luput dari perhatian. Padahal, kecamatan ini mampu tumbuh menjadi daerah yang mandiri dan mampu menopang kebutuhan warganya. Sepertinya pemerintah setempat perlu lebih memperhatikan dan mengapreasi daerah ini, jangan ibu kota kabupatennya melulu yang disanjung. 

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Mei 2024 oleh

Tags: ajibarangajibarang banyumasbanyumaspurwokerto
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Kecamatan Baturraden, Tempat Ideal untuk Pensiun

Kecamatan Baturraden, Tempat Ideal untuk Pensiun

1 Juni 2023
Sahoun Ayam, Makanan Khas Purwokerto yang Jarang Dilirik karena Nggak Menarik

Sahoun Ayam, Makanan Khas Purwokerto yang Jarang Dilirik Orang karena Nggak Menarik

5 Mei 2024
Purwokerto-Purbalingga- Saudara Ngapak yang Saling Melengkapi (Unsplash)

Purwokerto dan Purbalingga Adalah Saudara Ngapak yang Bisa Berjalan Secara Beriringan Tanpa Menjatuhkan

29 Juli 2023
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja Terminal Mojok

4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja

29 Mei 2022
Alun-alun Purwokerto Jadi Semakin Cantik Setelah Renovasi, tapi Tetap Problematik

Alun-alun Purwokerto Jadi Semakin Cantik Setelah Renovasi, tapi Tetap Problematik

2 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.