Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan di Marketplace
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan adalah buku yang ditulis oleh Ester Lianawati yang aktif meneliti soal kajian psikologi dan feminisme. Buku ini kerap direview di media sosial.
Judul: Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
Penulis: Ester Lianawati
Penerbit: EA Books
Tahun terbit: Cetakan ketigabelas, Februari 2023
Tebal buku: 292 halaman
Racun skincare sudah sering, tapi bagaimana dengan racun buku?
Maksud kata “racun” di sini adalah rekomendasi atau pengaruh dari seseorang yang membuat kamu pengin memiliki suatu barang. Racun suatu barang biasanya akan kamu temukan di media sosial. Misalnya, racun skincare akan seakan mendesak kamu untuk memiliki suatu produk dari brand tertentu. Kalau nggak memilikinya, kamu merasa bakal menyesal. Racun ini juga bisa berupa buku, yang sering kali membuat judul buku tertentu populer di kalangan pembaca.
Dari pengamatan saya, racun buku atau buku yang populer dan membuat orang lain terajak untuk membaca biasanya bergenre fiksi. Tapi ada suatu buku nonfiksi yang entah kenapa populer sekali. Buku ini terus menerus di-review oleh pembaca di Twitter dan selalu hadir di sesi foto bersama komunitas membaca buku di acara silent reading. Kamu mungkin sudah nggak asing juga sama buku ini. Judulnya Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan.
Daftar Isi
- Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan membantu kita mempelajari psikologi feminis
- Memahami pondasi utama psikologi feminisme
- Perempuan dan semesta yang tak kasatmata
- Peran perempuan untuk perempuan lain
- Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan layak menerima semua popularitas
- Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan membantu kita mempelajari psikologi feminis
Buku ber-cover lilac dengan judul capslock berukuran besar-besar ini memang cukup sering dibicarakan oleh pencinta buku. Katanya, membaca Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan membantu mereka belajar psikologi feminis dengan pendekatan yang ramah pemula.
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan ditulis oleh Ester Lianawati, lulusan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta dan Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia. Penulis juga aktif meneliti soal kajian psikologi dan feminisme serta melakukan pendampingan pada perempuan korban KDRT, pasangan dengan isu ketidaksetiaan dan pengkhianatan, serta perempuan migran. Dari latar belakang pendidikan penulis, saya nggak perlu lagi meragukannya karena penulis sudah pasti berkapabilitas untuk menulis buku ini.
Memahami pondasi utama psikologi feminisme
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan terdiri dari tiga bab yang pembahasannya berbeda-beda tapi saling terkait. Di bab pertama yang berjudul Psikologi Feminis: Apa dan Bagaimana, Ester Lianawati mengajak pembaca untuk memahami psikologi feminis serta perkembangannya dari masa ke masa yang ternyata nggak berjalan semulus itu. Bahkan para psikolog perempuan saja harus melalui jalan yang berdarah-darah.
Saya sendiri nggak begitu asing dengan bidang ilmu psikologi dan kajian gender. Beberapa grand theory psikologi sempat disinggung di perkuliahan dan saya pernah ikut mata kuliah kajian gender di dua program studi, Sosiologi dan Antropologi. Walaupun pendekatannya agak berbeda, tapi saya bisa memahami pembahasannya di buku ini tanpa merasa seperti membaca buku pendamping kuliah.
Di bab ini saya jadi lebih tercerahkan soal teori dan fenomena psikologi feminis yang (baru saya sadari) belum saya pelajari sampai tuntas. Gara-gara Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan, pandangan saya terhadap beberapa teori terekonstruksi.
Saya jadi bisa melihat konteks dan memahami suatu teori dari berbagai perspektif. Teori-teori dikupas tuntas: bagaimana metodenya, plus minusnya, kritik dari sejawatnya, dan teori lain yang jadi tandingannya. Tapi kamu yang belum pernah membaca buku ini nggak perlu khawatir, semua tulisan dalam buku ini mudah dimengerti. Sangat beginner-friendly.
Perempuan dan semesta yang tak kasatmata
Dari ketiga bab, bab Psike Perempuan: Semesta yang Tak Terlihat adalah yang paling berkesan buat saya. Perasaan saya serasa diaduk-aduk saat membaca. Seperti yang dikatakan oleh Ester Lianawati di pengantar, buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan bisa menjadi sarana untuk menyelidiki diri. Dan itulah yang saya alami, karena saya merasa bahwa saya menjadi korban sekaligus pelaku dari tuntutan akan kesempurnaan.
