Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Proyek Betonisasi Sungai, Proyek Penuh Mudarat yang Disengaja

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
13 November 2022
A A
Proyek Betonisasi Sungai, Proyek Penuh Mudarat yang Disengaja

Proyek Betonisasi Sungai, Proyek Penuh Mudarat yang Disengaja (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Proyek betonisasi sungai nyatanya tak memberi dampak positif. Lalu, kenapa masih diterusin?

Untuk kesekian kalinya, Kali Beringin yang ada di Semarang kembali berulah membanjiri Kota Semarang bagian Barat. Penyebabnya adalah jebolnya tanggul yang nggak mampu menahan tingginya volume air akibat curah hujan yang terus mengguyur Kota Semarang beberapa waktu belakangan ini. Ditambah dengan kondisi sungai yang kian dangkal membuat arus air dari hulu meluncur dengan tekanan tinggi sehingga membuat tanggul sudah nggak kuat lagi bertahan.

Tentu Kali beringin ini sudah beberapa kali membawa mimpi buruk bagi warga kawasan Semarang Barat. Ini diperparah dengan minimnya resapan air karena kawasan tersebut merupakan kawasan industrial dengan permukaan daratan yang kian terkikis oleh laut. Kalau sudah banjir, ditambah gelombang lautnya pas naik, ya udah kawasan itu sudah seperti Water Seven di anime One Piece.

Biang keladi dari peristiwa jebolnya tanggul Kali Beringin ini sebenarnya adalah proyek normalisasi yang menepikan aspek lingkungan. Proyek ini sudah dimulai sejak 2003 dengan rencana anggaran yang terus disesuaikan. Terbaru, dana yang digelontorkan sekitar 82 miliar dengan sasaran normalisasi wilayah sungai sepanjang 18,2 hektar. Lah kok bisa jadi biang keladi sih?

Sebelumnya kita coba bedah terlebih dahulu mengenai dua metode preventif yang sering digunakan untuk mencegah banjir yang diakibatkan oleh meluapnya sebuah sungai.

Pertama adalah metode naturalisasi sungai. Metode ini dilakukan melalui pemulihan fungsi sungai dengan cara alami, salah satunya dengan menghijaukan kembali pinggiran sungai dengan sisi sungai yang dimiringkan. Bagian bawahnya ditutup susunan batu kali yang diikat kawat. Penanaman pohon-pohon berakar kokoh seperti bakau, loa, dan sejenisnya sangat penting dalam metode ini. Proses penghijauan ini bertujuan agar air di permukaan dapat terserap ke dalam tanah sehingga tidak terjadi luapan.

Kalau kalian pencinta film atau anime Jepang, potret sungai yang ada di sana kebanyakan menggunakan metode normalisasi ini. Di setiap pinggir sungai terdapat pohon-pohon rimbun, biasanya pohon sakura. Namun proses ini memang butuh komitmen kuat dan kesabaran dari masyarakat. Prosesnya cukup lama untuk membentuk sebuah ekosistem sungai yang ternaturalisasi dengan baik.

Kedua adalah metode preventif banjir dengan normalisasi sungai. Kata normalisasi di sini bermakna untuk menormalkan fungsi sungai sebagai jalur distribusi air ke laut. Kata lainnya disebut metode betonisasi. Hal ini karena metode normalisasi mengharuskan proses betonisasi di sisi sungai. Sebelum dibeton, sungai biasanya dikeruk dan diperlebar agar volume dan kapasitas arus air sungai yang ditampung lebih banyak dan mengalir dengan ideal. Tujuan dari metode ini adalah merapikan bentuk sungai dan memperlebar kembali badan sungai.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Ini seperti mengurung air ke dalam satu jalur sungai agar tidak luber ke mana-mana. Normalisasi juga dipandang sebagai cara efektif untuk lebih cepat meneruskan air ke lautan. Tapi apakah benar sefektif itu? Atau malah justru lebih banyak mudaratnya?

Baca halaman selanjutnya

Bencana yang dibuat sendiri

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 15 November 2022 oleh

Tags: normalisasi sungaiproyek betonisasi sungai
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.