Sampai episode 11 yang tayang tadi malam, alur cerita drakor Big Mouth memang masih ingin main kucing-kucingan dengan para penontonnya. Selain sosok Big Mouse yang masih sangat misterius, isi makalah—yang membuat penulisnya terbunuh—pun masih samar-samar, entah apa isinya.
Pada episode 9 yang tayang pekan lalu, beberapa nama sempat dicurigai sebagai Big Mouse—sosok penting yang menggerakkan cerita. Mereka adalah Choi Do Ha, kepala sipir, No Park, dan Jerry. Masih ada yang lain juga, sih, sebenarnya. Namun, nama-nama tersebut yang paling banyak muncul.
Choi Do Ha (Kim Joo Hun) dicurigai setelah ia muncul bersama tumpukan emas, uang, dan makalah yang sama misteriusnya dengan sosok Big Mouse itu sendiri. Choi Do Ha, dengan kuasanya sebagai wali kota pun terlibat dalam berbagai aksi kriminal yang berhubungan dengan orang-orang yang berkaitan dengan Big Mouse.
Akan tetapi, seiring berjalannya alur cerita Big Mouth, nama Choi Do Ha dicoret dari daftar setelah muncul beberapa petunjuk. Salah satunya, Choi Do Ha nggak mengetahui nama lima pelanggan teratas dalam transaksi bisnis narkoba yang dijalankan oleh Big Mouse. Adapun kepemilikan emas dan makalah tersebut, nggak lain berhubungan dengan dendam masa lalunya kepada tetua.
Selanjutnya, kepala sipir. Blio kuat dicurigai sebagai Big Mouse karena punya tato yang menjadi ciri khas Big Mouse. Ketika Chang Ho (Lee Jong Suk) mengajak Big Mouse ketemuan, yang datang adalah kepala sipir. Terlebih selama menjadi kepala sipir, blio memang sangat menyalahgunakan kekuasaan; memeras, korupsi, dan nggak memanusiakan napi kelas bawah. Big Mouse yang dikenal sebagai penjahat kelas kakap tentu sangat dekat dengan perilaku keji tersebut.
Akan tetapi, sama seperti Choi Do Ha, sosok kepala sipir pun akhirnya dicoret dari suspect Big Mouse. Itu karena blio nggak lulus ujian lisan dari Chang Ho. Blio nggak tahu kode khusus yang biasa Big Mouse gunakan saat berkomunikasi dengan Chang Ho. Tato yang ada di lengannya pun nggak lain menunjukkan bahwa blio hanyalah pengikut atau anak buah Big Mouse.
Nah, karena dua nama sudah tereliminasi, otomatis yang jadi suspect dalam drakor Big Mouth tinggal dua; No Park atau bapak kepala sel dan Jerry, napi yang sejak awal menjadi “anak buah” Chang Ho selama di penjara.
No Park dicurigai sebagai Big Mouse karena blio memenuhi unsur bahwa Big Mouse adalah orang yang kehilangan orang tersayang gara-gara si makalah misterius. Blio juga akrab banget dengan kepala sipir—yang juga adalah anggotanya Big Mouse—dan punya “kekuasaan” di penjara. Buktinya, ketika blio meminta agar Chang Ho dibebaskan dari sel isolasi, kepala sipir langsung mengabulkan. Blio ini sangat melindungi Chang Ho dan semangat banget membantu Mi Ho dalam hal mengusut ketidakberesan dunia medis di penjara. Kalau ditarik lebih jauh, ketidakberesan tersebut bisa jadi ada hubungannya dengan makalah yang sedang dicari-cari.
Yang bikin dugaan tak sedikit penonton makin menguat, pada tayangan episode semalam, blio yang muncul ketika Chang Ho sedang menunggu kedatangan Big Mouse. Eng-ing-eng.
Terakhir, Jerry. Dia ini juga sangat misterius, sih, sebenarnya. Jerry termasuk sosok yang susah ditebak karakter dan posisinya; apakah dia mendukung atau malah menjadi musuhnya Chang Ho. Doi dicurigai sebagai Big Mouse karena tingkah dan dialognya memang sangat mencurigakan, semacam ngasih petunjuk, “Aku lho Big Mouse-nya.” Hadeh.
Pada episode 11 Big Mouth semalam, doi terlihat minta dipulangkan cepat dari rumah sakit. Nah, dialog itu muncul nggak lama setelah Chang Ho minta untuk dipertemukan dengan Big Mouse. Jadi, semacam kayak ngasih kode bahwa dia pengen pulang cepat karena mau ketemu sama Chang Ho. Selain itu, doi juga melontarkan kalimat yang seolah-olah dia menertawakan Chang Ho yang minta ketemuan dengan Big Mouse.
Gimana? Ruwet, kan? Namun, justru di situlah letak serunya drakor ini. Penonton bukan cuma diajak untuk menikmati, tetapi juga diajak untuk “terlibat.”
Sejauh ini, saya sih nggak penasaran-penasaran amat sama sosok Big Mouse. Yang bikin saya penasaran justru konspirasi makalah dan rumah sakit. Selain mengangkat kebobrokan hukum dan pemerintah, drakor ini juga menyinggung tentang dampak limbah pabrik untuk kesehatan lingkungan, lho. Bisa jadi malah makalah tersebut membahas tentang hal tersebut. Iya, kan?
Kerennya drakor Big Mouth ini, tema yang bisa dibilang menjadi kampanye global, dibuat menarik dengan beragam intrik politik kekuasaan dan uang. Wajar jika drakor ini menarik perhatian banyak orang. Di Twitter pun, episode drakor ini selalu trending.
Setelah drakor Twenty Five Twenty One tamat, weekend saya sempat baik-baik saja. Dalam artian, nggak harus sibuk menata perasaan sendiri. Namun, saat mengikuti drakor Big Mouth, weekend saya jadi kembali sibuk, sibuk mikirin isi makalah dan limbah pabrik tetua yang mengakibatkan dampak serius pada makhluk hidup.
Intinya, Big Mouth memang termasuk drakor yang sayang untuk dilewatkan. Bolehlah dimasukkan dalam daftar drakor terbaik tahun ini. Dengan tema berupa isu global, drakor ini juga berhasil bikin penontonnya nggak mau ketinggalan episode terbaru.
Nanti malam drakor ini tayang untuk episode 12, yeorobun. Kira-kira Big Mouse dan isi makalah akan terungkap, nggak, ya? Menurut saya, sih, belum. Namun, mari tetap kita nantikan bersama!
Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 10 Kutipan Paling Relatable dari Big Mouth.