Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kelakuan “Ajaib” para Pesepeda di Kampung Inggris Pare yang Meresahkan

Tito Satrya Kamil oleh Tito Satrya Kamil
8 April 2025
A A
Kelakuan Ajaib para Pesepeda di Kampung Inggris Pare yang Meresahkan

Kelakuan "Ajaib" para Pesepeda di Kampung Inggris Pare yang Meresahkan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bisa jadi tahun 2025 ini, Kampung Inggris Pare menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masih mempertahankan dominasi sepeda konvensional ketimbang sepeda motor. Di Kampung Inggris, kita seolah dibawa ke awal dekade 2000-an ketika sepeda motor belum jadi kendaraan yang mendominasi jalanan. Bukan karena warga lokalnya nggak mampu membeli motor, tetapi karena bisnis penyewaan sepeda tumbuh subur berkat kedatangan siswa kursus dari berbagai daerah yang membutuhkan sepeda sebagai kendaraan sehari-hari.

Para siswa ini senang karena mereka nggak perlu berjalan kaki ke sana kemari. Mereka juga nggak perlu menyewa sepeda motor dengan biaya yang tak sedikit. Warga lokal juga mendapat penghasilan yang banyak dari bisnis penyewaan sepeda ini.

Baik di luar maupun di dalam Kampung Inggris Pare, bersepeda merupakan hal yang memiliki manfaat positif ketimbang dampak negatif. Dampak negatif bersepeda bisa jadi hanya berasal dari segelintir pesepeda yang kelakuannya ajaib. Bagi saya, yang sehari-hari berkendara dengan sepeda motor di Kampung Inggris, pesepeda Kampung Inggris memiliki beberapa kelakuan ajaib dan meresahkan.

Bersepeda berbarengan, melebar hingga menutupi jalanan Kampung Inggris Pare

Layaknya jalan di pedesaan lain, ukuran jalan-jalan di Kampung Inggris Pare sangat kecil. Beberapa ruas jalan bahkan nggak cukup menampung dua mobil yang berpapasan, tetapi memiliki lalu lintas yang padat seperti di Jalan Dahlia dan Glagah.

Namun kadang-kadang kemacetan di jalan tersebut bukan disebabkan padatnya lalu lintas, melainkan karena rombongan pesepeda yang asyik ngobrol. Mereka membangun formasi lebih dari dua sepeda yang melebar ke badan jalan bak saf salat. Akibatnya, kendaraan di belakang mereka terpaksa berjalan lebih lambat, apa pun tipenya.

Seyogianya, rombongan pesepeda ini membentuk formasi baris ke belakangan saja seperti antrean supaya nggak makan badan jalan. Pengguna jalan lain yang berada di belakang mereka pun nggak terhambat sehingga kemacetan bisa diminimalisir.

Melawan arah

Selain jalan-jalannya berukuran kecil, wilayah Kampung Inggris Pare dilintasi beberapa jalan utama yang ramai, besar, dan memungkinkan pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan lebih dari 40 km/jam. Misalnya Jalan Brawijaya.

Jalan Brawijaya adalah jalan dua arah di Kampung Inggris, tapi entah kenapa banyak sekali pesepeda yang melawan arah di jalan ini. Padahal jalan ini dilintasi bus dan truk. Entah kenapa para pesepeda ini sulit sekali bersepeda mengikuti arah yang benar dan malah memilih melawan arah.

Baca Juga:

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

5 Rekomendasi Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare: Info Penting dari Orang Dalam

Nggak tengok kanan-kiri saat berbelok dan melintasi perempatan

Kejadian ini acapkali saya alami ketika berada di jalan-jalan kecil yang memiliki banyak perempatan dan akses keluar-masuk gang Kampung Inggris Pare seperti di Jalan Anyelir, Flamboyan, dan Glagah. Banyak sekali pesepeda yang “slonong boy” begitu saja tanpa tengok kanan-kiri ke jalan utama yang akan dia seberangi.

Memang ketiga jalan yang saya sebutkan di atas nggak seramai dan sebesar Jalan Brawijaya. Tapi bukankah menengok kanan-kiri sebelum menyeberang sudah seharusnya kita lakukan ketimbang diseruduk kendaraan yang melintas?

Membawa mindset mengendarai kendaraan bermotor saat bersepeda di Kampung Inggris Pare

Para siswa di Kampung Inggris Pare umumnya nggak bersepeda di kampung halaman mereka. Mereka baru menggunakan sepeda sebagai alat berkendara utama ketika berada di Pare.

Nah, banyak sekali siswa yang sepertinya nggak sadar bahwa mereka kini bersepeda, yang tentu saja nggak secepat naik kendaraan bermotor. Ketidaksadaran tersebut membuat banyak pesepeda melakukan hal-hal yang sama seperti saat mereka mengendarai sepeda motor. Misalnya menyusul mobil atau motor lain hingga berbelok begitu saja tanpa memberikan isyarat untuk berbelok padahal kan sepeda nggak dilengkapi sein layaknya motor.

Bersepeda di Kampung Inggris Pare memang punya banyak manfaat, baik untuk kita yang naik sepeda maupun bagi lingkungan sekitar. Tapi kalau mau pengalaman bersepeda yang aman dan nyaman, ya harus lebih sadar diri dan nggak asal asyik sendiri di jalan. Jangan sampai kelakuan kayak blokade jalan, melawan arah, atau ngebut tanpa sinyal malah bikin suasana jadi kacau dan mengganggu pengguna jalan lain.

Yuk, sama-sama bersepeda dengan bijak dan saling menghargai supaya Kampung Inggris Pare tetap asyik, tertib, dan nyaman buat semua orang.

Penulis: Tito Satrya Kamil
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Anggapan Sesat Seputar Kampung Inggris Pare yang Beredar di Masyarakat. Kamu Masih Percaya Nomor Berapa?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2025 oleh

Tags: kampung inggrisKampung Inggris Kedirikampung inggris pareKampung Pare
Tito Satrya Kamil

Tito Satrya Kamil

Masih mencari jalan balik ke dunia tulis-menulis

ArtikelTerkait

Pengalaman Saya Tinggal di Kandangan Kediri, Kecamatan yang Kerap Dipertanyakan Identitasnya karena Beda Sendiri

Pengalaman Saya Tinggal di Kandangan Kediri, Kecamatan yang Kerap Dipertanyakan Identitasnya karena Beda Sendiri

16 Juni 2024
5 Hal yang Wajib Diketahui untuk Bertahan Hidup di Kampung Inggris Pare (Unsplash)

5 Hal yang Wajib Diketahui untuk Bertahan Hidup di Kampung Inggris Pare

21 Mei 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare Kediri yang Bikin Kecewa

Nggak Semua Orang Pare Ngerti Bahasa Inggris, Bro! Kau Pikir Semua Orang Pare Hidup di Kampung Inggris?!

5 September 2023
Pare, Kota yang Dianggap Sebagai Destinasi Pelarian

Pare, Kota yang Dianggap Sebagai Destinasi Pelarian

24 Maret 2020
kampung inggris pare kediri suasana kos kursus pandemi wabah corona mojok

Nasib Kampung Inggris Pare selama Pandemi

4 Mei 2020
5 Tempat Kursus Terbaik di Kampung Inggris via Orang Dalam (Unsplash)

5 Rekomendasi Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare: Info Penting dari Orang Dalam

4 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.