Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pekalongan Bikin Orang Purbalingga Lebih Bersyukur, Kotanya Problematik Bikin Nggak Betah

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
19 Maret 2024
A A
Pekalongan Bikin Orang Purbalingga Lebih Bersyukur, Kotanya Problematik Bikin Nggak Betah Mojok.co

Pekalongan Bikin Orang Purbalingga Lebih Bersyukur, Kotanya Problematik Bikin Nggak Betah (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya dan keluarga tinggal di Purbalingga. Namun, kami sering mengunjungi Pekalongan karena adik saya menempuh pendidikan sekolah menengah atas di sana. Bisa dibilang, kami warga Purbalingga yang akrab dengan tiap sudut Pekalongan karena sering bolak-balik ke Kota Batik itu. 

Saya mengalami beberapa hal yang mengagetkan selama beberapa kali berkunjung ke Pekalongan. Istilah lainnya, culture shock. Kota Batik itu ternyata menyimpan banyak masalah yang membuat saya bersyukur tidak tumbuh dan tinggal di sana. 

#1 Cuaca Pekalongan yang panas

Pekalongan terletak dekat dengan pantai utara Jawa. Layaknya kota-kota pesisir, cuaca di sana sangat panas apalagi ketika musim kemarau. Rata-rata panas di Pekalongan saat siang hari mencapai 31 derajat celcius. 

Kondisinya tidak lebih baik ketika musim hujan tiba. Saat hujan terus menerus mengguyur, beberapa titik di Kota Batik itu terendam banjir. Hal seperti ini akan menjadi pemandangan yang umum di Jalan H. Mochamad Charoen, Banyurip Alit, dan Pekalongan Selatan. Memang sih, tinggi genangan air hanya semata kaki orang dewasa. Namun, tetap saja genangan ini merepotkan mobilitas sehari-hari. 

#2 Masalah limbah batik yang tak kunjung usai

Pekalongan terkenal sebagai sentra pembuatan batik. Hal ini bisa dilihat dari kualitas batik cap dan tulis yang tidak perlu diragukan lagi. Namun, di balik itu, produksi batik di Pekalongan ternyata menimbulkan limbah yang berdampak buruk bagi warga. 

Saya beri sedikit gambaran. Batik yang sudah selesai dilukis dan dikeringkan harus dicuci menggunakan air bersih. Jika sudah, air sisa pencucian batik harus dibuang ke tempat yang aman agar tidak mencemari lingkungan.

Akan tetapi, jika berkunjung ke Pekalongan, kalian akan menjumpai parit dengan air berwarna hitam pekat ya. Ingat ya, warnanya hitam bukan gelap atau keruh. Katanya, parit-parit dengan kondisi seperti ini tercemar limbah produksi batik. 

Selain kotor, air parit di Pekalongan mengalir sangat lambat. Tidak hanya manusia yang malas dengan keberadaan parit yang seperti itu. Saya yakin nyamuk saja enggan menetaskan jentik-jentik di sana. Hal itu sangat berbeda dengan parit di daerah saya, Purbalingga. Di sana, parit bisa digunakan untuk bermain air dan berenang oleh anak-anak. 

Baca Juga:

Enaknya Hidup di Kecamatan Kembaran Banyumas: Dekat Kota, tapi Masih Asri dan Banyak Makanan Enak

Gerbang Tol Kota Pekalongan, Tempat Nongkrong Favorit Anak Muda Pekalongan

Kondisinya akan lebih buruk ketika musim hujan. Parit yang tercemar bisa meluap dan berdampak buruk bagi kondisi kulit warga. Wis lah pokoknya rumit mengurai permasalahan yang satu ini. 

#3 Pantai Pekalongan tidak indah

Saat mengunjungi Pekalongan, beberapa kali saya sempatkan pergi ke pantainya. Niat hati ingin menikmati keindahan laut utara Jawa justru berujung pada kekecewaan. Pantai-pantai di sana ternyata kurang indah, terkesan kotor. Air lautnya tidak bening, cenderung berwarna gelap. Warna airnya mirip dengan air parit di Pekalongan. 

Itu mengapa kalian akan jarang melihat pengunjung mandi di pantai. Boro-boro mandi, melihat airnya saja sudah tidak berminat untuk berlama-lama di sana. Menurut saya, bukan tidak mungkin air pantai bisa menimbulkan penyakit kulit saking nggak jernihnya. 

Di atas beberapa hal yang saya rasakan ketika mengunjungi Pekalongan. Pengalaman itu membuat saya merasa bersyukur hidup di Purbalingga. Memang, tidak semua tentang Pekalongan itu buruk, tapi saya rasa akan sangat sulit berdamai dengan kondisi-kondisi di atas. Lebih baik tinggal di Purbalingga saja walau sebenarnya nggak sempurna-sempurna amat. 

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Cicendo Daerah Paling Superior di Kota Bandung, Fasilitasnya Komplit dan Nyaman

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Maret 2024 oleh

Tags: kota batiklimbah batikpantai pekalonganpekalonganpurbalingga
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Pekalongan Kota Cheater, Julukan yang Bikin Suhu Kerap Dikira (Aslinya) Cupu pekalongancheater

Pekalongan Kota Cheater, Julukan yang Bikin Suhu Kerap Dikira (Aslinya) Cupu

9 Maret 2024
Warga Purbalingga Nggak Usah Jauh-jauh ke Purwokerto untuk Belanja ke Mall karena Ada ABC Swalayan yang Bisa Diandalkan

Warga Purbalingga Nggak Usah Jauh-jauh ke Purwokerto untuk Belanja ke Mall karena Ada ABC Swalayan yang Bisa Diandalkan

24 Februari 2024
Ironi Purbalingga: Kota Industri, tapi Warganya Lebih Memilih Cari Kerja di Daerah Lain Mojok.co

Ironi Purbalingga: Kota Industri, tapi Warganya Lebih Memilih Cari Kerja di Daerah Lain

24 April 2024
Kalau Mampir Pekalongan, Gasss Cobain Lima Kuliner Khas Ini!

Kalau Mampir Pekalongan, Gasss Cobain Lima Kuliner Khas Ini!

4 Desember 2019
Andai Pekalongan Punya Banyak Tempat Nongkrong Seperti Jogja tongkrongan

Andai Pekalongan Punya Banyak Tempat Nongkrong Seperti Jogja

21 November 2019
Melihat Persaingan Sengit Teh Kota dan Teh Desa di Purbalingga, Siapa Jawaranya?  Mojok.co

Melihat Persaingan Sengit Teh Kota dan Teh Desa di Purbalingga, Siapa Jawaranya? 

6 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.