Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Pilkada Bangkalan Madura Nggak Menarik: kalau Mau Tausiyah Lebih Baik di Masjid, Jangan di Panggung Politik

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
28 September 2024
A A
Pilkada Bangkalan Madura Nggak Menarik: kalau Mau Tausiyah Lebih Baik di Masjid, Jangan di Panggung Politik

Pilkada Bangkalan Madura Nggak Menarik: kalau Mau Tausiyah Lebih Baik di Masjid, Jangan di Panggung Politik

Share on FacebookShare on Twitter

Pilkada Bangkalan Madura tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, semua calon tidak ada yang memiliki trah kyai. Makanya, saya sangat tertarik untuk mengikuti alurnya. Semua calon memiliki berlatar belakang biasa, ya meskipun aslinya mereka sudah lama berkecimpung di dunia politik.

Namun setelah saya amati kembali, ini hanya latar belakang calonnya saja yang berbeda. Gaya kampanyenya menurut saya sama saja. Tak jauh dari dalil-dalil agama.

Saya tahu, masa kampanye aslinya memang baru dimulai. Tetapi, kegiatan-kegiatan untuk menarik suara masyarakat sudah lama dimulai. Nah, saya pernah sekali mengikuti kegiatan tersebut, yakni pada sebuah acara Talkshow calon bupati Bangkalan. Sayangnya, saya kecewa dari kegiatan tersebut. Alih-alih membahas hal substantif untuk kemajuan Bangkalan, diskusinya malah seperti jadi ajang tausiyah. Hadeh!

Dalil agama tak pernah ketinggalan

Inilah alasan utama mengapa Pilkada Bangkalan tahun ini lebih mirip ajang tausiyah. Ketika kita menanyakan atau meminta suatu tanggapan, pasti jawabannya tidak lepas dari dalil-dalil agama. Dalilnya pun banyak yang sama. Saya curiga, apa memang hanya itu-itu saja dalil yang mereka hafal.

Misalnya, dalil yang sudah berkali-kali saya dengar adalah “khoirunnas anfauhum linnaas”, artinya sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Pak, saya tidak menampik dalil itu, saya pun sudah sering mendengarnya. Saya juga yakin, santri di Bangkalan sudah khatam konsep dalil tersebut. Makanya, lain kali lebih anti-mainstream gitu lho dalilnya. Jangan itu-itu mulu.

Lagian, Pak, jajaran pejabat yang sebelum-sebelumnya juga sama. Bilangnya, ingin bermanfaat bagi sesama, tapi hasilnya Bangkalan Madura begini-begini saja.

Kalau bisa kurang-kurangin deh ngeluarin dalilnya. Kalian itu politisi, bukan kyai!

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Ide solusi tidak konkret

Selain alasan di atas, jawaban atas pertanyaan permasalahan di Bangkalan sering kali dijawab tidak konkret. Makanya saya curiga, mungkin dalil agamanya hanya dijadikan tempat persembunyian dari ketidaktahuan. Alasannya, mungkin mereka belum mengerti apa sebenarnya permasalahan di Bangkalan ini.

Misalnya, ketika ada pertanyaan terkait banyaknya tikus di kantor pemerintah. Maka jawabannya kurang lebih “Ya, tikus itu hewan yang rakus, dengan begitu kita akan membuat kantor pemerintah lebih bersih supaya tidak ada tikus lagi”

Jujur, saya tidak puas dengan jawaban atas permasalahan tikus ini. Kurang konkret! Gimana caranya buat bersih? Apa mau dikasih racun tikus, apa mau pakai jeratan, atau gimana, lalu setelah ditangkap apa mau dilepas begitu saja, atau dibasmi, atau gimana. Ini lebih konkret, Pak!

Itu saran saja sih, Pak. Soalnya, tikus ini memang sangat mengganggu kenyamanan kantor.

Ini lagi cari pemimpin Bangkalan, bukan cari penceramah

Saya kasih tahu ya, Pak. Saat ini, anak muda di Bangkalan Madura sudah jauh berbeda dengan sebelumnya. Sikap kritis anak muda di kabupaten ini juga mulai tumbuh subur. Makanya, sudahlah jangan lagi menipu anak muda dengan dalil yang itu-itu saja. Kita bisa bedakan, mana calon yang memang berwawasan, mana yang hanya ikut-ikutan. Lagian juga, pilkada ini cari pemimpin pemerintah, bukan cari penceramah. Kalau bahasa Maduranya, “kennengah kennengeh, lakonah lakoneh”.

Secara harfiah saya yakin orang Madura sudah paham. Tapi bagaimana makna dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam pilkada ini, ya kalau mau jadi pemimpin negara demokratis silahkan dakwahkan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Belajar dari tokoh-tokoh ulung di negara-negara demokratis. Begitu pun kalau mau jadi pemimpin agama, silahkan dakwahkan apa nilai-nilai keagamaan. Saya yakin, pasti didengarkan. Bukan malah sebaliknya.

Kalau kebalik, pemimpin agamanya malah milih terjun ke politik, sedang politisinya malah berpolitik dengan jualan agama. Ghi, capok rosak dhunnya nika, Pak!

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Organisasi Mahasiswa di Bangkalan Madura Tak Mungkin Melawan Oligarki, Mereka Sudah Sibuk Melawan Teman Sendiri

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2024 oleh

Tags: bangkalan maduramaduraPilkadapilkada bangkalan
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Pemilihan Bupati Sidoarjo Disambut Dingin oleh Warga, Harap Maklum Masih Trauma Mojok.co

Pemilihan Bupati Sidoarjo Disambut Dingin oleh Warga, Harap Maklum Masih Trauma

13 Oktober 2024
Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

12 November 2025
6 Syarat yang Harus Dipenuhi Madura sebelum Bermimpi Menjadi Provinsi Sendiri

6 Syarat yang Harus Dipenuhi Madura sebelum Bermimpi Menjadi Provinsi Sendiri

10 September 2025
Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi Mojok.co

Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi

18 Januari 2024
Sisi Gelap Budaya Rewang di Hajatan Desa yang Nggak Banyak Orang Tahu Mojok.co

Sisi Gelap Budaya Rewang di Hajatan Desa yang Nggak Banyak Orang Tahu  

29 Oktober 2024
Bahasa Madura Khas Jember yang Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya Mojok.co

Bahasa Madura Khas Jember Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya

17 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.