Sampai sekarang, saya masih belum terlalu paham dengan togel atau toto gelap. Terlalu ribet bagi orang awam untuk memahami salah satu permainan ini. Apalagi permainan ini sangat identik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan angka. Untuk orang-orang yang traumatis dengan angka gara-gara mata pelajaran matematika dulu di bangku sekolah pasti sangat sulit untuk memahaminya, termasuk saya.
Gara-gara permainan ini identik dengan angka, membuat saya teringat kembali dengan pelajaran matematika dulu dan merecall kembali akan rumus-rumus yang berceceran dan membuat kepala saya pusing. Namun gara-gara banyak teman saya banyak yang bermain permainan ini, saya jadi tertarik untuk memahaminya dan mencoba menggali sedikit informasi tentang permainan ini.
Saya mulai bertanya dari adik tingkat saya sampai ke orang yang bekerja dengan bandar togelnya. Tak menyangka ternyata adik tingkat saya lebih berpengalaman dalam togel. Beberapa kali dia kalah, tapi beberapa kali juga dia menang jutaan rupiah.
Jadi cara main togel adalah dengan menebak dua atau empat angka yang akan keluar nanti malam. Kalau tebakanya kita benar maka kita akan menang. Kita akan mendapatkan uang berkali-kali lipat dari uang yang kita pasang sebelumnya. Uang yang didapatkan mulai dari 60 ribu, 600 ribu sampai jutaan rupiah, hanya dengan bermodalkan minimal seribu rupiah saja. Semakin besar taruhan kita, semakin besar uang yang kita dapat. Kalau menang lho.
Siapa sih yang tidak tertarik dengan hadiah segitu banyak? Apalagi modalnya seribu doang lagi. Itulah alasan kenapa togel benar-benar digilai banyak orang. Tapi mikir menang doang mah enak, kalau tau bagian ruginya kita sering aja lupa.
Saya lalu tertarik belajar dari pengalaman adik tingkat saya tersebut. Ia menuturkan, kalau sudah kecanduan pasti susah berhenti dan buang-buang waktu. Selain waktu yang akan tersita banyak, Kerugian yang tidak akan terasa lainya seperti habisnya uang kita secara perlahan tanpa kita sadari.
Berhubung informasi yang saya dapat belum cukup, saya sempatkan iseng-iseng bertanya dengan teman saya. Ternyata teman saya ada yang bekerja membantu bandar togel. Namanya biasa dipanggil “pangeran”. Kok pangeran? Ya nggak tahu.
Kita akhirnya mengobrol dengan tema pengalaman pangeran menjadi asisten bandar togel. Seperti contohnya pengalamanya mendapatkan pelanggan yang kebanyakan orang tua yang pekerjaanya buruh lepas dan anak-anak kecil yang asal beli nomor katanya. Banyak kejadian lucu dalam menangani berbagai pelanggan seperti itu ujarnya. Namun bukan di bagian itu yang ingin saya tuliskan, melaInkan lebih ke “keuntungannya” bekerja membantu bandar togel.
Salah satu pekerjaan yang sering ia lakukan adalah membuat ramalan gambar untuk pembeli-pembelinya. Jadi sebelumnya ia diminta oleh Bosnya untuk menggambarkan simbol angka yang nanti malam akan keluar. Nah, kalau sudah gambarnya diberikan kepada pelangganya untuk ditrawang sendiri-sendiri.
“Bro mengko ramalane asu digebugi ye.”
“Siap Bos, cok 84 ye sing bakalan metu mengko mbengi”
Ternyata ia dibayar hanya dengan menggambar ramalan seperti itu. Di situ saya terheran-heran, togel aja ada ilustratornya.
Ia menuturkan bahwa bermain togel itu lebih banyak rugi daripada untungnya. Kalau kita sudah terjun, maka kita akan terus tertantang untuk membeli nomer sampai menang. Yang pasti kita bakal keluar duit buat beli kupon, namun tidak ada kepastian kapan kita akan menang. Yang artinya, kita akan pasti menghambur-hamburkan uang kalau sudah kecanduan permainan tersebut.
Mengeluarkan uang seribu sampai sepuluh ribu memang sedikit nominalnya kalau sehari. Tapi jika kita hitung, apabila setiap hari kita mengeluarkan uang 10 ribu selama satu bulan berati kita telah mengeluarkan uang 310 ribu sebulan saja. Lalu jika dikalikan 3 bulan maka kita akan mengeluarkan uang sebesar 930 ribu selama 3 bulan. Dengan uang seperti itu mending buat nabung untuk usaha kecil-kecilan lebih yo’i.
Ia malah lebih suka menjadi pembantu bandar daripada ikutan memasang togel. Soalnya lebih pasti setiap hari ada pemasukan dari pekerjaanya membuat gambar ramalan dan membantu bosnya. Keuntungan yang ia peroleh lebih pasti ia dapatkan setiap hari walaupun tidak sebanyak kalau menang togel.
Dari sini, kita bisa belajar dari ilustrator bandar tersebut. Dia nggak tertarik dengan permainan togel agar kita sadar bahwa nggak ada yang instan.
Ada juga pepatah lama yang mengatakan “walaupun sedikit, tapi kalau telaten lama-lama menjadi bukit.” Jangan terlalu tertarik dengan hadiahnya yang banyak itu dan jangan terobsesi sekali untuk harus memenangkannya. Bermain saja santai, jangan terlalu terobsesi dengan hadiahnya, jadikan aja ajang srawung. Kumpul bareng, udud bareng, ngopi bareng dan ketawa bareng.
Cobalah untuk kita lebih bisa membedakan hal-hal yang pasti dan tidak. Kalau kita membutuhkan uang ya cari kerja. Walaupun upahnya sedikit, tapi itu tidak masalah. Nanti kita pun akan lebih bisa menghargai uang hasil kerja keras tersebut. Dari pada berharap dengan sesuatu yang tidak pasti seperti togel, mending cari pekerjan yang pasti yup. Berharap pada sesuatu yang tidak pasti itu sakit, Sob, mending berharap yang pasti-pasti saja.
BACA JUGA Sudah Tahu Bakal Sakit Hati, Malah Masih Kepo Mantan Berulang Kali dan tulisan Prasetyo Aji lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.