Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Di Balik Jalan Pantura yang Aduhai Jelek, Saya Merasa Ada Hikmah yang Kudu Diambil

Budi oleh Budi
14 Desember 2020
A A
jalan pantura mojok

jalan pantura mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Rute Semarang-Pati-Rembang tak ayal membuat saya mafhum betul betapa nggak nikmatnya menjelajah aspal Pantura pakai motor matic. Tapi, apa mau dikata, lha wong punyanya cuman motor matic kok. Namun, di balik nggak enaknya Pantura yang gronjal-gronjal itu, saya mendapat hikmah.

Motor matic dengan diameter ban hanya 12 inci merupakan paduan yang sangat pas ketika melibas aspal Pantura. Gimana tidak, jalanan Pantura yang bagusnya kebangetan itu bakal membuat laju motor matic yang saya kendarai sulit dikendalikan, nggak stabil. Belum lagi risiko jatuh bego makin terbuka lebar. Entah sudah berapa kali saya menggerutu ketika hampir celaka saat dihadapkan dengan jalan yang ada tambalannya. Alih bikin mulus karena menutup lubang jalan, penambalan yang dilakukan nyatanya bikin jalannya bergelombang.

Jalannya memang tampak mulus, tapi bakal berbeda jika dilewati. Tak ayal, nggak cuma sekali kecelakaan terjadi akibat muka jalan bergelombang. Bahkan di beberapa jalan yang sering saya lewati, terdapat retakan-retakan yang bakal muat hanya untuk mengemut roda motor.

Pernah tetangga saya dibuat sial gegera retakan jalan ini. Doi sampai jumpalitan karena ban depan motor masuk ke retakan jalan yang ada di Pantura tersebut. Lantas baby face doi nggak beraturan lagi bentuknya, ditambah satu gigi tanggal. Belum lagi baret-baret akibat gesekan sama aspal, ngeri Lur.

Dan entah kenapa, perbaikan yang dilakukan di jalan Pantura bukannya membuat jalan jadi mulus, malah sebaliknya. Dari retakan-retakan atau lubang jalan memang ditambal. Tapi, kenapa kok malah bikin jalan jadi nggak rata. Kan kasihan saya sama pengguna jalan yang lain.

Selain jalan yang bumpy, pun nggak jarang masih ditemui lubang-lubang menganga membuat motor saya sedikit banyak mengeluh juga. Mulai dari velg motor yang peyang, baut-baut pada kendor, shock breaker dipaksa kerja lebih keras, sampai homesteer matic saya minta dielus-elus mulu.

Jika ada yang tanya gimana rasanya riding di jalan Pantura, saya bakal mengasih nilai lima dari sepuluh yang ada. Baik yang pegang stang atau boncenger, sama-sama pengin misuh. Ketika jadi boncenger, saya pernah merasakan tamparan di pantat saat motor matic saya nggak sengaja nampol jalan berlubang yang nggak kelihatan. Shock breaker nggak sanggup meredam, alhasil bokong saya yang jadi korban. Prakkk, kira-kira begitu bunyinya. Kalau rasanya ya, kayak dipecut sepuluh kali pakai rotan sama emak saat disuruh mandi tapi masih saja ndablek, nggak mau, pengin main terus.

Namun, di balik jalan yang nggak enak itu, saya merasa ada maksud mulia dari jalan Pantura yang “dibikin” seperti itu. Setidaknya ada tiga hal yang patut saya ambil.

Baca Juga:

Jalan Daendels Pansela Tidak Kalah Hancur dari Pantura, Tak Layak Dilewati padahal Menyimpan Potensi

Jalan Pantura Rembang Adalah Jalan Nasional Terburuk, Tidak Pernah Benar-benar Layak Dilewati

#1 Untuk melatih fokus ketika riding

Jalanan yang kelewat mulus sampai bikin baut-baut di motor saya sering kendor dan tak jarang hilang entah di mana mengharuskan untuk tetap fokus ke jalan. Mata selalu waspada, barangkali, bakal ada lubang tersembunyi atau jalan yang bergelombang yang tiba-tiba saja bisa membuat ban depan wheelie saat kecepatan tinggi, bisa auto ndelosor. Pokoknya mata harus fokus sama jalan, menguatkan tekad untuk satu tujuan. Nggak boleh nyambi-nyambi pas riding, apalagi nyambi yangnyangan di atas motor, atau sambil catcalling pengendara lain. Nyambi freestyle motor kayak pas kampanye juga nggak boleh. Pokoknya fokus saja sama pacar jalan.

#2 Disuruh menikmati jalan

Yups, jalanan yang nggak mulus bisa dipastikan juga nggak enak untuk ngebut. Alih-alih bakal cepet sampai tujuan, bisa-bisa nyungsep di kuburan. Dengan kata lain, mungkin, saya merasa disuruh untuk lebih menikmati perjalanan. Alon-alon asal kelakon sepertinya kudu saya tanamkan dalam kepala. Saya nggak mau nyungsep di kuburan dengan tetap ngebut, mending saya pelan-pelang dengan sedikit menahan bokong yang mulai panas.

#3 Secara nggak langsung melatih skill bermotor

Saya merasa, jalan Pantura bisa untuk melatih skill naik motor. Banyak rintangan, ujian, lubang-lubang, rekahan-rekahan, tambalan-tambalan yang kudu dilewati. Bisa dipastikan, kemampuan mengendarai kuda besi bakal meningkat.

Entah sampai kapan jalan-jalan yang nggak bisa dikatakan mulus kayak jalanan di Pantura itu terus lestari. Atau mungkin bakal selamanya dan kekal seperti kita?

Hah, kita?

BACA JUGA Nggak Cuma Aki Tekor, Ini Beberapa Parts Penyebab Electric Starter Motor Mati dan tulisan Budi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Desember 2020 oleh

Tags: jalan remukpantura
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

3 Rekomendasi Kuliner di Kereta Joglosemarkerto yang Cocok untuk Menemani Perjalanan

Joglosemarkerto, Kereta Loop yang Bikin Jogja Lebih Mudah Dijangkau Anak Pantura

14 Maret 2023
supir mojok.co

Hal-hal Menyebalkan di Jalan Raya Saat Jadi Supir

2 Juli 2020
Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura curah hujan

Urug-Urug Udan Gedhe, Sinyal Hujan Datang Orang Pantura

28 November 2022
12 Kosakata Bahasa Tegal yang Biasa Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

Culture Shock Berkendara di Tegal: Nyala Lampu APILL yang Agak Laen dan Bau Teh di Mana-mana

23 Agustus 2023
PO Dewi Sri, Penguasa Pantura dengan Tiket Harga Merakyat

PO Dewi Sri, Penguasa Pantura dengan Tiket Harga Merakyat

16 Juni 2023
Culture Shock Orang Wonosobo ketika Lewat Jalan Pantura: Udah Panas, Nggak Ada Pemandangan yang Bisa Dinikmati pula

Culture Shock Orang Wonosobo ketika Lewat Jalan Pantura: Udah Panas, Nggak Ada Pemandangan yang Bisa Dinikmati pula

24 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.