Pulau Dewata dikenal dengan pesonanya yang indah, masyarakatnya yang ramah, dan makanannya yang nikmat. Rasanya belum pas kalau liburan ke Bali tanpa menikmati sajian makanannya. Makanan khas Bali merupakan surga bagi para pencinta rempah-rempah karena makanan yang disajikan kebanyakan terbuat dari rempah-rempah yang banyak sehingga menghasilkan bumbu yang kuat dan tajam.
Jika kamu ditanya soal “makanan khas Bali”, sudah pasti yang terbayang adalah sate lilit, ayam betutu, dan nasi campur Bali, kan? Hal ini sangat wajar mengingat ketiganya adalah makanan khas Bali yang paling populer.
Akan tetapi buat kamu yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Dewata, coba deh mencicipi makanan khas Bali berikut ini. Bisa jadi satu, dua, atau semua makanan ini justru jarang direkomendasikan warga Bali sendiri kepada wisatawan yang datang.
Daftar Isi
- #1 Lontong jukut serapah mirip lontong pada umumnya, tapi ada bedanya
- #2 Makanan khas Bali yang jarang direkomendasikan warga lokal, rujak bulung
- #3 Jukut ares enak disantap di malam hari
- #4 Serombotan sekilas mirip dengan urap di Pulau Jawa
- #5 Sate plecing, makanan khas Bali yang nggak kalah lezat dari sate lilit
- #6 Nasi tepeng mirip nasi uduk tapi teksturnya lembek
- #7 Tipat blayag, makanan khas Bali yang jarang direkomendasikan warga lokal kepada wisatawan
- #8 Sate languan, sate yang terbuat dari ikan tongkol.
#1 Lontong jukut serapah mirip lontong pada umumnya, tapi ada bedanya
Makanan khas Bali ini hampir sama dengan lontong pada umumnya, namun bedanya lontong ini punya ukuran besar dan berbentuk segitiga. Lontong akan dipotong kecil-kecil dan disajikan bersama sayuran rebus seperti bayam, daun nangka, daun singkong, daun pepaya, dan bunga pisang. Lontong dan semua sayuran rebus itu disiram kuah telengis yang terbuat dari sampingan minyak kelapa dan santan yang direbus bersamaan.
#2 Makanan khas Bali yang jarang direkomendasikan warga lokal, rujak bulung
Kuliner satu ini adalah rujak khas Bali yang terbuat dari bahan nggak biasa, yaitu rumput laut. Rumput laut dicampur dengan bumbu ulek dan parutan kelapa yang sudah dibakar atau bisa juga menggunakan kuah pindang. Tambahkan juga kacang goreng agar makin nikmat.
Rujak bulung sangat cocok dinikmati di siang hari dan bisa juga disantap bersama beberapa potong ketupat. Rujak ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Bukan hanya mengandung serat, tetapi juga mengandung klorofil yang bermanfaat untuk mendetoks tubuh.
#3 Jukut ares enak disantap di malam hari
Makanan khas Bali yang satu ini cukup unik karena terbuat dari batang pohon pisang yang masih muda. Batang pohon pisang yang masih muda di iris-iris tipis dan ditambahkan bumbu khas Bali, kemudian tambahkan daging atau tulang.
Jukut ares cocok disantap di malam hari atau saat hujan karena disajikan dengan kuah yang hangat. Walaupun sederhana, jukut ares ini cukup diminati oleh warga lokal Bali, lho.
#4 Serombotan sekilas mirip dengan urap di Pulau Jawa
Makanan khas Bali selanjutnya yang jarang direkomendasikan kepada wisatawan adalah serombotan. Serombotan terbuat dari berbagai jenis sayuran seperti bayam, buncis, kangkung, kacang panjang, terong, dan pare.
Sekilas makanan ini mirip dengan urap di Jawa. Akan tetapi bumbunya berbeda karena serombotan memiliki bumbu khas yang bernama kalas. Kalas dibuat dengan campuran kunyit tumbuk, bawang merah, lengkuas, bawang putih, kencur, dan ketumbar. Teksturnya kental, rasanya enak, dan cocok dipadukan dengan berbagai jenis sayuran. Oh iya, jangan lupa disantap pake nasi, ya!
#5 Sate plecing, makanan khas Bali yang nggak kalah lezat dari sate lilit
Selain sate lilit, Bali juga punya sate yang nggak kalah lezat, yaitu sate plecing. Sesuai dengan namanya, sate ini disajikan dengan sambal plecing khas Bali.
Sambal plecing dibuat dari cabai, jeruk limau, tomat, garam, gula, bawang merah, bawang putih, dan terasi. Biasanya sate plecing menggunakan daging ayam atau ikan laut. Yang membuat makanan khas Bali ini berbeda dari sate lainnya adalah bumbunya yang menggunakan sambal tomat, bukan bumbu kacang.
#6 Nasi tepeng mirip nasi uduk tapi teksturnya lembek
Sekilas, nasi tepeng memang terlihat seperti nasi campur biasa. Nasi tepeng disajikan dengan nangka muda, ayam goreng, kacang panjang, atau telur dan dibungkus daun pisang.
Makanan khas Bali ini dibuat dari santan dan bumbu-bumbu seperti kunyit, daun salam, dan garam. Saat disajikan, nasi tepeng akan disiram dengan bumbu khas dan parutan kelapa, kemudian dilengkapi dengan lauk pauknya. Oh iya, tekstur nasi tepeng lembek dan nggak keras seperti nasi uduk lainnya, lho!
#7 Tipat blayag, makanan khas Bali yang jarang direkomendasikan warga lokal kepada wisatawan
Tipat blayag merupakan ketupat yang dibuat menggunakan daun enau atau daun aren, kemudian disajikan dengan urap, suwiran ayam, telur rebus, dan sate lilit. Perpaduan ini kemudian disiram dengan kuah yang khas.
#8 Sate languan, sate yang terbuat dari ikan tongkol.
Makanan khas Bali terakhir yang jarang direkomendasikan kepada wisatawan adalah sate languan. Sate languan terbuat dari daging ikan tongkol. Ikan tongkol dipilih karena memiliki rasa yang enak dan bergizi tinggi.
Sekilas, sate ini mirip dengan sate lilit. Akan tetapi bedanya sate languan ditusuk menggunakan pelepah kelapa yang sudah dipipihkan.
Itulah beberapa makanan khas Bali yang justru jarang direkomendasikan kepada wisatawan atau pendatang. Coba deh mencicipi salah satunya kalau sedang berkunjung ke Bali. Dijamin rasanya nikmat dan nggak akan terlupakan.
Penulis: Ni Putu Roshinta Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Sate Khas Bali selain Sate Lilit yang Nggak Kalah Lezat.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.