Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak

Abd. Muhaimin oleh Abd. Muhaimin
6 April 2023
A A
Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak toko buku

Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya yakin banget Madura nggak akan jadi ibu kota Jawa Timur. Dilirik pun kayaknya nggak

Saya begitu antusias ketika mengikuti alur panjang debat kusir mengenai nasib ibu kota Jawa Timur, mulai dari sentilan mbak Tiara Uci, bahwa Malang harus legowo menjadi kandidat pertama Ibu Kota saat Surabaya harus pensiun dari “jabatannya”. Hingga ketidakterimaan bang Cahya Ramadona, yang secara tegas mengusung Bondowoso sebagai sebaik-baiknya calon ibu kota Jatim.

Dan suara terakhir terdengar dari bang Firdaus Ala Illiyyin, yang ujug-ujug menolak perpindahan ibu kota Jatim ke Lamongan. Di sini, saya sedikit heran. Sebab artikel itu bukan tentang penawaran (sebagaimana bang Cahya) dan bukan pula penolakan (sebagaimana Mas Mohammad Faiz Attoriq). Hal itu membuat saya greget dan ingin memuntahkan juga uneg-uneg saya sebagai warga Jawa Timur bagian Madura.

Jika Bang Firdaus menolak lebih dulu dengan keyakinan Lamongan akan dilirik menjadi kandidat calon ibu kota Jatim, saya juga sama. Cuman, bedanya adalah, saya yakin banget Madura nggak akan jadi calon ibu kota Jatim.

Lho, kenapa bang messi?

Stigma yang (masih) melekat

Saya ingin mengingatkan kembali sejarah pembangunan Jembatan Suramadu serta drama yang ada di dalamnya. Sebelum jembatan ini rampung, masyarakat Madura memakai transportasi kapal feri untuk menyeberang ke Surabaya. Hal tersebut tentu memakan waktu 20 menit lebih lama tinimbang menempuh penyebrangan jalur Suramadu yang hanya 10 menit. Tentu, efisiensi waktu dan fasilitas adalah alasan mendasar di antara bejibunnya alasan lain.

Jembatan yang digagas oleh Prof. Dr. Sedyatmo sekitar 15 tahun setelah Indonesia merdeka ini, baru diresmikan Presiden SBY pada 10 Juni 2009. Rentang panjang tersebut tentu banyak faktor yang melatarbelakangi. Dari masalah krisis moneter, dana belum cukup, penolakan masyarakat, masalah investor asing dll. Salah satu di antara argumen tokoh-tokoh Madura yang menolak adalah: jika jembatan dibangun, mobilisasi modernitas akan merusak tatanan sosial Madura yang identik sebagai kawasan santri.

Stigma tersebut masih tertanam di masyarakat, meskipun beberapa generasi muda lulusan sarjana mulai menerima dan berusaha mengubah mindset itu. Hanya saja kekuatan kaum muda pembaharu tersebut masih di luar dominasi dan suaranya belum lantang terdengar. Maka untuk menjadi ibu kota Jatim, hal itu masih jadi mimpi saja jika stigma itu masih tertanam dalam.

Baca Juga:

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

3 Fakta Menarik tentang Kota Batu yang Jarang Dibicarakan Orang, Salah Satunya Pernah Terkenal dengan Perkebunan Kina

Letak geografis Madura yang tidak ideal

Sebelum memindahkan ibu kota provinsi alangkah wajibnya juga becermin kepada rencana pemindahan Ibu Kota Negara. Salah satu pertimbangan pemerintah dalam rencana itu adalah melihat kepada prospek ke depan, di mana peran IKN itu sendiri adalah untuk memeratakan sektor ekonomi. Jakarta sudah dinilai kurang baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sustainable.

Untuk menjawab persoalan tersebut, dipilihlah pulau Kalimantan. Letak geografisnya yang berada tepat di tengah-tengah wilayah negara, sangat mungkin untuk mensentralisasi pembangunan dan kesejahteraan yang adil.

Nah, dalam hal ini, Pulau Madura tidak memenuhi kriteria. Sebagai bagian wilayah provinsi Jawa Timur paling timur, memilih Madura sebagai Ibu Kota Jatim adalah pilihan yang ngawur. Betapa merepotkannya nanti jika semisal masyarakat Jatim bagian barat ingin berlibur ke Ibu Kota, mending pilih Solo atau Jogja saja.

Daerah yang “asing” dan “mengasingkan”

Bagi masyarakat luar, Pulau Madura begitu asing dalam pikiran mereka. Begitu pun masyarakat Madura sendiri yang cenderung mengasingkan diri. Memang beberapa akhir ini, lagi viral-viralnya para perantau Madura di luar kota dengan toko kelontong dan sate. Namun jauh dari semua itu, Madura adalah satu-satunya daerah di Jatim yang asing dan terasingkan.

