Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Timnas Indonesia dan Betapa Gampangnya Pendapat Suporter Indonesia Berubah

Erwin Setia oleh Erwin Setia
18 Juni 2019
A A
suporter timnas indonesia

suporter timnas indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam satu minggu terakhir, Timnas Sepakbola Indonesia menjalani dua pertandingan uji coba internasional. Di bawah penanganan pelatih anyar Simon McMnemy, Timnas dijadwalkan menghadapi Jordania dan Vanuatu. Negara pertama, tentu kita cukup mengenalnya, sebuah negara di Timur Tengah, yang salah satu pemimpinnya, Raja Abdullah II pernah menjadi sahabat karib Prabowo Subianto—(mantan calon) presiden kita semua. Sedangkan negara kedua… Ah, sudahlah, sebagian dari kita bahkan mungkin baru mendengar namanya.

Pada laga pertama, Selasa (11/6/2019) yang dihelat di Stadion King Abdullah II, Amman, Jordania, para pemain Indonesia tampak kewalahan meladeni pasukan Jordania yang jangkung-jangkung dan bermain layaknya sebuah tim dari benua Eropa. Kita tahu, pada pertandingan itu, Indonesia hancur lebur. Kebobolan empat kali dan hanya mencetak satu gol. Itu pun lewat tendangan penalti.

Permainan Indonesia kali itu memang buruk. Kesalahan-kesalahan individu yang tak perlu, kurangnya kerja sama, pertahanan dan penyerangan yang lemah, dan sekelumit hal mengecewakan lainnya. Tapi, cara bermain Indonesia tak buruk-buruk amat. Masih banyak permainan Indonesia yang lebih buruk daripada itu.

Segera saja, setelah kekalahan 4-1 tersebut, publik sepakbola Indonesia pun berkomentar. Terutama dari kalangan warganet. Sebagian besar—untuk tidak mengatakan semua—komentator melontarkan komentar-komentar pedas dan tajam. Tak sedikit pula yang menyertai komentar tersebut dengan cacian segala rupa.

Kita bisa melihat bahwa publik sepakbola Indonesia lumayan kejam. Mereka memiliki perhatian sangat besar terhadap perkembangan sepakbola Indonesia. Mereka menonton tiap kali Indonesia bertanding. Mereka dengan setia dan tabah mendukung Indonesia. Namun, pada saat yang sama, jika mereka mendapatkan kenyataan bahwa Indonesia kalah (apalagi dengan permainan yang jelek), mereka bisa menjadi beringas layaknya macan lapar yang siap menumpas para punggawa Timnas dengan cakaran-cakaran keras.

Itu hal lumrah belaka. Mereka yang terlalu mencintai memang lebih mudah untuk merasa kecewa. (Bukankah demikian adanya duhai kaum bucin?) Soal perkara marah atau komentar yang berlebihan, itu memang susah dicegah. Sebagaimana ketika orang sedang dalam puncak kita begitu memuja-muja yang dicintainya, demikian pulalah orang yang sedang di puncak amarah. Bukankah kita sudah mengetahuinya?

Tetapi toh tidak ada nasib jelek yang abadi. Tidak ada caci-maki yang abadi. Hanya empat hari setelah kekalahan memalukan dari Jordania, Sabtu (15/6/2019) Indonesia melawan Vanuatu dan menang dengan skor telak. Tak main-main. Enam gol tanpa balas. Empat gol dicetak oleh Beto Goncalves dan dua gol oleh Evan Dimas Darmono.

Dan tentunya kita tahu apa yang datang setelah itu. Para suporter Indonesia yang sebelumnya mati-matian berkomentar dengan nada mencela, berganti jadi memuji-muji. Mereka tentu tidak salah. Sah-sah saja memuji Timnas Indonesia yang memang bermain gemilang. Sah-sah saja memuji tim yang sebelumnya dihujat habis-habisan. Apa sih yang tidak sah di mata suporter Indonesia?

Baca Juga:

Benang yang Kembali Kusut: Langkah Membingungkan PSSI Memecat STY di Tengah Jalan  

Sepak Bola Indonesia Memang Penuh Drama, Shin Tae-yong Cuma Salah Satunya

Namun, di tengah badai pujian tersebut, sebagaimana biasanya memang seringkali terselip orang-orang bijak. Orang-orang dengan komentar semacam “Indonesia memang bermain bagus melawan Vanuatu. Kita mesti apresiasi setinggi-tingginya. Tapi, jangan mudah puas. Perjalanan masih panjang.” Ah, bijak betul! Rasanya saya ingin mengalungkan kembang tujuh rupa ke leher orang-orang semacam itu.

Laga menghadapi Jordania dan Vanuatu itu sendiri hanyalah serangkaian persiapan untuk menghadapi tantangan yang sesungguhnya, yaitu kualifikasi Piala Dunia 2022. Piala Dunia yang bertahun-tahun silam konon bakal digelar di Indonesia (sayangnya, Qatar, negeri seuprit itu yang pada akhirnya menjadi tuan rumah).

Indonesia bermain di Piala Dunia? Rasanya itu mimpi yang kelewat muluk. Tapi, bukan suatu hal yang mustahil. Suatu saat saya yakin Indonesia akan berlaga di Piala Dunia. Suatu saat ketika para pemain betul-betul serius dan tekun berlatih sepakbola (bukan latihan akting supaya jadi bintang iklan); para suporter tambah bijak (tidak bikin kerusuhan yang bukan hanya merugikan, tapi juga memalukan); para petinggi PSSI dapat berlaku seprofesional dan semaksimal mungkin.

Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Indonesia akan juara Piala Dunia? Itu juga bukan mustahil. Ya, paling tidak, juara Piala Dunia dalam kategori Suporter Sepakbola Paling Banyak Bacot lah~

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: Indonesia VanuatuPiala DuniaSuporterTimnas Indonesia
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

Kultur Suporter Porsenigama: Kala UGM Memperlihatkan Wajah Lainnya

Kultur Suporter Porsenigama: Kala UGM Memperlihatkan Wajah Lainnya

9 April 2020
Bahrain Tidak Perlu Takut Berlaga di Jakarta, Semua Akan Baik-baik Saja, Semoga timnas indonesia

Bahrain Tidak Perlu Takut Berlaga di Jakarta, Semua Akan Baik-baik Saja, Semoga

17 Oktober 2024
piala dunia

Indonesia, Sepak Bola, dan Harapan Berlaga di Pentas Piala Dunia

21 Juli 2019
Efek Positif Timnas Indonesia yang Luput dari Perhatian, Kafe-kafe Sepi Jadi Hidup Lagi erick thohir prabowo shin tae-yong pssi

Erick Thohir Nggak Perlu Bikin Pernyataan Mundur, Bangun Pondasi Baru Setengah Masak Mau Cabut?

17 November 2024
Kita Semua Ingin Maroko Menang, dan Itu Semua karena Cinta

Kita Semua Ingin Maroko Menang, dan Itu Semua karena Cinta

14 Desember 2022
tim medis di acara konser suporter sepak bola mojok.co

Hal Terburuk yang Bisa Terjadi pada Tim Medis di Acaranya Suporter Sepak Bola

20 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.