Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Hal yang Bikin Saya Kaget Saat Berkunjung ke Madura untuk Pertama Kali

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
17 Juli 2022
A A
4 Hal yang Bikin Saya Kaget Saat Berkunjung ke Madura untuk Pertama Kali Terminal Mojok

4 Hal yang Bikin Saya Kaget Saat Berkunjung ke Madura untuk Pertama Kali (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sedari dulu, saya sudah nggak asing lagi dengan orang Madura lantaran populasi orang Madura di Malang cukup besar. Mayoritas profesi pedagang di pasar dan pedagang keliling di Malang dijabat oleh orang Madura. Meski begitu, saya baru sekali berkunjung ke Madura. Itupun karena diajak tetangga sebelah rumah yang mau mudik sekeluarga.

Waktu pertama kali diajak tetangga saya mudik ke Madura, saya kagok banget. Rasanya seperti terdampar ke dunia lain. Meski Madura dan Malang sama-sama berada dalam satu provinsi, Jawa Timur, dan tetangga sebelah rumah saya selama puluhan tahun adalah orang Madura totok, saya tetap nggak bisa memahami bahasa orang Madura. Jadi, selama berada di Madura ya saya cuma cengar-cengir. Hehehe. Selain faktor bahasa, ada beberapa hal lain yang bikin saya kaget waktu pertama kali berkunjung ke Madura.

#1 Cuaca panas

Buat saya yang biasa tinggal di Malang, panasnya Tulungagung dan Jogja sudah terasa meresahkan. Eh, ternyata, waktu saya pergi ke Madura, di sana panasnya lebih menyengat lagi. Malam hari saja rasanya masih sumuk, apalagi siangnya. Ah, kayaknya kalau saya tinggal di sana, saya bakal malas keluar rumah, deh.

Waktu saya ikut mudik dengan tetangga saya, kami tiba di sana hampir tengah malam. Kondisinya waktu itu gelap banget sampai saya nggak bisa melihat apa-apa sepanjang perjalanan. Lampu penerangan jalan cukup langka karena desa kampung halaman tetangga saya ini lumayan jauh dari pusat kota. Saat pagi tiba, saya baru bisa melihat kalau di kanan kiri jalanan banyak kebun yang tandus dan tanah yang retak kekeringan. Di sana, tanaman tomat saja mengisut saking panasnya suhu udara di sana. Suhu udara pukul 9 pagi di Madura setara dengan pukul 12 siang di Malang. Panas, Gaes~

#2 Jalan rusak

Awalnya, saya antusias banget bisa berkunjung ke Madura, sebab itu adalah pengalaman pertama buat saya. Saya penasaran, seperti apa sih Madura? Gimana sih Jembatan Suramadu yang kelihatan bagus di foto-foto itu?

Perjalanan kami awalnya cukup menyenangkan. Jalanan masih mulus-mulus saja. Hingga tiba di pedesaan, semua kenyamanan itu hilang. Mobil yang kami naiki berguncang kencang, bahkan beberapa kali susah jalan karena terjebak di lubang. Saya sampai pusing dan gemetaran setelah turun dari mobil.

Keesokan harinya saya baru tahu kalau jalanan di kampung sebagian besar belum diaspal, masih pasir berbatu, dan bergelombang. Pantas saja sewaktu dilewati bikin mobil berguncang. Jalanan yang diaspal pun kondisinya nggak lebih baik, masih ada lubangnya juga. Di pusat kota barulah kondisi jalannya lebih mulus.

#3 Tidur di luar

Lantaran rombongan kami tiba hampir tengah malam, keadaan kampung sudah sepi banget. Yang bikin saya kaget adalah saat tiba di rumah tujuan, kami langsung menuju gazebo di depan rumah. Saya kira cuma buat beristirahat sebentar, eh, ternyata tidurnya memang di situ. Padahal tuan rumahnya sempat keluar untuk menyambut kami. Saya yang baru pertama kali berkunjung ke Madura merasa agak aneh dengan tradisi ini.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Besok paginya saya diberi tahu tetangga saya kalau di Madura, mempersilakan tamu tidur di luar itu sudah biasa. Lantaran keadaan di sana panas banget, orang-orang memang lebih suka tidur di luar ketimbang di dalam rumah biar nggak kegerahan. Makanya sebagian besar orang di sana punya gazebo atau bale-bale di depan rumahnya untuk bersantai sampai tidur. Tidur di luar cukup aman di sana. Bahkan, ada lho suatu desa di Madura yang terkenal suka tidur di pasir, salah satu alasannya karena pasir bisa menyesuaikan suhu sehingga bisa bikin tidur lebih nyaman.

