Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kategorisasi Maling Efek Pandemi Corona: Studi Kasus di Desa

Christianto Dedy Setyawan oleh Christianto Dedy Setyawan
1 Mei 2020
A A
Ide Ngawur Yasonna yang Pengin Bebaskan Napi Korupsi karena Corona
Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini munculnya para maling tidak hanya timbul karena dampak dari kebijakan giveaway bersyaratnya Kemenkumham, tapi juga pengaruh logika tanpa logistik yang tak akan jalan.

Pandemi corona memang menimbulkan dampak yang luar biasa. Salah satunya adalah urusan perut alias perekonomian. Imbas dari semakin merebaknya penyebaran corona, banyak lahan profesi yang ditutup dan berdampak dirumahkannya para karyawan. Ini masih agak mending sebab tak sedikit pula yang di-PHK. Corona jugalah yang mengetuk hati Bapak Menkumham membuat gebrakan dengan membebaskan sekian ribu narapidana dari penjara. Gebrakan yang beneran menggebrak karena banyak orang yang tergebrak jiwa raganya. Ibaratnya kejutan ini bukan lagi selevel membuka kotak yang isinya kepala badut dengan leher pegas yang panjang, tapi sudah seperti sulapannya David Copperfield yang memindahkan patung Liberty ke relung hati yang terdalam.

Banyaknya napi yang dibebaskan tanpa sangu atau bantuan sosial yang cukup dari lembaga terkait memicu keresahan sosial yang merembet pada gundah gulana yang beralasan. Di zaman serba susah ini muncul potensi kambuhan dari para alumni napi yakni bertindak kriminal (lagi). Akibat dari nganggur karena dipecat oleh perusahaan sementara kebutuhan hidup semakin menjerit juga menjadi variabel yang berpengaruh terhadap maraknya tindak kejahatan. Saking rawannya musim maling ini, beberapa desa memasang portal bambu bukan hanya karena faktor corona, tapi juga karena semakin hari si maling semakin eksis saja.

Maling-maling ini dapat dikategorikan dengan aneka hipotesis. Salah satu yang saya perhatikan adalah maling berdasarkan barang yang dicolong dan teknis nggondolnya. Kenapa saya milih merhatiin itu? Yaaa, karena tidak jauh-jauh amat dari desa saya sedang marak fenomena tersebut.

Satu: Maling dengan persiapan matang

Di daerah utara desa saya belum lama ini ada pencurian hewan ternak. Modus operandinya malam hari. Obyek curiannya adalah sapi. Tak lama berselang, di lain hari, desa terdekatnya juga kecurian. Kali ini kambing yang diculik si maling.

Persamaan dari dua sampel kasus ini adalah malingnya membawa mobil pick up. Mereka ini ternyata cukup modal ragad juga. Guna melancarkan aksi dan mobiltasnya, mobil disiapkan di tepi desa. Ada yang berjaga di mobil, ada yang bertugas menyatroni kandang dan menuntun sapi-kambing tadi. Saya nggak tahu kenapa hewan ternak ini nggak teriak-teriak pas dibawa kabur. Saya juga heran kenapa suara mobil di desa yang notabene sepi bisa nggak terdeteksi warga. Mungkin mereka menguasai ajian sirepnya Mak Lampir. Jadi semuanya hening dalam suasana ngantuk, kecuali malingnya. Bisa juga si maling mahir jurus totok mautnya Limochou, kompetitornya duo Yoko-Bibi Lung. Intinya maling jenis ini punya persiapan dan perencanaan yang detail.

Dua: Maling dengan persiapan setengah matang

Masih seputar dunia satwa yang kali ini nasib naas menimpa mentok. Di arah barat laut desa saya terjadi pencurian mentok. Uniknya, aksi ini terjadi siang hari. Para maling profesional sekelas Gerombolan Siberat musuhnya Paman Gober mungkin tersinggung melihat hakikat jam permalingan yang tak lagi diajeni.

Maling mentok ini terbilang unik karena persiapannya abal-abal. Dua pria berboncengan naik motor pelan-pelan di pinggir perkampungan dan nyamber mentok yang lagi asyik jalan-jalan menikmati asrinya nuansa desa. Maling ini nggak bawa instrumen pencurian yang berarti. Begitu mentok disamber langsung dikucir paruhnya dengan seutas tali dan sang mentok disembunyikan di balik kaos yang dipakai si maling.