Mengapa asing? Jawabannya tentu sederhana dan cukup klise. Stigma “watak keras” orang Madura, sampai detik ini sekalipun, masih melekat dalam pikiran orang kebanyakan. Di Indonesia, hanya orang-orang lemah lembutlah yang mudah diterima dan dirangkul. Sebab, tipe orang seperti itu mudah dimanfaatkan bahkan dibohongi. Ya, jika mendongak sedikit kepada mereka di pemerintahan sana, Pak Mahfud MD yang sangat berani dan trengginas malah dibenci dan dihujat karena disinyalir dapat menghalang-halangi mereka untuk korupsi. Ups! Hehe.

Lalu mengapa mengasingkan? Saya teringat dengan pengalaman pribadi beberapa tahun silam. Selalu dalam perhelatan sebuah acara, keterangan tempat selalu menyisipkan kata Madura sebelum kata Jawa Timur. Semisal, Desa Keles, Kec. Ambunten, Kab. Sumenep, Madura, Jawa Timur. Harusnya kata Madura itu tidak usah disematkan. Terkesan Introvert bukan?

Madura gagal jadi provinsi

Nah, sifat introvert di atas menyebabkan Madura ingin memisahkan diri dari Jawa Timur menjadi provinsi yang mandiri. Pak Mahfud sebagai orang pemerintah yang asli Madura juga diminta untuk ikut membantu dan melobi kepada presiden. Namun, ya, begitulah seyogianya Madura masih tidak memenuhi syarat untuk menjadi sebuah provinsi.

Setidaknya ada tiga faktor. Pertama, syarat untuk menjadi provinsi, wilayah tersebut minimal harus memiliki 5 kabupaten, dan Madura tidak memenuhi kriteria tersebut. Kedua, kualitas SDM yang minim. Harus diakui sangat sedikit orang Madura yang mumpuni di bidang akademik (kecuali para kyai, ya). Jika ada, mereka memilih berkarier di tanah perantauan seperti Pak Mahfud, Pak Zuhairi Misrawi, Mun’im A. Sirry dll. Ketiga, masih banyak pro-kontra di Internal masyarakat.

SDM dan SDA yang tak seimbang

Ketika SDM belum memenuhi syarat, SDA-nya pun akan luntang-lantung tak terurus. Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa sumber daya alam di Madura sangatlah banyak, dari sektor laut, pertanian, hingga pertambangan. Namun, kurang maksimalnya pemanfaatan SDA berdampak kepada terjadinya bencana semacam longsor, banjir dan saudaranya yang lain.

Baru-baru ini juga ada isu pembangunan tol di Madura disusul beragam penolakannya. Dari spekulasi “akan mengganggu ekonomi masyarakat” hingga “tidak cocoknya lahan sempit Madura dibangun sebuah tol”. Saya sebagai bagian dari orang Madura juga turut mendukung kemajuannya, apalagi jika nanti benar-benar akan jadi ibu kota bahkan provinsi. Namun, pentingnya membangun kemajuan dari diri sendiri haruslah dilakukan lebih dulu tinimbang gembar-gembor ingin mandiri. Betul kan, Rek!

Jadi ya, itulah alasan saya yakin betul Madura nggak akan jadi ibu kota Jawa Timur. Kepikiran mereka bakal melirik saja tidak. Pulau Garam punya masalah sendiri yang harus diselesaikan, dan berpikir jadi ibu kota sebaiknya ditaruh jauh-jauh.

Penulis: Abd. Muhaimin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Rahasia Orang Madura Sukses di Perantauan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 April 2023 oleh

Tags: ibu kota provinsijawa timurmaduraMasalah
Abd. Muhaimin

Abd. Muhaimin

Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Bekerja di Penerbit Erlangga. Asli Sumenep, pemerhati isu sosial dan mahasiswa.

ArtikelTerkait

Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris madura united bahasa daerah

Mata Pelajaran Bahasa Daerah Itu Lebih Sulit daripada Bahasa Inggris

5 Oktober 2020
sendi 3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang terminal mojok

3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang

19 Juli 2021
Pilu Calon Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang Terjebak UKT Tinggi: Dilanjut Ekonomi Tak Mumpuni, Ditolak Nggak Bisa Kuliah di Kampus Negeri

Pilu Calon Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang Terjebak UKT Tinggi: Dilanjut Ekonomi Tak Mumpuni, Ditolak Nggak Bisa Kuliah di Kampus Negeri

11 April 2024
5 Hal yang Sering Disalahpahami dari Kabupaten Trenggalek kediri

5 Hal yang Sering Disalahpahami dari Kabupaten Trenggalek

26 Januari 2024
Saya Tidak Pernah Menyesal Terlahir di Madura yang Punya Citra Buruk Mojok.co

Derita Menjadi Orang yang Lahir di Madura dan Memikul Citra Buruk, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal

8 Mei 2025
Stiker Parkir Madura: Stiker Resmi, tapi Kalah Sakti Melawan Tukang Parkir Liar stiker parkir bangkalan madura

Stiker Parkir Madura: Stiker Resmi, tapi Kalah Sakti Melawan Tukang Parkir Liar

6 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
motor Honda Stylo 160: Motor Matik Baru dari Honda tapi Sudah Disinisin karena Pakai Rangka eSAF, Bagusan Honda Giorno ISS Honda motor honda spacy

Honda Stylo: Rangkanya Dibilang “Bom Waktu”, tapi kok Masih Laris?

9 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.