Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Nggak Usah Ragu kalau Mau Kuliah di UNY, Lulusan UNY (Masih) Laku di Dunia Kerja

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
22 Januari 2025
A A
Nggak Usah Ragu kalau Mau Kuliah di UNY, Lulusan UNY (Masih) Laku di Dunia Kerja

Nggak Usah Ragu kalau Mau Kuliah di UNY, Lulusan UNY (Masih) Laku di Dunia Kerja

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah berkali-kali saya menulis tentang UNY dengan nada yang miring. Tulisan yang tentu tidak disukai para petinggi tersebut membuat saya diberondong banyak pertanyaan. Pertanyaan paling sering saya dapat adalah pertama, apakah kuliah di UNY nggak worth it. Yang kedua, apakah lulusan UNY kurang disukai di dunia kerja?

Dua pertanyaan itu sebenarnya wajar keluar, sebab itu konsekuensi dari tulisan saya. Cuma, rasanya kok tetap mengganjal kalau saya menjawab keduanya dengan jawaban yang sama: tidak. Pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan iya dan tidak. Bisa sih, cuman rasanya agak kureng gitu.

kalau saya diminta jawab, saya akan menjawab masih worth it, dan masih disukai di dunia kerja, tapi dengan catatan. Sama dengan tulisan saya tentang lulusan S2 UGM itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjawab.

Nah, dalam tulisan ini, saya mau menjelaskan, kenapa kuliah di UNY (masih) worth it dan di dunia kerja, lulusan UNY tidak (begitu) kesulitan untuk cari kerja.

Tidak semua lulusan UNY bergelar sarjana pendidikan

Ada satu hal yang bikin orang bias dan lupa dilepaskan sebelum bertanya, yaitu menganggap semua lulusan UNY itu gelarnya sarjana pendidikan. UNY itu nggak melulu pendidikan, Gaes. Saya sendiri lulusan UNY bergelar S.S, alias sarjana sambat. Eh, sastra maksudnya. Beberapa jurusan di UNY masuk dalam ilmu murni. Seperti Sastra Indonesia, Inggris, Ilmu komunikasi, dan lain-lain.

Nah, karena tidak bisa melepaskan hal tersebut—label kampus pendidikan, maka orang-orang mengira semua lulusan UNY adalah calon guru. Padahal jelas tidak. Orang sudah membatasi opsi jawaban tanpa disadari.

Sekalipun bergelar sarjana pendidikan, tak berarti lulusan kampus Bertaqwa, Mandiri, Cendekia ini pasti jadi guru. Kita tahu bahwa gaji guru itu rata dengan tanah, jadinya tak lagi seksi di mata mereka. Kebanyakan memilih bekerja di luar jurusannya. Wajar? Wajar lah, perut punya logikanya sendiri, Bro.

Dengan begitu bervariasinya pekerjaan para lulusan UNY, artinya, kuliah di UNY masih worth it karena probabilitas dapat kerja masih tinggi. Betul, jurusan kuliah masih menentukan jenis pekerjaan apa yang diambil. Tapi melihat 80 persen mahasiswa bekerja di luar jurusannya, artinya kesempatan masih begitu luas untuk diraih.

Baca Juga:

5 Dosa Jurusan Ekonomi yang Bikin Lulusannya Kagok di Dunia Kerja

3 Istilah dalam Dunia Kerja yang Patut Diwaspadai karena Punya Makna Berbeda dari Pikiran Karyawan

Ilmu yang didapat pasti terpakai

Saya penganut paham kuliah itu untuk mencari ilmu, cari kerja urusan yang lain. Jadi saya menganggap kuliah di UNY itu masih worth karena kalau cari ilmu, memang universitas ini menawarkan banyak keilmuan yang kalian butuhkan. Saya pernah bikin liputan tentang kenapa harus kuliah PBI UNY sekalipun profesi guru tidak lagi menarik. Jawaban salah satu narasumber bikin saya percaya bahwa tidak ada ilmu yang tak berguna di dunia kerja.

Didin, narasumber liputan saya waktu itu, berkata bahwa logika pedagogik membantunya dalam pekerjaan, sekalipun dia bukan guru. Didin mencontohkan, logika pedagogik bikin dia bisa memberikan brief atau arahan semisal dia ditunjuk jadi leader dalam timnya. Membuat orang jadi paham informasi itu ada ilmunya, dan pedagogik lah salah satunya.

“Termasuk kepada istriku sendiri, how you explain something to your wife, yo aku menggunakan logika-logika Pedagogik juga ben luwih lancar.”

