Setiap warung makan memiliki daftar menu untuk memudahkan pembeli untuk memesan. Tidak hanya sebatas itu, menu makanan kadang dimanfaatkan sebagai daya tarik suatu tempat makan. Semakin banyak pilihan menu, semakin menarik warung makan untuk dikunjungi. Atau, semakin unik atau khas menunya, semakin banyak pengunjung terpikat.
Menyadari potensi menu untuk menarik pembeli, banyak warung makan kemudian “main-main”. Maksudnya, mereka memasang berbagai macam menu, tapi sebenarnya yang tersedia ya hanya itu-itu saja. Banyak menu yang kosong di sini bukan karena habis terjual ya. Menu tersebut memang kosong bahkan ketika kalian adalah pembeli pertama di warung makan tersebut.
Tentu tidak semua rumah makan melakukan cara kotor ini, tapi pengalaman kurang menyenangkan ini tetap saya tulis supaya orang-orang lebih waspada.
Bilang saja warung makan seblak!
Saya pernah terjebak menu warung makan. Suatu hari, saya ingin makan di sebuah tempat makan. Sebelum berangkat, saya memeriksa menunya di akun resmi IG warung makan tersebut. Menunya sangat beragam, tersedia seblak, bakso aci, wonton, nasi omelet dan lain-lain. Tanpa ragu saya meluncur ke warung makan itu bersama keponakan yang masih kecil.
Ketika sampai, kami disodori daftar menu yang cukup tebal, isinya seperti yang terpampang di media sosial mereka. Namun, ketika ingin memesan makanan, ternyata banyak menu yang kosong. Termasuk nasi omelet yang diinginkan keponakan saya.
Asal kalian tahu, dari sekian banyak menu yang disodorkan, hanya seblak dan bakso aci saja yang tersedia. Saya kesal bukan main, lebih baik ganti nama jadi warung seblak saja kalau begitu, tidak perlu menyebut diri warung makan dengan menu yang sok-sokan.
Saya yakin bukan hanya saya yang pernah mengalami pengalaman kurang menyenangkan seperti di atas. Menampilkan menu lengkap, tapi banyak yang kosong itu sama halnya menjebak pembeli. Apalagi kalau pembeli berniat mengunjungi suatu tempat karena menunya.
Kembalikan fungsi menu makanan sebagaimana mestinya
Menggunakan menu untuk menarik pembeli memang tidak salah. Hanya saja, pastikan menu tersebut benar-benar tersedia. Jangan sampai pembeli sudah datang, tapi hanya bisa memesan makanan dan minuman tertentu saja. Itu penipuan namanya.
Itu mengapa, saran saya, alangkah lebih baik warung makan melakukan update menu makanan dan minuman setiap ada perubahan. Apabila tidak tersedia, sebaiknya diinformasikan kepada pembeli di awal saat menyampaikan buku daftar menu. Bisa dicoret dari daftar pesanan atau diberi keterangan bahwa menu tersebut sedang kosong. Akan lebih baik lagi, menu-menu kosong itu secara transparan diinformasikan di media sosial.
Sementara bagi para pembeli, kalian bisa lebih waspada sebelum mengunjungi suatu tempat makan. Tidak semua tempat cukup telaten memperbarui menu mereka. Itu mengapa, sebelum mengunjungi suatu tempat makan cek kambali ulasan dari pengunjung lain. Apabila perlu, hubungi lebih dahulu tempat makan yang ingin dikunjungi untuk memastikan ketersediaan makanan dan minuman.
Tulisan ini saya tulis supaya warung makan lebih memperhatikan menu yang dipasang. Warung makan dan pembeli sama-sama saling membutuhkan, itu mengapa siasat “kotor” semacam di atas lebih baik dihindari supaya sama-sama nyaman.
Penulis: Fitri Handayani
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Rekomendasi Tempat Makan Murah di Jalan Pesanggrahan UIN Jakarta, Cuma 12 Ribuan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.