Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Warmindo dan Coffee Shop Musuh Besar untuk Perpustakaan 24 Jam

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
28 Januari 2024
A A
Warmindo dan Coffee Shop Musuh Besar Perpustakaan 24 Jam (Unsplash)

Warmindo dan Coffee Shop Musuh Besar Perpustakaan 24 Jam (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Akun Instagram Mojok baru saja mengunggah sebuah konten yang menggelitik. Jadi, tema dari unggahan tersebut adalah perpustakaan seharusnya buka 24 jam supaya mahasiswa nggak ngabisin duit dengan nugas di warmindo atau coffee shop. Secara pribadi, saya sangat setuju. Namun, tantangannya begitu berat.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MOJOK (@mojokdotco)

Privilege merasakan perpustakaan yang berkualitas di kampus Sanata Dharma

Perpustakaan kampus adalah salah satu bangunan yang sering saya kunjungi ketika masih kuliah di Sanata Dharma. Saya masih ingat betul, saat itu, pengenalan kampus dan perpustakaan dilakukan pada masa Inisiasi Sanata Dharma (Insadha). 

Kampus lain menyebutnya sebagai ospek, dan mengisinya dengan pameran senioritas dan kekonyolan, tapi tidak dengan Sanata Dharma. Insadha berisi acara-acara bermanfaat, salah satunya mengunjungi perpustakaan pusat di kampus Mrican. Kebetulan, sebelum Insadha digelar, saya sudah sering mengunjungi perpustakaan.

Saya langsung jatuh cinta begitu menginjakkan kaki di gedung perpustakaan pusat, terutama di basement, di mana ruang Artati, Verhaar, dan Sartono berada. Kamu bisa menyaksikan dari dekat tulisan di atas daun lontar itu seperti apa. Ada juga beberapa naskah kuna dan orisinal terkait sastra dan sejarah Jawa dan Indonesia pada masa lampau.

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

Saking seringnya mampir, saya lantas membayangkan beberapa hal. Pertama, akan sangat menyenangkan kalau di perpustakaan Sanata Dharma ada kantin sendiri. Kedua, ada minuman lain selain air putih, atau setidaknya boleh membawa tumbler isi kopi atau teh. Ketiga, buka 24 jam. Soal jam buka ini saya sungguh berharap.

Warmindo dan coffee shop lebih “bersahabat” untuk lembur

Saya merasa cukup beruntung sudah merasakan dunia pekerjaan sebelum lulus. Dan, perpustakaan menjadi tempat yang nyaman untuk mengerjakan banyak hal. Misalnya dari nugas, skripsi, hingga memburu deadline. Namun, ada kalanya saya harus menunggu bahan dari tim riset sebelum bisa menulis. Oleh sebab itu, warmindo (dulu disebut burjoan) dan coffee shop lebih bersahabat untuk lembur.

Namanya warung makan dan minuman, warmindo dan coffee shop unggul jauh dari perpustakaan. Soal pilihan makan dan minum juga beda banget. Memang, kita merancang perpustakaan untuk membaca dan belajar. Makanya, baik bentuk gedung dan aturan menyesuaikan dengan konsep tersebut.

Oleh sebab itu, jika saran perpustakaan buka 24 jam, faktor kenyamanan harus menjadi perhatian. Maksud saya nggak cuma nyaman untuk belajar, perpustakaan kudu nyaman juga untuk perut dan kebutuhan lainnya. 

Kalau kamu tanya saya, saya akan menjawab bahwa perpustakaan sebaiknya menyiapkan smoking room. Bagi saya, bekerja sambil minum kopi dan merokok sudah menjadi kondisi ideal. Dan, warmindo dan coffee shop bisa menyediakan kenyamanan itu. Kalau mau membantu mahasiswa, faktor kenyamanan di segala lini wajib dipertimbangkan.

Buka 24 jam itu memang banyak tantangan

Pertama, saya kudu menegaskan kalau perpustakaan buka 24 jam itu ide yang menarik. Apalagi tujuannya untuk membantu mahasiswa menghemat pengeluaran mengerjakan tugas di warmindo atau coffee shop. Namun, kedua, pengelola perpustakaan kudu sadar dengan banyaknya tantangan. Saya jelaskan 2 tantangan saja.

Pertama, kebiasaan manusia ketika mereka bergerombol. Kamu pasti sudah bisa menebak ke mana arah tulisan ini. Iya, manusia itu, kalau sendirian, dia akan lebih cenderung tertib aturan dan lebih bisa bertenggang rasa. Namun, ketika bergerombol, banyak manusia berubah menjadi homo sapiens paling brengsek sepanjang sejarah.