Itu baru tentang satu ilmu yang didapat. Kalau dari saya, karena tiap waktu terpapar teks bahasa Inggris, dan konsentrasi saya adalah Translation, saya bisa memahami teks bahasa Inggris dengan baik karena banyak ilmu yang saya dapat yang memudahkan saya memahami makna-makna dalam teks.

Kau pikir itu nggak kepakai? Wajar sih, bagi kalian yang hobinya ngejokes “nga bisa basa engres”, itu nggak kepakai. Tapi kan kalian itu minoritasnya minoritas, soale ra mashok.

Masih seksi, masih dicari

Lulusan UNY memang mungkin tak sekeren universitas lain. Saya tahu itu, karena berkali-kali saya duduk di antara lulusan kampus mentereng. Tapi untuk dunia kerja, it’s an open battlefield, guys.

Saya beri contoh tracer study di FT UNY. Dari 433 responden yang ada, 49 persennya mendapat pekerjaan kurang dari 3 bulan setelah kelulusan, dan 27 persennya mendapat pekerjaan di rentang 3-6 bulan. 17 persennya mendapat pekerjaan di rentang 6-12 bulan setelah kelulusan. Artinya, lulusan UNY masih seksi di dunia kerja.

Betul bahwa itu hanya tracer study dari satu fakultas, dan amat sulit dianggap sebagai representasi. Tapi Fakultas Teknik punya jurusan dan ilmu yang seksi untuk dunia kerja, jadi saya bisa bilang kalau tracer study dari FT bisa jadi gambaran.

Nah, saya sendiri lulusan dari FBS UNY. Kalau saya boleh berkata, kampus saya justru punya potensi yang lebih besar. Banyak lulusan UNY dari jurusan ini yang kariernya moncer sekalipun di luar jurusan mereka. Pertama, karena di kampus saya sendiri banyak mahasiswa yang belajar ilmu di luar jurusannya. Kebanyakan di dunia entertainment. Seperti jadi komposer musik, pegawai EO, atau malah punya EO. Yang kerja abroad juga kelewat banyak. Di kelas saya saja, ada satu kawan yang abroad. Belum di kelas lain, di angkatan lain.

Lulusan UNY jelas bisa survive

Jadi, dari sedikit contoh yang bisa saya beri, kalian bisa simpulkan bahwa kuliah di UNY itu masih worth it, dan lulusan UNY jelas bisa survive di dunia kerja. Tak bisa dimungkiri memang, UNY masih kurang sana-sini, dan kadang kebijakannya bikin kita bertanya-tanya, tapi di luar itu, selalu ada hal positif yang bisa dipetik dari kampus ini.

Jadi, tak perlu ragu kuliah di UNY. Tapi misal mau yang lebih baik, ya banyak. Cuma, lebih baik belum tentu tepat buat kalian. Lagi-lagi, tentukan dan bikin planning kalian dari sekarang. Amat victoria curam, itu kuncinya.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pedihnya Lulusan S2 UGM, Ijazah Mewah Cari Kerja Susah: Jangankan Berharap Gaji Dua Digit, Tidak Diejek karena Kelamaan Nganggur Saja Sudah Baik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2025 oleh

Tags: dunia kerjaFT UNYkuliah di UNYlulusan uny
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Kerja Sampingan Jadi Penulis Boleh Saja, tapi Jangan Kerja Sembarangan

Kerja Sampingan Jadi Penulis Boleh Saja, tapi Jangan Kerja Sembarangan

23 April 2024
Sisi Gelap Dunia Kerja Jepang Memahami Karoushi dan Burakku Kigyou Terminal Mojok

Sisi Gelap Dunia Kerja Jepang: Memahami Karoushi dan Burakku Kigyou

2 Desember 2022
5 Alasan Seseorang Memilih Switch Career di Dunia Kerja Mojok.co

5 Alasan Seseorang Memilih Switch Career di Dunia Kerja

4 Desember 2024
4 Definisi Pemimpin Menyebalkan yang Menimbulkan Demotivasi Kerja Bawahan terminal mojok.co

4 Definisi Pemimpin Menyebalkan yang Menimbulkan Demotivasi Kerja Bawahan

6 Februari 2021
dunia kerja mental kerja Kalau Negara Gagal Nyediain Lapangan Kerja, Masak Buruh yang Bayar?

Dunia Kerja Bukan Semata soal Keterampilan, Kamu Juga Perlu Melatih Mental

12 Juli 2020
Kerja Paruh Waktu di Jepang agar Bisa Kirim Uang untuk Keluarga di Indonesia terminal mojok

Serba-serbi Kerja Paruh Waktu di Jepang untuk Pelajar Asing

5 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.