Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Ekspansi Restoran di Baturraden, Bom Waktu Kerusakan Alam yang Detiknya Makin Kencang

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
18 Oktober 2023
A A
Ekspansi Restoran di Baturraden, Bom Waktu Kerusakan Alam yang Detiknya Makin Kencang

Ekspansi Restoran di Baturraden, Bom Waktu Kerusakan Alam yang Detiknya Makin Kencang (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ekspansi restoran di tempat wisata Baturraden memang tak terelakkan. Tapi jika mengabaikan alam, bencana bisa jadi mengintai dan makin dekat dalam mengintai

Pariwisata memang menjadi salah satu isu yang sedang naik daun di Indonesia. Bahkan, Kemenparekraf sampai menyusun daerah mana saja yang dijadikan sebagai wisata prioritas yang wajib dikunjungi wisatawan asing saat singgah ke Bumi Pertiwi. Bukan hanya itu, di berbagai daerah diresmikan pula desa wisata yang jumlahnya melebihi jumlah rambut di kepala kalian. Akeh tenan, Lur!

Di saat pemerintah mulai membangun geliat ekonomi melalui wisata, bukan hanya kaum menengah ke bawah saja yang mengambil kesempatan itu. Tapi juga kaum menengah ke atas yang (bahkan) lebih gencar untuk berpartisipasi. Wisata memang diharapkan mampu membuka pintu bagi para pelaku UMKM di daerah dan sektor industri rumahan. Daerah pariwisata bisa membuka lapangan kerja bagi warga sekitar dengan berdagang makanan khas yang ada di daerah tersebut. Ada juga sebagian warga yang memilih untuk berjualan pernak-pernik kerajinan.

Namun, ada juga kaum pengusaha yang memilih untuk mendirikan berbagai restoran yang mengusung tema alam di berbagai daerah yang terkenal dengan nuansa alamnya. Restoran seperti ini bisa dengan mudah kalian dapati di daerah dataran tinggi dan pegunungan. Sebut saja Kota Batu, Kledung (Temanggung) dan Dieng.

Namun, kali ini saya nggak akan bahas ketiga daerah tersebut. Sebagai mahasiswa yang mukim di Purwokerto selama setengah windu, saya memperhatikan perkembangan Baturraden sebagai tempat wisata prioritas di Kabupaten Banyumas. Banyak perubahan yang terjadi di daerah kaki Gunung Slamet ini. Salah satu penyebabnya dikarenakan banyaknya restoran dan tempat hiburan yang didirikan di sini.

Restoran mengusung tema alam, namun mengikis lahan persawahan

Sebenarnya, artikel ini bisa menjadi sebuah kelanjutan dari artikel saya sebelumnya yang berjudul 100 Ribu Mahasiswa Bakal Menjadi Petaka Bagi Purwokerto di Masa Depan, Jika…. Baturraden merupakan daerah yang dijadikan sebagai pelarian bagi para mahasiswa. Banyak mahasiswa yang memilih menghabiskan akhir pekan untuk berwisata ke kecamatan yang berada di kaki Gunung Slamet ini. Ya, hal ini lantaran Baturraden adalah salah satu wilayah yang bisa dibilang memiliki paket komplit sebagai daerah wisata. Semuanya ada di sini. Bahkan, bukan hanya hari libur saja yang ramai. Hampir setiap hari daerah yang terletak di kaki Gunung Slamet itu dipenuhi dengan mahasiswa berbagai universitas di Purwokerto.

Nah, berawal dari banyaknya pendatang yang berlibur ke Baturraden. Para pemilik modal pun berbondong-bondong untuk membangun berbagai restoran, café, dan tempat hiburan di sekitar daerah tersebut. Saat pertama kali berkunjung ke daerah Baturraden tepatnya di Desa Karangsalam pada 2020, hanya ada beberapa restoran dan warung yang buka. Namun, kali ini area ini sudah dipenuhi dengan berbagai macam warung dan restoran yang menawarkan keindahan alam kaki Gunung Slamet.

Saya rasa pemerintah harus bisa memberikan tindakan tegas pada para pemilik modal agar memperhatikan aspek lingkungannya. Jangan karena daerah tersebut ramai dikunjungi, lantas semua orang ingin membuka lapak dan usaha di daerah tersebut. Penataan kota yang sistematis harus ditegakkan supaya Baturraden tetap bisa menjadi rumah yang nyaman bagi wisatawan dan penduduk asli. Area persawahan harus tetap disediakan sebagai ruang hijau yang menyediakan oksigen dan tempat hidup binatang.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

Kelola sampah Banyumas memang terbaik di ASEAN, tapi bukan berarti bisa buang sampah seenaknya di Baturraden lah

Saat saya berkunjung ke beberapa restoran dan tempat wisata yang ada di daerah Baturraden, saya menemukan berbagai sampah yang berserakan di sekitar wilayah tersebut. Memang, di bagian area dalam tidak ada sampah. Namun, sampah itu dengan mudah kalian jumpai di selokan serta pinggiran jalan.

Kemarin, saya melihat salah satu video PutCast di channel YouTube milik Mojok. Dalam PutCast tersebut Mas Puthut EA berbincang dengan Bupati Banyumas dan membahas banyak mengenai masalah sampah di Banyumas yang sudah ditangani dengan baik oleh pemda. Namun, penangan sampah yang baik bukan menjadi dalih bagi kita untuk membuang sampah secara sembarangan.

Jangan sampai Baturraden dalam waktu dekat menghadapi masalah ekologis yang serius. Kejadian ini sudah terjadi di daerah Lembang, Jawa Barat. Pemilik modal yang gelap mata menanam investasi tanpa menanam pohon. Akibatnya ruang hijau akan berkurang. Dan, ini bisa menimbulkan masalah di masa depan bagi keberlangsungan warga Baturraden dengan keindahan alam yang paripurna.

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kalau Masih Sayang sama Pacar, Jangan Ajak Main ke Baturraden

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2023 oleh

Tags: banyumasbaturradenlembangpurwokerto
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Alasan Orang Bandung Menghindari Plesir ke Lembang Mojok.co

Alasan Orang Bandung Menghindari Plesir ke Lembang 

8 November 2024
Es Brasil Asli Purwokerto (Unsplash)

Es Brasil Asli Purwokerto, Es Krim Masa Kecil yang Penuh Kenangan

24 Desember 2023
Getuk Goreng Haji Tohirin, Makanan Khas Sokaraja yang Melegenda

Getuk Goreng Haji Tohirin, Makanan Khas Sokaraja yang Melegenda

1 Desember 2022
Selamat Datang di Purwokerto, Kota Tanpa Ojol di Stasiun

Tolong Kasih Tahu Saya, Siapa yang Mendesain Tata Letak Purwokerto, karena Saya Ingin Tahu Apa yang Beliau Pikirkan

29 Juli 2025
4 Hal yang Patut Disyukuri Saat Tinggal di Bandung

4 Hal yang Patut Disyukuri Saat Tinggal di Bandung

20 Januari 2022
Stasiun Purwokerto, Kini Stasiun Terbaik di Sekitar Banyumas (Rio Adhitya Cesart via Wikimedia Commons)

Stasiun Purwokerto Setelah Renovasi Kini Punya Parkiran Lebih Luas dan Fasilitas Tambahan Membuat Pengunjung Puas

14 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.