Kampus-kampus di Indonesia tentu mempunyai beragam peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap mahasiswanya. Bagi siapa saja yang melanggar peraturan tertentu, pihak kampus akan memberikan sanksi kepada pelanggar entah sanksi ringan hingga berat. Unpad merupakan salah satu kampus yang memang memiliki aturan ketat, baik di lingkup kampus maupun lingkup fakultas.
Unpad memiliki aturan tertulis yang begitu ketat terhadap para mahasiswanya dengan harapan menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman. Selain aturan tertulis, Unpad juga memiliki aturan yang tidak tertulis. Aturan tersebut muncul dari kebiasaan-kebiasaan mahasiswa Unpad selama berkuliah. Beberapa aturan tersebut seakan wajib dipatuhi oleh kalangan mahasiswa selayaknya aturan tertulis yang memaksa.
Selama berkuliah di Unpad, setidaknya saya tahu beberapa aturan tidak tertulis yang ada di lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa Unpad, kamu harus mematuhi beberapa aturan berikut ini kalau tidak ingin malu atau menyesal karena sudah salah bertindak.
Ucapkan terima kasih ketika turun dari Odong Unpad
Kampus Unpad memiliki angkutan gratis yang bisa dimanfaatkan oleh warga Unpad selama berkegiatan di dalam kampus. Warga Unpad menamainya sebagai Odong, yang biasa beroperasi dari pagi hingga sore. Kehadiran Odong tentu memudahkan mobilitas warga yang memang tidak membawa kendaraan pribadi ke kampus meskipun kadang harus berebut karena saking penuhnya penumpang.
Ada aturan tidak tertulis bagi setiap penumpang ketika memanfaatkan Odong gratis ini. Jadi, setiap penumpang yang menaiki Odong Unpad harus memberikan ucapan terima kasih ketika sudah tiba di tujuan. Hal ini ditujukan sebagai rasa hormat kepada sopir Odong yang sudah mengantarkan penumpangnya hingga ke tempat tujuan tanpa harus membayar ongkos sepeser pun.
Sebutan akang/euceu ketika berada di lingkungan Agrokompleks
Unpad merupakan kampus yang berdiri di tanah Sunda, tepatnya di kecamatan Jatinangor, kabupaten Sumedang. Sebutan akang kepada mahasiswa dan euceu/tétéh kepada mahasiswi sudah menjadi fenomena yang biasa di dalam lingkungan kampus. Meskipun begitu, sebenarnya tidak semua fakultas mempraktikkan kebiasaan ini. Fakultas yang biasa menerapkan ini biasanya ada di lingkungan Agrokompleks.
Lingkungan Agrokompleks di Unpad yaitu ada di Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Peternakan. Jadi, kalau kamu berada di lingkungan itu, usahakan untuk membiasakan sebutan akang/euceu kepada setiap mahasiswanya untuk melestarikan kebudayaan Sunda. Dosen-dosen di Agrokompleks juga sudah biasa dipanggil akang/kang atau euceu/tétéh.
Baca halaman selanjutnya