Serial kartun asal Negeri Jiran, Upin dan Ipin memang tak ada habisnya untuk dibahas. Ada saja hal-hal yang bisa kita bicarakan dari serial kartun satu ini. Beberapa hari lalu Mas Iqbal AR bahkan berandai-andai jika si kembar botak, tokoh utama dalam serial tersebut menjadi joki skripsi. Agak nyeleneh tapi ya masih masuk di akal juga.
Tenang, kali ini saya nggak akan membayangkan kedua adik Kak Ros ini memiliki satu profesi atau hal-hal lainnya. Kali ini saya justru ingin mengeluarkan unek-unek soal betapa resahnya saya selama nonton serial kartun Upin dan Ipin. Berikut daftar keresahan yang saya rasakan.
#1 Dari pertama kali tayang sampai sekarang Upin dan Ipin masih sekolah di Tadika Mesra. Kapan gedenya?
Dari sejak awal dirilis pada 14 september 2007 sampai sekarang tahun 2024, serial kartun dari Malaysia, Upin dan Ipin sukses mencuri perhatian. Kisah dua bocah kembar berkepala plontos yang tinggal di Kampung Durian Runtuh ini memang seru untuk ditonton dan relate dengan kehidupan nyata. Tak ayal, serial yang awalnya diciptakan untuk tontonan anak-anak menjadi tontonan bagi semua kalangan usia.
Dari tahun 2007 sampai 2024, serial ini telah mencapai 18 musim. Keheranan dan keresahan saya tentang serial kartun ini adalah kenapa sudah puluhan tahun tayang, tapi tokoh-tokohnya masih saja anak-anak TK?
Bayangkan saja, waktu tahun 2007 saya seorang murid SD, sedangkan Upin dan Ipin duduk di bangku TK. Tahun 2011 saya lulus SMP, eh, anak-anak Tadika Mesra itu masih saja belum lulus sekolah. Tahun 2014 saya lulus SMK, mereka semua masih tetap sekolah di Tadika Mesra. Hingga akhirnya tahun 2021 saya menikah, Upin dan Ipin tetap saja masih TK.
Lha, kalau kayak begitu kapan dewasanya? Kapan ada episode Upin dan Ipin saat dewasa? Kenapa nggak dibuat saja serial mereka saat sudah beranjak dewasa?
Baca halaman selanjutnya: Tok Dalang nggak kelihatan sibuk sebagai kepala kampung…