Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Wajar Felix Nesi Marah, Gereja Katolik Memang Kerap Tak Transparan

Oktaviano N. G. oleh Oktaviano N. G.
13 Juli 2020
A A
Hanya karena Kami Orang Kristiani, Bukan Berarti Kami Pakar Alkohol dan Babi terminal mojok.co

Hanya karena Kami Orang Kristiani, Bukan Berarti Kami Pakar Alkohol dan Babi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan lalu, sebuah kasus pelecehan anak-anak oleh pengurus gereja di Depok, Jawa Barat, terbongkar. Tak lama setelahnya, novelis Felix Nesi dikriminalisasi karena memprotes cara gereja di Timor Tengah Utara, NTT, menangani pastor yang diduga melecehkan perempuan. Felix sempat menulis status panjang di Facebook tentang kejadian penahanan dirinya. Inti status saya kira soal pelecehan seksual di lingkungan gereja Katolik, hanya saja penekanan utamanya ada pada ketidakpuasan Felix terhadap sikap gereja yang lambat mengurusi pastor yang bermasalah dengan kasus pelecehan seksual.

Kasus di Depok dan kasus Felix tidak saja memantik banyak diskusi, tetapi banyak dukungan. Bagi saya itu pertanda baik, artinya paling tidak, orang-orang tidak diam dengan hal buruk yang sedang terjadi.

Saya seorang Katolik dan dibesarkan di lingkungan Katolik. Saya pernah mendapat kesempatan berharga mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan calon imam Katolik. Saya betul-betul berkembang secara akademik di sana. Saya sangat berterima kasih karenanya.

Pendidik di lembaga pendidikan tersebut adalah para pastor dan juga guru biasa. Lingkungan Pendidikan juga sangat baik untuk pengembangan intelektual dan spiritual. Akan tetapi, sewaktu di sana juga, masih ada pertanyaan yang tertanam di dalam kepala saya tentang suatu hal.

Hal tersebut adalah tentang kepergian salah seorang pastor pendidik secara tiba-tiba. Ke mana perginya, tidak ada yang tahu pasti. Kabar angin beredar ke mana-mana. Dan layaknya kabar angin, hal tersebut dengan cepat beredar. Isinya bermacam-macam. Salah satunya, dugaan bahwa ia pergi dengan seorang wanita. Tapi, itu tidak pasti. Yang pasti adalah kepergiannya dan ketidakpastian alasannya.

Kejadian lain yang mengundang tanya juga mengemuka sewaktu saya berada di Makassar. Ada seorang pastor yang dipindahtugaskan entah ke mana. Konon itu terjadi setelah ia ketahuan berhubungan gelap dengan seorang wanita. Lagi-lagi, alasan kepergian pastor hanya menjadi desas-desus, dan sifat desas-desus adalah tidak pasti.

Di sini satu hal penting mengemuka. Itu adalah persoalan kabar angin. Ketika ada permasalahan dalam tubuh gereja, khususnya mengenai para imam, sangat jarang ada klarifikasi isu. Jadinya, kabar angin beredar ke mana-mana dan malah menimbulkan rasa curiga.

Jika begini, bukankah transparansi gereja Katolik patut dipertanyakan? Lebih lagi, jika memang nyata bersalah, apakah gereja bersedia meminta maaf secara resmi dan terbuka?

Baca Juga:

Balada Perempuan Penghuni Jogja Selatan, Gerak Dikit Kena Catcalling Orang Aneh, Ketenangan Itu Hanya Hoaks!

Kritik untuk Gereja Katolik: Kami Ingin Membangun Peradaban, tapi Gereja Tidak Membangun Kami

Umat Katolik dan standar gandanya

Sewaktu film Ave Maryam dirilis tahun lalu, respons orang Katolik beragam. Ada yang antusias, ada pula yang melarang menonton. Heh, mengapa dilarang?

Bagi yang melarang, alasan mereka karena film Ave Maryam menjelek-jelekkan gereja Katolik. Ada pula yang mengatakan film ini bertentangan dengan teologi tertentu.

