Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Terminal Jombor Jogja, Terminal Murah Primadona Pelajar yang Kini Berkawan Sepi

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
27 Februari 2024
A A
Terminal Jombor Jogja, Terminal Murah Primadona Pelajar yang Kini Berkawan Sepi

Terminal Jombor Jogja, Terminal Murah Primadona Pelajar yang Kini Berkawan Sepi (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Terminal Jombor Jogja, dulu, adalah sahabat pelajar. Kini, cerita sudah berbeda

Kendaraan pribadi tumpah ruah di jalanan Jogja. Semua orang berangkat menuju dan pulang dari suatu tempat menggunakan kendaraan masing-masing. Kalaupun kepepet nggak ada kendaraan atau nggak bisa nyetir, ada aplikasi ojek online di genggaman.

Sebagai bagian dari generasi transisi, saya sering berandai-andai. Sekarang saya punya banyak kemudahan untuk ke mana-mana. Seandainya saja tahun 2012-2015, ketika saya masih SMP, sudah ada ojek online, maka saya nggak perlu panas-panas jalan kaki dan naik bus buat berangkat dan pulang sekolah.

Pada masa itu, transportasi yang terjangkau dan bisa membawa saya ke mana saja ya hanya bus kota. SMP saya yang terletak di Jetis dilalui banyak bus. Mulai dari bus mikro satu pintu dan dua pintu, arah ke daerah utara maupun selatan, sampai milik negara maupun swasta, ada semua. Cukup dengan menyisihkan uang jajan sebesar Rp2-3 ribu (tarifnya tergantung lagi ada kenaikan BBM atau nggak), saya bisa sampai ke sekolah dan pulang lagi ke rumah.

Terminal Jombor Jogja, bestie-nya para pelajar

Bicara soal bus pasti nggak akan bisa lepas dari jalur dan terminal. Bagi siapapun yang pulang pergi dari dan ke Sleman bagian utara pasti lewat atau transit di Terminal Jombor Jogja.

Terminal Jombor ini termasuk terminal penumpang tipe B dan menjadi akses masuk ke Jogja dari arah utara. Saya bilang Terminal Jombor adalah “Si Nomor Dua” karena tipenya ini. Ukuran terminal ini pun nggak sebesar Terminal Giwangan yang tergolong terminal penumpang tipe A. Bus yang masuk dan keluar di terminal yang terletak di Sinduadi, Mlati ini juga nggak sebanyak Terminal Giwangan.

Dari data yang diterbitkan oleh Dinas Perhubungan DIY, trayek bus yang tergolong angdes di Terminal Jombor Jogja ada bus Pemuda Jurusan D6 (Jombor-Maguwo), Pemuda Prambanan (Jombor-Prambanan), Pemuda Jurusan A3 (Jombor-Jambon), dan Pemuda Jurusan 26 atau Mino (Jombor-Minomartani).

Terminal Jombor dulu dan sekarang tentu jelas berbeda. Sewaktu saya masih sekolah, terminal ini setara bestie-nya para pelajar. Terminal ini menjadi tempat persinggahan bus-bus angkutan desa (angdes) yang mengangkut para pelajar ke sekolah masing-masing.

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

Terminal Jombor Jogja adalah saksi bisu yang merekam semangat para pelajar Jogja untuk berangkat ke sekolah. Kadang kita harus berangkat gasik biar dapat bus yang masih kosong sehingga nggak perlu desak-desakan. Tapi waktu pulang, kita nggak keberatan berdiri berdiri berdekatan, lengan nempel lengan, di tengah bus yang gerah dan bau keringat. Yang penting bisa pulang cepat.

Warung-warung di Terminal Jombor dulu juga berkontribusi mengenyangkan perut anak-anak yang lapar sepulang sekolah. Saat jam pulang sekolah, sering tampak pelajar-pelajar dengan seragam sekolahnya masing-masing ngobrol dan ngunyah makanan di sana.

