Kalau kalian sudah bosan dengan Telaga Sarangan, Telaga Madiredo bisa banget jadi tujuan kalian. Yah, setidaknya nggak ada pedagang reseknya sih
Kalau bicara danau, ranu, atau telaga di Jawa Timur, kita pasti akan langsung merujuk ke Telaga Sarangan di Magetan, Ranu Kumbolo, dan Ranu Pani yang ada di jalur pendakian Semeru. Tapi ketiga telaga di atas itu sudah overrated. Ranu Kumbolo dan Ranu Pani kalau nggak sekalian muncak ke Semeru, dan itu bukan perjalanan yang mudah.
Apalagi Telaga Sarangan, yang juga sudah sangat overrated, Wisatawannya kadang terlalu banyak, kegiatan di sana juga gitu-gitu aja, nggak ada yang baru, dan ada beberapa pedagang di sekitar yang resek.
Kasus yang paling hangat, awal bulan lalu ada pengunjung Telaga Sarangan yang dimarahi dan dimaki oleh pedagang sekitar. Cerita singkatnya, ada pengunjung yang makan nasi pecel dan duduk di meja milik pedagang sate. Lalu pengunjung tersebut dimarahi dan dimaki, lalu dibilang kalau mau duduk di meja itu, ya harus beli dagangannya juga. Pengunjungnya, sih, nggak masalah kalau disuruh pindah, cuma ya caranya aja yang terlalu kasar. Singkatnya begitu kejadiannya.
Nah, kejadian ini jelas bikin pamor Telaga Sarangan makin kurang bagus di masyarakat. Selepas kejadian tersebut, masyarakat jadi gamang, jadi ragu, bahkan malas untuk mengunjungi Telaga Sarangan. Lalu masyarakat akan mikir lagi soal tujuan wisata mereka. Mereka pengin pergi ke telaga, tapi malas ke Sarangan. Selain Sarangan, telaga mana lagi, ya, yang indah, asyik buat liburan, dan pedagangnya nggak resek?
Saya punya jawabannya. Ada satu telaga di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Malang, yang nggak terlalu besar, tapi indah, dan nyaman. Telaga tersebut namanya Telaga Madiredo di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Telaga Madiredo, telaga underrated yang layak dikunjungi
Meskipun kota tempat saya tinggal bersebelahan dengan Pujon, saya baru tahu kalau Pujon punya telaga ya akhir-akhir ini. Selama ini, kalau soal wisata alam, saya hanya tahu Pujon punya beberapa air terjun saja. Ternyata, Pujon juga punya telaga, yang bernama Telaga Madiredo.
Sesuai namanya, Telaga Madiredo ini terletak di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Keberadaan Telaga ini sebenarnya sudah lama, tapi baru digagas sebagai tempat wisata pada 2017, dan dibangun fasilitasnya pada 2021. Jadinya, usia Telaga Madiredo sebagai tempat wisata itu tergolong masih baru, dan masih banyak orang yang nggak tahu.
Nah, justru karena belum terlalu banyak orang yang tahu, Telaga Madiredo ini jadi spesial. Telaga yang dikelilingi oleh perkebunan dan persawahan, serta menghadap gugusan pegunungan ini jadi tempat yang pas kalau pengin mencari ketenangan sembari bermain air. Kalian bisa berenang di sana, bisa naik perahu kecil, bisa jalan-jalan berkeliling kompleks telaga, atau bisa juga sekadar nongkrong, ngopi, sambil melihat alam sekitar.
Memang nggak sebesar Sarangan, tapi nggak kalah indah dari Sarangan
Buat kalian yang belum tahu soal Telaga Madiredo, jangan berpikir bahwa telaga luasnya mirip dengan luas Telaga Sarangan, Ranu Kumbolo, atau Ranu Pani. Nggak. Telaga Madiredo ini bahkan jauh lebih kecil ketimbang Sarangan. Coba saja kalian googling gambar kedua telaga ini, kalian pasti akan tahu seberapa kontras perbedaan ukurannya.
Namun meskipun ukuran Telaga Madiredo ini jauh lebih kecil ketimbang Telaga Sarangan, soal keindahan jelas masih bisa diadu. Telaga Madiredo punya keindahan yang nggak kalah dari Sarangan. Soal pemandangan, kalian bisa menengok gugusan pegunungan dan hamparan sawah serta kebun. Selain itu, Telaga Madiredo punya air yang jernih, dan kehidupan bawah air yang menakjubkan. Dan yang lebih penting lagi, nggak ada pedagang resek seperti di Sarangan.
Cukup dengan membayar tiket masuk sekitar 15 ribu saja, kalian sudah bisa menikmati keindahan Telaga Madiredo dan sekitarnya. Kalian sudah bisa berenang, bermain dengan ikan-ikan, jalan-jalan di sekitar telaga, dan sebagainya. Murah meriah, lah.
Jangan pasang ekspektasi terlalu tinggi
Saya memang bilang bahwa Telaga Madiredo ini underrated. Ya karena memang belum banyak yang tahu dan belum banyak yang membahasnya. Saya juga bilang bahwa soal keindahan, Telaga Madiredo ini bisa diadu dengan Telaga Sarangan, meskipun saya nggak tahu bisa menang atau nggak. Tapi bagi saya, melihat Sarangan yang membosankan, menjadikan Madiredo jadi telaga yang layak dijadikan alternatif.
Oleh karena itu, saya berharap kepada kalian yang membaca tulisan ini dan tertarik mencari tahu atau bahkan mengunjungi Telaga Madiredo untuk nggak memasang ekspektasi yang tinggi. Jangan berekspektasi yang tinggi, dan jangan jadikan kemegahan Telaga Sarangan sebagai acuan. Sebab Telaga Madiredo ini indah dalam liganya sendiri.
Segmented? Mungkin saja. Sepertinya mereka yang suka akan suka banget, yang benci juga akan benci banget.
Intinya, Telaga Madiredo ini indah, meski jangan pasang ekspektasi tinggi. Selain itu, kalau mau mencari alternatif telaga di Jawa Timur selain Sarangan, Ranu Kumbolo, dan Ranu Pani, telaga yang nyaman dan nggak ada pedagang resek, Telaga Madiredo bisa banget jadi alternatif pilihan.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Telaga Sarangan Magetan Kerap Disalahpahami Berada di Karanganyar karena Beberapa Alasan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