Tema Ave Maryam memang kontroversial, mengisahkan cinta terlarang seorang biarawati dan seorang romo. Tapi di mata saya, ide kisah film ini tidak tiba-tiba jatuh dari langit.

Saya pernah mendengar—lagi-lagi desas-desus karena tak pernah ada klarifikasi—di kampung bapak saya ada seorang pastor menikahi seorang suster lalu lari dari tempat tersebut. Karena tahu cerita itu, saya anggap Ave Maryam adalah potret realitas saja. Realitas yang jarang dibahas.

Inilah standar ganda umat Katolik. Jika ada kasus percintaan, pelecehan seksual, kekeliruan besar seorang pastor berseliweran di telinga umat Katolik (yang sudah pasti cuma kabar angin), umat Katolik akan berkilah bahwa pastor hanyalah manusia yang bisa berbuat kesalahan. Dengan kata lain, tidak usahlah dibesar-besarkan.

Tapi, ketika ada korupsi pejabat, terorisme, pelecehan seksual yang bukan dilakukan pastor, hingga pembunuhan, umat Katolik akan dengan senang hati mengutuk para penjahat itu. Dengan segera, amin paling serius akan dihaturkan agar pelakunya dimasukkan ke penjara. Dengan kata lain, itu sudah layak dan sepantasnya—mengutip salah satu kalimat dalam tata ibadah orang Katolik.

ika begini, bukankah kita malah tidak konsisten dengan keimanan kita—yang mengharuskan kita untuk menyuarakan kebenaran?

Status Felix soal ketidakpuasannya terhadap gereja sangat beralasan. Banyak kejadian yang menunjukkan gereja Katolik tidak transparan dengan aib dalam tubuhnya. Hal ini diperkuat sikap umat Katolik yang mempunyai standar ganda.

Saya menulis tulisan ini tidak dengan maksud menjelek-jelekkan. Tentu saja tulisan ini hanya menyampaikan sesuatu yang sifatnya parsial. Tidak semua umat begitu adanya. Tidak semua pihak dalam gereja ingin menutupi kebenaran. Tapi kenyataan-kenyataan yang dipaparkan di atas pun benar adanya.

BACA JUGA Jadi Putra Altar di Gereja Depok itu Panggilan Murni, Lah Kok Malah Dicabuli dan tulisan Oktaviano N. G. lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2020 oleh

Tags: felix nesigereja katolikpastorPelecehan Seksual
Oktaviano N. G.

Oktaviano N. G.

Orang Manggarai diaspora yang tinggal di Makassar. Sekarang berkuliah di Universitas Hasanuddin, jurusan Hubungan Internasional. Menyukai fenomena HI yang muncul dalam kelokalan. Senang diajak berdiskusi filsafat maupun sastra.

ArtikelTerkait

Oknum Ngaku 'Nakes' Cabul Tambah Alasan Bikin Percaya Pandemi Ini Ditunggangi terminal mojok.co

Oknum Ngaku ‘Nakes’ Cabul Tambah Alasan Bikin Percaya Pandemi Ini Ditunggangi

10 Juli 2021
PT KAI Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual. (Unsplash.com)

PT KAI Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual, BUMN Lain Wajib Terinspirasi!

5 Juli 2022
Novena Hati Kudus Yesus Doa yang Tidak Pernah Gagal Mengabulkan Permohonan Terminal Mojok

Novena Hati Kudus Yesus: Doa yang Tidak Pernah Gagal Mengabulkan Permohonan

2 September 2022

4 Pembelajaran dari Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Gofar Hilman

10 Juni 2021
Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki Terminal Mojok

Ada Bus Pink untuk Perempuan, tapi Kenapa Nggak Ada Transjakarta Khusus Laki-laki?

27 Januari 2023
Mystic Pop-up Bar pelecehan seksual drakor MOJOK

Pesan dari Serial Drakor “Mystic Pop-up Bar” untuk Pelaku dan Korban Pelecehan Seksual

2 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.