Walaupun tayangan Upin Ipin sudah berumur 17 tahun di 2024 ini, masih banyak tokoh figuran yang kurang mendapat sorotan. Salah satunya adalah Ijat Upin Ipin.
Ijat adalah teman satu sekolah Upin Ipin di Tadika Mesra. Namun, dia sangat jarang terlihat bermain dengan geng Upin Ipin. Teman bermain setianya adalah Dzul. Bisa dibilang, kebersamaan Ijat dan Dzul sudah sepaket. Di mana ada Ijat, pasti ada Dzul.
Ijat dikenal dengan penampilan ikoniknya yang kikuk. Cara bicara dan tingkahnya aneh, bahkan sering pingsan. Saat masih kecil, saya merasa tingkah dan polahnya begitu konyol dan cukup menggelitik. Namun, melihat Upin Ipin kembali saat usia dewasa membuat saya tersadar kalau kehidupan Ijat sebenarnya cukup kelam
Daftar Isi
#1 Ijat di serial Upin Ipin punya masalah berbahasa
Sebenarnya saya bingung dengan konsistensi kemampuan berbicara Ijat di serial Upin Ipin. Di musim-musim awal, dia digambarkan sebagai anak laki-laki yang nggak bisa ngomong. Komunikasinya disampaikan dengan bahasa isyarat yang sangat ekspresif. Barangkali hal inilah yang membuat Ijat jarang bermain dengan circle lain selain Zul. Sebab, teman-temannya nggak bisa mengerti bahasanya.
Di lain musim, Ijat juga digambarkan bisa berbicara meskipun gagap. Namun di episode lain, dia bisa berbicara dengan lancar. Kemampuan bicara yang nggak konsisten ini membuat saya menduga kalau dia memang punya gangguan bicara, namun kondisinya terus membaik seiring berjalannya waktu.
Selain punya gangguan bicara, Ijat juga punya kesulitan membaca. Masalah ini baru terbongkar saat pembelajaran membaca di kelas Cikgu Jasmin.
Alih-alih membaca cerita di depan kelas seperti Upin Ipin dan teman-teman lainnya, Ijat malah bercerita dengan bahasa isyarat dari bangkunya. Ternyata dia adalah satu-satunya anak yang belum bisa membaca di kelas.
Setelah kelas usai, Cikgu Jasmin memberi sesi belajar khusus sampai dia berhasil membaca. Wajar saja Ijat terlihat paling terpukul saat Cikgu Jasmin mengumumkan berhenti mengajar untuk melanjutkan studinya.
Jangan-jangan Ijat mengidap afasia. Suatu gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit bicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa. Dan beberapa ciri-ciri tersebut (selain kemampuan memahami bahasa) memang ditemukan dalam diri Ijat.
#2 Ijat, figuran Upin Ipin yang kagetan sampai gampang pingsan
Gampang kaget dan sering pingsan adalah ciri khas lain yang Ijat banget. Beberapa momen pingsan Ijat yang paling saya ingat adalah saat simulasi kebakaran bersama petugas damkar. Kedua, saat dia kaget gara-gara Dzul sengaja meletuskan balon di pesta kejutan ulang tahun Upin Ipin.
Ijat adalah pribadi yang gampang gugup secara berlebihan, kagetan, sampai punya riwayat mudah pingsan. Dari ciri-ciri tersebut, saya menduga kalau dia punya gangguan kecemasan yang membutuhkan pertolongan tenaga profesional secepatnya.
#3 Rumahnya pernah kebakaran
Dalam episode Upin Ipin “Ikhlas dari Hati”, Ijat tertimpa kemalangan. Rumahnya terbakar saat dia sedang asyik-asyiknya tidur siang. Saat terbangun, dia mendapati rumahnya sudah dilalap kobaran api.
Barang-barangnya habis terbakar sampai dia harus menginap di rumah pakciknya dan tidak bisa sekolah. Tentunya peristiwa nahas ini menjadi ingatan yang sangat traumatis baginya. Nggak heran kalau dia pernah pingsan saat simulasi kebakaran di sekolah.
#4 Trauma dengan sepeda
Di episode terbaru “Basikal Kawanku”, kita diajak untuk memahami alasan di balik tingkah eksentrik Ijat. Rupanya, dia trauma dengan sepeda.
Jadi, dia pernah mengalami kecelakaan tunggal ketika bermain sepeda dengan Dzul. Sepedanya mengantuk batu saat Ijat mengebut. Kepalanya terbentur keras, bahkan sepedanya sampai rusak berat. Setelah itu Ijat masuk rumah sakit dalam waktu yang cukup lama.
Semenjak kecelakaan itu, Ijat jadi takut banget dengan sepeda. Melihat gambarnya di buku saja bisa membuatnya histeris ketakutan. Saya rasa penjelasan dari episode tersebut telah memberikan petunjuk mengapa dia punya kemampuan bahasa yang kurang baik. Mungkin saja efek dari benturan di kepalanya membuat fungsi otaknya terganggu.
Untungnya, berkat bantuan Upin Ipin dan teman-temannya, Ijat berhasil mengatasi ketakutannya terhadap sepeda. Dia bisa menemukan kepercayaan dirinya kembali.
Di balik sosok Ijat kecil yang unik dan pemalu, ternyata tersimpan banyak trauma. Kalau dipikir-pikir malang betul nasib Ijat. Eh, kok semakin ke sini kisah Upin Ipin jadi makin dark, ya?
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Keresahan Saya Selama 17 Tahun Menonton Serial Kartun Upin Ipin
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.