#4 Dikasih makan di setiap rumah

Ikatan persaudaraan orang Madura rasa-rasanya memang perlu diacungi jempol. Walaupun tetangga saya jarang mudik, saudara-saudara di kampung halamannya masih menyambutnya dengan sangat hangat saat tetangga saya ini mudik.

Kalau biasanya saat bertamu kita cuma disuguhi dengan jajanan dan teh atau kopi, di Madura lain cerita. Di sana, setiap rumah selalu menyuguhkan makanan berat. Bahkan, nggak jarang tuan rumah sampai menyembelihkan ayam dadakan. Kita sebagai tamu nggak boleh pergi sampai masakannya matang.

Melihat gelagat tuan rumah yang kalang kabut, saya rasa tetangga saya ini memang sengaja berkunjung tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya. Mungkin niatnya biar nggak merepotkan tuan rumah. Ya wajar sih, nggak diberi tahu saja sudah sebegitu repotnya menyiapkan suguhan, apalagi kalau diberi tahu. Pasti bakal lebih heboh lagi persiapannya, ya. Pokoknya waktu pertama kali berkunjung ke Madura, saya benar-benar terkesima dengan cara orang Madura memuliakan tamu. Wah, top banget, deh.

Awalnya saya senang banget disuguhi makanan karena sudah jamnya sarapan. Tapi, masalahnya, tiap berkunjung ke satu rumah, pasti kita bakal disuruh makan. Kalau berkunjung ke empat rumah, ya berarti siap-siap makan empat kali. Kalau menolak, nanti dianggap nggak sopan, makanya saya makan sedikit-sedikit. Pokoknya seharian itu rasanya seperti sedang wisata kulineran dengan jadwal yang padat, deh.

Itulah beberapa hal yang bikin saya kaget saat pertama kali berkunjung ke Madura. Memang ada beberapa tradisi yang terasa sangat baru buat saya, tapi itulah indahnya perbedaan. Semoga di kesempatan lain saya bisa berkunjung lagi ke Madura.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Profesi yang Lekat dengan Orang Madura.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2022 oleh

Tags: berkunjungculture shockmadurapertama kali
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Tidak Perlu Buru-buru Mengejar Status PTN-BH karena Korbannya Pasti Tetap Mahasiswa

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Tidak Perlu Buru-buru Mengejar Status PTN-BH karena Korbannya Pasti Tetap Mahasiswa

15 April 2024
Baliho Caleg di Jalan Tangkel-Suramadu Malah Bikin Saya Ogah Nyoblos. Mending Balihonya Direvisi Sekarang, Pak/Bu!

Baliho Caleg di Jalan Tangkel-Suramadu Malah Bikin Saya Ogah Nyoblos. Mending Balihonya Direvisi Sekarang, Pak/Bu!

14 Januari 2024
culture shock merantau MOJOK.CO

Culture Shock Orang Cirebon yang Merantau ke Yogyakarta Diselamatkan oleh Magelangan Warmindo

8 Juli 2020
Rawon Warteg, Culture Shock Terbesar Saya di Dunia Kuliner

Rawon Warteg, Culture Shock Terbesar Saya di Dunia Kuliner

26 Mei 2023
culture shock si inyong arek kota surabaya terminal mojok

Ekspektasi Tak Sesuai Kenyataan, Tetap Bangga Bilang Inyong Arek Suroboyo

17 April 2021
Sudah Benar Harlah Satu Abad NU Digelar di Sidoarjo, Bukan di Madura

Sudah Benar Harlah Satu Abad NU Digelar di Sidoarjo, Bukan di Madura

8 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

28 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.