Baca Juga:

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Hidup di Desa Nggak Seindah Bayangan, Banyak Iuran yang Harus Dibayarkan kalau Nggak Mau Jadi Bahan Omongan

Kalau ada yang tanya apa malingnya nggak geli, jawabnya itu sudah menjadi konsekuensi yang diambil oleh maling ora modal. Kalau ditanya kok saya bisa tahu modus operandinya sedetail itu, jawabnya ini saya dengar dari anak-anak yang lagi pit-pitan dan melihat aksi penjemputan mentok. Mereka kira itu aksi penyelamatan hewan seperti di acara TV. Ya iya sih, penyelamatan hewan untuk menyelamatkan isi dompet si maling yang sudah kritis.

Tiga: Maling dengan persiapan mentah

Maling jenis ini modalnya adalah feeling. Intuisi dan sugesti yang dijadikan pedoman. Kisah ini melibatkan pelakunya dua orang maling yang berboncengan naik motor (lagi). Ini terjadi ketika tetangga desa sebelah saya kecolongan gabah yang sedang dijemur. Yak, kuping Anda sedang tidak salah dengar. Saya ulangi, gabah yang lagi dijemur.

Logika orang sehat pasti mikir mana mungkin mereka makan gabah, kan mereka bukan Woody Woodpecker. Nyolong beras masih agak masuk akal karena tinggal modal rice cooker di rumah, dimasak, dan jadi deh nasi. Semales-malesnya ya dijual ke toko sembako bisa berbuah duit. Lha ini, apa iya gabah mau digiling sendiri oleh si maling di rumahnya?

Canggihnya lagi, modusnya mereka menghampiri jemuran gabah dan menggondolnya lengkap dengan terpal yang menjadi alas gabah tadi. Jangan heran kenapa terpalnya ikut dibawa pergi. Pertama, kan mereka maling kategori persiapan mentah alias ra modal blass. Kedua, ya mungkin terpalnya dikumpulkan untuk membuat usaha kolam renang portabel yang alas dan tepiannya dilapisi terpal.

Apakah aksi ini juga berlangsung dalam mode senyap? Jawabannya tidak. Mereka konangan dan diteriaki simbah pemilik gabah. Namun apa daya geberan motornya teramat kenceng meski tak sedikit butiran gabah yang gogrog di jalan. Mungkin mereka bukan penggemar band Peterpan, sebab ogah menghapus jejakmu.

Maling jenis terakhir ini meski terkesan di luar garis kelaziman, tapi dapat dipahami karena logika mereka sedang sulit mencari jalan yang lebih baik kala logistik mereka nol persen. Cerita di atas saya kisahkan bukan dengan sudut pandang saya sebagai temannya si maling lho, melainkan saya sebagai warga desa yang ingin episode perbanditan ini lekas berlalu.

BACA JUGA Romansa Maling Tak Tertangkap atau tulisan Christianto Dedy Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Mei 2020 oleh

Tags: Desamalingpandemi corona
Christianto Dedy Setyawan

Christianto Dedy Setyawan

Pencinta literatur yang hobi blusukan sejarah

ArtikelTerkait

Orang yang Bilang 'Nggak Terasa Udah Desember 2020' Itu Sampah!

Orang yang Bilang ‘Nggak Terasa Udah Desember 2020’ Itu Sampah!

8 Desember 2020
kerja keras cara mendapatkan uang dari internet uang pulsa 50 ribu dari kampus UNS, gaji umr tabungan penghasilan milenial uang pekerja boros mojok.co

Uang Pulsa 50 Ribu dari Kampus UNS Bisa Dipakai buat Apa?

1 Juni 2020
pandemi corona covid-19 MOJOK.CO

Viral Video Keluarga Pasien Covid-19 Marah: Strategi Menghilangkan Salah Paham

9 Juli 2020
Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa Mojok.co

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa

25 Agustus 2025
Desa Mantingan Tengah Pati Nggak Cocok untuk Tempat Menepi Orang Kota, Saking Nggak Ada Apa-Apa di Sana Mojok.co

Desa Mantingan Tengah Pati Nggak Cocok untuk Tempat Menepi Orang Kota, Saking Nggak Ada Apa-Apa di Sana

22 Maret 2024
Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan terminal mojok

Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan

8 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.