Tempatnya bus-bus kecil

Seperti yang saya ungkapkan di awal, sekolah saya banyak dilalui bus kota. Bus yang lewat sekolah saya antara lain jalur 6, 12, 15 yang titik awal dan akhirnya di Terminal Giwangan, serta jalur A3, D6, dan Mino yang berhulu dan bermuara di Terminal Jombor.

Teman-teman yang rumahnya di daerah utara Jogja tapi nggak dilalui oleh tiga jalur tadi harus pindah jalur lain di Terminal Jombor Jogja. Misalnya saja teman saya yang rumahnya di Tempel. Setelah bus A3 atau D6 yang ia tumpangi berhenti di terminal ini, ia bakal langsung lompat dari bus dan ganti bus jurusan Jogja-Tempel.

Mungkin karena statusnya sebagai terminal penumpang tipe B, angdes di Terminal Jombor ini ukurannya lebih kecil daripada angdes di Terminal Giwangan. Bus A3 dan D6 berukuran kecil, cuma punya satu pintu, dan atapnya rendah. Bus RAS dan Jogja-Tempel yang juga melalui terminal ini pun punya karakteristik serupa.

Selamat tinggal angdes

Perubahan zaman akhirnya membuat bus-bus pengangkut pelajar tinggal kenangan. Kini sebagian besar orang sudah beralih ke kendaraan pribadi dan ojek online yang lebih praktis. Bus semakin sepi penumpang. Terminal Jombor Jogja semakin sepi angdes.

Kini Terminal Jombor menjadi tempat singgah bus AKAP saja semenjak matinya banyak angdes. Bus yang melayani perjalanan dalam kota dan provinsi mungkin hanya TransJogja yang unitnya kadang tampak sedang parkir di terminal ini.

Saat saya mengunjungi Terminal Jombor Jogja, hanya bus jurusan Jogja-Tempel yang masih tersisa. Itu pun sepi, nyaris tanpa penumpang. Saya juga sempat berjumpa dengan angkot Mino saat berangkat kerja. Sepertinya masih ada masyarakat yang membutuhkan kehadiran dua angdes ini meskipun kawan-kawannya, bus A3 dan D6 sudah mati.

Walaupun sudah nggak lagi menumpang bus untuk bepergian, saya masih berharap agar angdes yang tersisa di Terminal Jombor Jogja bisa bertahan. Jangan sampai mereka juga menyusul nasib kawan-kawannya, sedikit demi sedikit kehilangan penumpang hingga akhirnya juga hilang keberadaannya.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bawah Flyover Jombor, Tempat yang Wajib Diwaspadai Saat Musim Hujan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Februari 2024 oleh

Tags: Jogjapelajarterminal busterminal jombor
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

5 Hal yang Terjadi Jika Sleman Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Membayangkan Betapa Menderitanya Jogja Jika Sleman Menghilang Pergi, Inilah 5 Hal yang akan Terjadi

21 Maret 2025
Jogja atau Solo: Mana yang Lebih Nyaman untuk Ditinggali?

Jogja atau Solo: Mana yang Lebih Nyaman untuk Ditinggali?

13 Juli 2022
nasi goreng di jogja pakem wonosari tegal jawa timur ciri khas mojok.co

Mengidentifikasi 3 Jenis Nasi Goreng di Jogja: Pakem Wonosari, Tegal, dan Jawa Timuran

28 Juli 2020
Danais Jogja Triliunan, tapi Mbah-mbah di Jogja Tetap Tidur di Trotoar

Danais Triliunan, tapi Mbah-mbah di Jogja Tetap Tidur di Trotoar

12 September 2025
Yth. Penjual Online, Tolong kalau Jualan Baju Rincian Ukurannya yang Lengkap lah! terminal mojok.co

Rekomendasi Tempat Belanja Baju di Jogja yang Murah Tanpa Tanding

16 Oktober 2020
kenapa UMP Jogja rendah titik kemacetan di jogja lockdown rekomendasi cilok di Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR

10 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.