Temanggung merupakan kabupaten kecil yang, seperti kita ketahui berada di antara 2 gunung tertinggi di Jawa, yaitu Sindoro dan Sumbing. Letak geografis Temanggung yang berada di dataran tinggi membuat Temanggung memiliki daya tarik di bidang pariwisata.
Memang tak dapat dimungkiri, keindahan Temanggung memang seindah itu. Bagaimana kita tidak terpana melihat matahari menyapa dunia di antara 2 gunung yang berdiri dengan gagahnya?
Tak heran jika banyak wisatawan yang datang ke Temanggung untuk menikmati suasana dan keindahan lanskap kabupaten kecil ini. Salah satu objek wisata yang paling populer adalah Posong. Posong merupakan objek wisata yang menawarkan pemandangan keindahan dari Gunung Sumbing dan Sindoro. Berada di Kecamatan Kledung, yang berada di dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih 1.400 mdpl, membuat Posong memiliki daya tarik karena kesejukannya dan udara yang segar.
Namun, Temanggung bukan hanya sekadar jalan-jalan ke Posong saja. Ada banyak aktivitas lain yang bisa kalian lakukan. Nah, maka dari itu inilah 3 aktivitas yang Jemaah Mojokiyah bisa lakukan kalau berkunjung ke Temanggung.
Ngopi di Serbut River Camp
Serbut River Camp merupakan tempat camping yang berada di Desa Batur, Kecamatan Kledung. Serbut River Camp ini mungkin tidak menawarkan view yang indah atau golden sunrise yang memukau, tetapi Serbut River Camp memiliki daya tarik suasana yang begitu sunyi dan menenangkan. Cocok buat kalian yang lagi suntuk ataupun butuh waktu sejenak untuk lepas dari urusan dunia.
Bayangkan menikmati kopi arabika di pagi hari, di bawah pohon pinus ditemani kicau burung, dan udara dingin yang kadang menyapa kulit seiring angin yang berhembus. Wah, syahdu sekali.
Akses dari tempat wisata ini juga tidak begitu sulit, hanya kurang lebih 200 meter dari jalan utama Temanggung-Wonosobo. Dan yang paling menggembirakan adalah tiket masuk yang murah yaitu Rp5000. Bahkan saat kemarin penulis mengunjungi tempat ini untuk bersantai sejenak tidak dikenakan biaya sepeser pun.
Berburu makanan tradisional di Papringan
Nah, setelah puas ngopi ria di Serbut, kurang afdhol rasanya kalau tidak ditemani pacitan atau camilan setelah ngopi. Maka dari itu, kalian bisa cus menuju ke Pasar Papringan. Pasar Papringan merupakan sebuah konsep pasar yang menjajakan makanan-makanan tradisional seperti gemblong, sego jagung, sampai ndas borok. Uniknya, sistem pembayaran di pasar papringan menggunakan keping pring atau kepingan bambu. Uang bambu ini bisa didapatkan dengan menukarkan uang dengan keping pring di tempat yang sudah disediakan.
Akan tetapi, penting untuk diketahui bahwa Pasar Papringan hanya buka saat hari Minggu saat pasaran Wage dan Pon dalam sistem kalender Jawa. Buat kalian yang mau tahu beberapa keunikan dari Pasar Papringan, bisa lihat artikel yang dibuat oleh Mas Fajar Fery Fardiansyah di sini.
Makan siang di Warung Jadoel Temanggung
Puas jalan-jalan dari pucuk gunung lewati lembah, jangan lupa mengisi pondasi perut dengan makan berat nan sedap yang bisa kalian dapatkan di Warung Jadoel. Walaupun sepertinya Waroeng Jadoel sudah mainstream dikunjungi, tapi memang kurang afdhol rasanya kalau tidak makan di warung dekat halte bus ini. Sesuai namanya warung jadul sudah berdiri sejak jaman penjajahan Jepang. Warung Jadoel menjajakan masakan-masakan Jawa tempo dulu yang bikin teringat pawon mbah di kampung.
Di Warung Jadoel kalian dapat menikmati cemilan seperti pisang goreng, tahu susur, sampai klepon. Atau kalian juga bisa makan berat seperti brongkos, opor, atau jangan tongkolnya yang menggoda. Warung Jadoel ini buka setiap hari 24 jam yang memungkinkan kalian datang kapan pun, bukan hanya saat makan siang.
Sebagai pelajar yang sudah hidup di Temanggung sejak masih embrio, Warung Jadoel ini merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada Temanggung. Harganya yang murah ditambah buka 24 jam membuat saya bisa merasakan kenikmatan kapan pun tanpa merogoh kocek yang banyak.
Artikel ini dapat dijadikan referensi aktivitas selama liburan panjang yang akan datang. Sebenarnya masih banyak aktivitas yang bisa kita lakukan di Temanggung. Seperti renang di Pikatan sampai makan brongkos di malam Jumat Pahing di Menggoro. Tetapi setidaknya, artikel ini dapat dijadikan permulaan buat jemaah Mojokiyah supaya bisa mengenal Temanggung lebih lanjut.
Oke, bagaimana, apakah jemaah mojokiyah tertarik buat berkunjung ke Temanggung?
Penulis: Andika Akhmad Faisal
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kabupaten Temanggung Tampak Begitu Nyaman, namun Menyimpan Banyak Persoalan




















