Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kecamatan Srono Banyuwangi, Daerah Paling Toleran yang Dianaktirikan Pemkab Banyuwangi

Rino Andreanto oleh Rino Andreanto
14 November 2023
A A
Kecamatan Srono Banyuwangi, Daerah Paling Toleran yang Dianaktirikan Pemkab Banyuwangi Mojok.co

Kecamatan Srono Banyuwangi, Daerah Paling Toleran yang Dianaktirikan Pemkab Banyuwangi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalian sering ke Banyuwangi, tapi tidak pernah ke Kecamatan Srono? Tidak apa-apa, masyarakat sekitarnya saja malas ke kecamatan ini. Bagaimana tidak malas, Kecamatan Srono Banyuwangi memang tidak menarik. Jalanan di sana buruk, akses transportasi umum sulit, potensi wisatanya tidak digali. 

Iya, kalian tidak salah dengar. Kecamatan Srono Banyuwangi memang punya potensi wisata. Namun, potensi ini seolah-olah tidak terlihat oleh pemerintah Banyuwangi fokus di sektor wisata. Benar-benar kecamatan ini sudah dianaktirikan. 

Potensi Kecamatan Srono Banyuwangi yang tidak dilirik 

Kecamatan Srono sebenarnya terletak di tengah Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, kecamatan ini cukup ramai karena menjadi penghubung antara kecamatan-kecamatan yang berada di sisi selatan ke pusat kota. Dari situlah banyolan satir tentang nama Srono muncul. Srono yang diambil dari kata sarana yang artinya kecamatan ini sekadar menjadi sarana penghubung. 

Jujur saja, Srono Banyuwangi memang tidak menarik. Mungkin daerah ini bisa dinobatkan menjadi kecamatan paling biasa saja di Banyuwangi. Saking nggak punya daya tarik, warga setempat saja malas mengeksplorasi daerahnya sendiri. Kalau ada kesempatan main, mereka lebih senang mengunjungi kecamatan tetangga, Genteng.  

Sebenarnya, kalau mau ngulik lebih lanjut, Srono Bukannya tidak memiliki potensi sama sekali. Di sana ada Gumuk Rayud, sebuah tempat wisata yang baru diresmikan pada Maret 2023. Agak heran sebenarnya, Banyuwangi yang sudah hampir satu dekade fokus di sektor wisata, kok baru tahun ini melirik potensi Srono. Apa namanya kalau bukan kecamatan rasa anak tiri ya? 

Tidak punya stasiun dan terminal, cara mempersulit hidup

Bayangakan kalian tinggal di satu kecamatan dengan seluas 73,72 kilometer persegi, tapi tidak ada stasiun dan terminal. Itulah Srono Banyuwangi. Kalau warga ingin bepergian menggunakan kereta atau bus, mereka harus pergi ke Kecamatan Rogojampi terlebih dahulu. Di Srono hanya ada halte bus, itu pun berbagi tempat dengan teras ruko. 

Sebenarnya di kecamatan ini pernah ada stasiun. Namun, stasiun yang beroperasi sejak 1921 itu ditutup pada 1976. Kondisi stasiun peninggalan Belanda itu mulai usang sehingga harus ditutup.

Jangankan fasilitas terminal dan stasiun, jalanan Srono yang disebut sebagai kecamatan penghubung nyatanya amat buruk. Salah satu contohnya, Jalan Pekulo. Melewati jalan penghubung antara Kecamatan Srono dan Kecamatan Genteng ini serasa ikut offroad. Kondisi jalan diperburuk oleh minimnya penerangan. Bayangkan betapa gelap dan berbahaya karena jalan ini langsung berbatasan dengan daerah persawahan. 

Baca Juga:

4 Sisi Gelap Kebumen yang Jarang Diceritakan hingga Wisatawan Pikir Dua Kali untuk Kembali

4 Tempat Wisata Kulon Progo yang Direkomendasi Warga Lokal untuk Mencari Ketenangan

Darah paling toleran

Melihat sarana dan prasarana Srono Banyuwangi memang bikin ngelus dada. Namun dibalik keburukan itu, warga Srono sebenarnya punya tingkat toleransi yang tinggi lho. Mereka terbiasa hidup berdampingan walau berbeda. Asal tahu saja, sudah sejak lama Srono ditinggali oleh berbagai ras seperti Cina, Arab, Jawa, Osing hingga Madura. Begitu juga dengan berbagai kepercayaan atau agama warganya, berbeda-beda tapi tetap bisa berdampingan. 

Kehidupan berdampingan yang begitu lama, mendorong masyarakat untuk selalu menghargai kebiasaan satu sama lain. Di saat perayaan Natal atau Nyepi misalnya, masyarakat bersama-sama menjaga kelancaran perayaan. Warga Srono memang adem-adem, inilah yang saya banggakan dari Srono. 

Begitulah nasib kecamatan Srono di mata Pemkab Banyuwangi. Kami dipandang sebelah mata padahal punya punya banyak potensi. Saya sering iri dengan perkembangan kecamatan-kecamatan lain, kecuali sisi pendidikannya. Ya iya lah nggak iri, wong seluruh kecamatan di Banyuwangi sektor pendidikannya …  chuaks.

Penulis: Rino Andreanto
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jangan Berwisata ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi saat Libur Panjang, Cuma Bikin Kesal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2023 oleh

Tags: Banyuwangikecamatan sronokecamatan srono banyuwangipemkab banyuwangiwisata
Rino Andreanto

Rino Andreanto

Alumni pondok pesantren yang lahir di Banyuwangi. Hobi membaca, menulis, dan hal-hal berbau komedi.

ArtikelTerkait

Bus DAMRI Rute Jember-Ijen Menyelamatkan Pariwisata Bondowoso dari Klaim Sepihak Kawah Ijen Banyuwangi

Bus DAMRI Rute Jember-Ijen Menyelamatkan Pariwisata Bondowoso dari Klaim Sepihak Kawah Ijen Banyuwangi

11 September 2025
Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir Mojok.co

Bandara Dhoho Kediri Dibuka untuk Umum, Warga “Ndeso” yang Mampir untuk Wisata Kena Nyinyir

6 Februari 2024
Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya Mojok.co

Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya

28 Desember 2023
Pengalaman 12 Jam Naik Kereta Sri Tanjung Solo-Banyuwangi: Naik Sendiri, Turun Punya Keluarga Baru Mojok.co

Pengalaman 12 Jam Naik Kereta Sri Tanjung Solo-Banyuwangi: Naik Sendiri, Turun Punya Keluarga Baru 

7 Juni 2025
Baleendah, Kecamatan di Kabupaten Bandung yang Potensial tapi Disia-siakan

Baleendah, Kecamatan di Kabupaten Bandung yang Potensial tapi Disia-siakan

10 Maret 2024
Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

22 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.