Saya kira ketidakpercayaan diri, insecurity, dan selalu merasa kurang pada pemberian Tuhan atas tubuh saya adalah karena saya memang diciptakan seperti itu. Rupanya nggak. Saya begini karena standar kesempurnaan yang diciptakan oleh masyarakat memang mustahil untuk dipenuhi. Selain itu, rasa kurang puas juga muncul karena terlalu sering terpapar konten iklan yang mengonstruksikan kecantikan perempuan dengan menampilkan model kelewat sempurna yang seakan memaksa untuk menjadi sesempurna model iklan.
Saya makin merasa dilema ketika pekerjaan saya saat ini adalah memproduksi iklan semacam itu. Saya harus “menyerang” para perempuan dengan kekurangan di tubuh mereka dan “memaksa” mereka menghilangkannya agar tampil menarik, enak dipandang, dan nggak ditinggal suami. Jujur saja saya merasa jahat sekali. Apalagi di saat yang sama saya turut menjadi korban dari standar kesempurnaan yang terus menerus membuat kepercayaan diri menurun.
Nggak hanya itu, terkadang pun perempuan bisa sangat kejam pada sesama perempuan. Padahal idealnya women support women, sama-sama berjuang belawan budaya patriarkal yang mengakar di masyarakat Indonesia. Sesama perempuan seharusnya saling menguatkan, karena kita ada di posisi rentan tersubordinasi.
Peran perempuan untuk perempuan lain
Perempuan rentan mengalami kekerasan. Kekerasan pun bukan hanya KDRT. Korbannya pun bisa dari segala usia. Soal kekerasan, saya dulu memahami kalau korban harus selalu speak up. Tapi ternyata saya keliru. Speak up nggak selamanya membuat korban lega. Bahkan justru bisa membuat korban trauma dan ketakutan karena seakan membuat mereka melakukan reka ulang.
Mendampingi korban kekerasan, pelecehan, dan pemerkosaan itu nggak mudah sama sekali, dan itu semua diceritakan oleh Ester Lianawati yang memang terjun di bidang itu. Kita sebagai orang yang dipercaya korban harus bisa mendengarkan mereka, tanpa sedikit pun menghakimi maupun mendiskreditkan luka dan trauma yang mereka alami. Sayangnya, dari buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan saya tahu, korban-korban berbenturan dengan hukum positif dan respons sebagian masyarakat yang membuat mereka makin terbayang akan tragedi yang telah terjadi.
Saya belajar bagaimana cara untuk menjadi pendengar sekaligus pendamping yang baik pada perempuan korban kekerasan, pelecehan, dan pemerkosaan. Saya juga jadi tahu tindakan-tindakan yang tampaknya biasa ditemukan di kehidupan sehari-hari, tapi nyatanya itu termasuk kekerasan.
Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan layak menerima semua popularitas
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan sangat pantas untuk menerima semua popularitasnya. Ternyata popularitasnya berbanding lurus dengan kualitas bukunya. Membaca buku ini bisa jadi media belajar psikologi feminis dalam bentuk compact. Semua hal yang krusial sudah terangkum, dengan bahasa yang mudah dimengerti pula. Nggak ada cela dari buku ini.
Selain itu, selalu ada sesi refleksi kecil di hampir setiap subbab. Refleksi ini bukan cuma wadah penulis untuk menyimpulkan tulisannya, tapi juga bisa menjadi cara agar kita bisa melihat kembali ke diri sendiri.
Oh ya, sesuai dengan judul yang saya pakai yang saya pinjam dari istilah penulis, mari kita menjadi perempuan liar. Bukan, bukan “liar” yang berkonotasi negatif sebagaimana yang diajarkan oleh masyarakat, ya.
Menjadi perempuan liar artinya kita punya kebebasan dan keberanian. Belajar menjadi perempuan liar akan membuat kita paham apa itu autentik, tulus, tegas, bangkit, dan mencintai. Pada dasarnya kita semua bisa menjadi perempuan liar, karena ada serigala betina dalam tiap-tiap diri kita.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Perempuan dan Laki-laki Bisa Memilih untuk Tidak Tunduk dengan Patriarki.
Skor Review 5/5
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
Bagaimana rasanya menyelidiki jiwa sendiri? Menyelidiki diri memang bukan proses yang nyaman. Tapi menyelidiki diri sendiri sambil membaca buku ini mungkin saja akan membuat kita menemukan kekuatan baru.
Kelebihan
- Buku perpaduan teori psikologi dan feminisme
- Buku populer
Detail Review
- Cetakan
- Cover
- Layout
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan di Marketplace
Kami mengumpulkan informasi dari berbagai marketplace