Kita sama-sama tahu kalau kudu menjaga ketenangan di perpustakaan. Nah, gerombolan manusia ini akan menjadi tantangan bagi pengelola perpustakaan. Apakah pengelola bisa menertibkan mahasiswa yang bikin ribut karena mereka bergerombol?

Kedua, masalah kebersihan. Jika perpustakaan buka 24 jam dengan segala fasilitas soal makan dan minum, bukan tidak mungkin akan terjadi chaos. Makan dan minum di dekat buku jelas cuma aksi bikin masalah. Kemungkinan tumpah dan kotor akan berbahaya bagi buku, apalagi yang langka.

Nah, apakah pengelola perpustakaan 24 jam siap untuk membuka kantin yang juga 24 jam? Kita sama-sama tahu vending machine dan microwave belum menjadi “budaya konsumtif”, bahkan di kota besar seperti Jogja. 

Kalau perpustakaan hanya menyediakan vending machine, ya mending ke warmindo atau coffee shop saja yang “tinggal pesan”. Iya, budaya kita masih “dilayani”, belum “melayani” bahkan ke diri sendiri.

Soal harga dan kemampuan belanja mahasiswa

Kenapa ya mahasiswa suka nugas dan mengerjakan skripsi di warmindo atau coffee shop? Selain kemudahan mendapatkan asupan perut, di sana, kamu bisa memilih apa saja sesuai kebutuhan.

Kalau duit cekak, ya ke warmindo. Jika punya duit lebih, bisa ke coffee shop. Selain itu, kalau memperdebatkan harga, pasti ada argumen “bukan buat kamu”. Pasar dengan harga tinggi selalu punya pasarnya sendiri. Itulah kenapa coffee shop yang fancy tetap laku. Ya sama dengan beberapa warmindo yang mematok harga di atas warmindo lainnya. 

Lantas, bagaimana dengan perpustakaan 24 jam? Jika tujuannya adalah membantu keuangan mahasiswa, artinya perpustakaan nggak bisa mematok harga di atas warmindo. Yah, setidaknya sama. Kalau harganya kayak coffee shop, ya malas juga ke perpustakaan. Mending di warung kopi, bisa sambil merokok, itu kalau saya.

Kita juga sama-sama tahu kalau tingkat ekonomi mereka yang berkunjung di perpustakaan itu beda-beda. Buat mereka dompetnya super tipis, nggak mungkin membelanjakan Rp50 ribu per hari untuk “belajar dan hidup” di perpustakaan. Bagi pengelola, ya kudu bisa menjawab, apakah cost dari perpustakaan 24 jam itu worth it?

Itulah kenapa, warmindo dan coffee shop, dengan segala kemudahannya, menjadi musuh besar bagi perpustakaan 24 jam. Itu kalau menurut saya, ya….

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Alasan Logis dari Fenomena Anak Muda Meninggalkan Coffee Shop dan Beralih ke Warmindo kalau Mau Mengerjakan Skripsi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Januari 2024 oleh

Tags: cara mahasiswa hidup hematCoffee ShopmricanPerpustakaanperpustakaan 24 jamperpustakaan sanata dharmaSanata DharmaSkripsiwarmindo
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

4 Fasilitas Penting di Coffee Shop yang Sebaiknya Ada terminal mojok.co

4 Fasilitas Penting di Coffee Shop yang Sebaiknya Ada

17 Desember 2021
dosen pembimbing

Balada Grup Chat Kelompok Skripsi dengan Dosen Pembimbing Sebagai Salah Satu Anggotanya

31 Juli 2019
Belajar Sadar Diri Saat Keberadaan Kita Sudah Tak Dikehendaki di Coffee Shop

Belajar Sadar Diri Saat Keberadaan Kita Sudah Tak Dikehendaki di Coffee Shop

3 Maret 2020
Cara Saya Berdamai dengan Antrean Peminjam Buku iPusnas yang Tidak Masuk Akal Mojok.co

Cara Saya Berdamai dengan Antrean Peminjam Buku iPusnas yang Tidak Masuk Akal

24 November 2023
Semua Skripsi di Indonesia Salah, Prakata kok Jadi Kata Pengantar! Terminal Mojok

Semua Skripsi di Indonesia Salah, Prakata kok Jadi Kata Pengantar!

1 Februari 2021
4 Pertanyaan Jebakan Saat Sidang Skripsi yang Bisa Memengaruhi Kelulusan Mahasiswa, Berikut Kisi-kisinya biar Nggak Salah Ucap!

4 Pertanyaan Jebakan Saat Sidang Skripsi yang Bisa Memengaruhi Kelulusan Mahasiswa, Berikut Kisi-kisinya biar Nggak Salah Ucap!

22 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.