Jadi begini teman-teman, sebelum kita membahas topik utama, saya ingin cerita lebih dahulu tentang kehidupan di kampung. Saya adalah orang desa atau mungkin lebih enak disebut dengan orang kampung yang hampir segala sesuatu dikait-kaitkan dengan hal mistis. Ada kumpulan burung gagak terbang, dibilang bakalan ada orang yang meninggal. Dengar bunyi burung di malam hari, tidur harus telungkup—kalau nggak bakal ketindihan setan.
Selain mitos mistis tersebut , ada juga cerita tentang makhluk-makhluk dunia lain yang sering berkeliaran di malam hari. Yang paling menarik dari semua itu, ada juga hantu yang tinggal berdampingan dengan manusia, di daerah kami makhluk jenis ini dinamakan ‘Suanggi’.
Dari semua cerita-cerita hantu yang saya dengarkan dari kecil hingga dengan saat ini, tak satupun yang pernah saya temui. Bahkan, pada saat ibu saya meninggal pun saya tak pernah berjumpa dengannya lagi—kecuali dalam mimpi. Ini menjadi kekuatan bagi saya untuk berpikir bahwa orang yang telah meninggal tak mungkin kembali ke dunia orang hidup.
Singkat cerita, saat saya pindah ke ibukota—cerita-cerita tentang hantu itu mulai tak terdengar, dan rasa penasaran saya akan hal-hal mistis mulai berkurang, meskipun sesekali suka nonton kisah-kisah horor di YouTube. Saat mulai bekerja, cerita tentang hantu ini hidup kembali. Banyak teman-teman yang mengatakan kantor tempat kami bekerja punya penghuni. Sayangnya, saat saya sendirian di lantai tiga tak ada satupun gangguan yang saya dengar, entahlah kenapa bisa begitu.
Tak melihat bukan berarti tak percaya. Saya percaya, jika sesuatu yang baik itu ada maka ada pula yang jahat. Jika Tuhan itu ada, maka ada yang dinamakan setan. Hanya saja, sifat mereka yang tak terlihat ini membuat saya ragu, apakah benar setan atau makhluk halus itu benar-benar ada? Karena saya tidak benar-benar ‘yakin’ bahwa mereka ada.
Seperti itulah sepenggal kisah pribadi saya hingga timbul rasa ‘malas mau percaya’ di atas. Sekarang, marilah kita fokus ke topik utama tentang hantu bus rute Cikampek-Bandung. Seorang pria menunggu bus menuju Bandung dari Cikampek. Siapa sangka, bus yang ia tumpangi ternyata sangat misterius karena berisi penumpang-penumpang yang tak bersuara—yang pada akhirnya diketahui (kemungkinan besar) itu adalah hantu.
By the way, pria yang mengalami kejadian mistis hingga viral ini bernama Hebbie Agus Kurnia. Dari cerita yang ia curahkan di Instagram story, salah satu bukti jika mobil tersebut misterius adalah sebotol brand minuman yang dipasarkan pada tahun 2004. Minuman itu tentu saja sudah hilang termakan waktu jika kita ingin mencari-cari di tahun sekarang.
Hebbie juga sempat berbagi foto-foto saat ia berada dalam bus yang ternyata kosong melompong alias tak berpenumpang. Padahal, menurut pengakuannya hampir semua kursi dalam bus misterius itu sudah terisi penuh.
Karena sekarang kita hidup di dunia di mana media sosial berperan penting dalam hidup masyarakat, tiba-tiba muncul banyak orang dengan kemampuan mampu mendalami kehidupan dunia lain. Berdasarkan pengamatan netizen yang budiman, sekalipun terlihat banyak kursi kosong pada foto itu, namun jika di zoom terlihat wajah-wajah misterius yang menyeramkan sekaligus bikin merinding.
Sekali lagi, saya mencoba mengikuti alur pemikiran warganet dan akhirnya tak kunjung menemui wajah-wajah menyeramkan itu. Layar handphone dicerahkan sampai pada titik maksimal, namun sosok-sosok makhluk lain tak juga terlihat di handphone. Tentu saja rasa ragu itu muncul bersamaan dengan pertanyaan, benarkah ada hantu yang bisa nyetir bus dan berjalan bebas masuk keluar tol dan bahkan membayar di pintu masuk tol?
Hebbie, pria yang mengalami kejadian mistis memang tak memaksa para pengikut atau pembaca ceritanya percaya dengan apa yang ia alami. Dan di sini, saya pun berhak untuk tidak percaya dengan cerita tersebut, bukan berarti 100% tak percaya namun ragu.
Sebagaimana Hebbie yang awalnya tak percaya dengan makhluk halus hingga akhirnya ‘mendapat pencerahan’, tentunya saya tidak berharap mengalami hal yang sama dengannya. Sebagaimana telah saya uraikan di atas, jika saya percaya Tuhan itu ada, maka saya juga harus percaya bahwa setan itu ada. Sayangnya, sosok yang terakhir disebutkan ini belum sepenuhnya masuk di akal.
Kesimpulannya, mungkin saya dan teman-teman lainnya yang belum pernah melihat makhluk halus punya kekuatan khusus yang membuat para setan itu lari terbirit-birit ketika berpapasan. Tetapi, jangan cepat terbuai dengan kalimat ‘kekuatan khusus’, karena percaya atau tidak, orang-orang yang belum pernah melihat makhluk halus ini akan lari terbirit-birit jika suatu saat bertemu dengan setan. Percaya nggak percaya, kali ini kalian harus percaya.