Mengapa Valentine identik dengan cokelat? Konon katanya cokelat merupakan makanan mewah suku Maya. Di suku Maya, ketika ada pernikahan, kedua mempelai akan saling meminum cokelat. Itulah awal cokelat dianggap sebagai ekspresi mengungkapkan cinta. Memang tak punya hubungan langsung dengan perayaan Valentine. Tapi, karena Valentine adalah tentang pengungkapan cinta, tak mengagetkan jika cokelat dianggap sebagai media penyampai cinta yang tepat.
Dan yang namanya perayaan, pasti ada yang menentang. Tak mengagetkan jika perayaan Valentine kerap ditentang, dengan berbagai alasan. Kita tidak sedang membahas hal itu sebenarnya. Orang punya alasannya sendiri. Pun, bukan urusan saya. Balik lagi ke cokelat.
Bagi saya, beli cokelat pas Valentine itu overrated. Saya kasih alasannya.
Cokelat itu nggak baik-baik amat buat tubuh kita. Selain bikin gigi ambyar—kalau makan satu truk—juga kadar gulanya tinggi. Alasan lainnya adalah, sering kali kita dituduh merayakan Valentine karena beli cokelat. Padahal, kadang kita beli karena diskon doang.
Nah, saya punya ide. Demi mewujudkan Indonesia Sehat, dan jauh dari tuduhan yang nggak perlu, pada hari Valentine nanti, sebaiknya kita tidak beliin ayang kita cokelat. Tapi, beli bajigur.
Hah, kok bajigur?
Selain karena ingin mendukung imbauan Pak Bima Arya, saya punya empat alasan sebaiknya cokelat diganti dengan bajigur.
#1 Mencegah masuk angin
Katanya, bajigur bermanfaat untuk mengobati masalah pencernaan, membantu mengurangi mual/muntah pada ibu hamil, dan kaya akan antioksidan. Nah, antioksidan ini katanya mencegah kanker juga.
Selain itu, bajigur juga mencegah kita masuk angin. Coba deh, kalau nggak percaya. Cokelat mah nggak bisa gini.
#2 Melestarikan kuliner khas Nusantara
Minuman khas Jawa Barat ini harus dipertahankan eksistensinya. Local pride adalah utama, tidak bisa tidak. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?
#3 Praktis
Cokelat praktis, tapi bajigur juga tak kalah praktis. Saya kasih tahu ya, sudah banyak bajigur instan beredar. Harganya murah lagi. Ketimbang makan cokelat yang jelas bikin belepotan, mending minum bajigur. Tinggal seduh bersama kekasih, lalu ngobrol santai, syahdu.
Oh, iya. Kalau beli cokelat tapi ketahuan nggak punya ayang, kalian pasti merasa aneh. Tapi, nggak akan terjadi kalau kalian beli bajigur. Paling dikira lagi meriang aja sih.
#4 Ekonomis
Yang paling penting, bajigur itu harganya jauh lebih murah ketimbang cokelat. Kalian bisa keluar lima puluh sampai sekian ratus ribu untuk paketan cokelat Valentine. Kalau bajigur, nggak bakalan lah. Paling satu bajigur instan dihargai tiga ribu saja. Uang untuk membeli satu paket cokelat Valentine itu, kalau kalian belikan bajigur, kalian bisa pake buat jualan!
UMKM sekali otak ini.
Nah, ketimbang menghabiskan uang sebanyak itu dan ujungnya cuman bikin sakit gigi, mending minum bajigur saja. Bener kan?
Itulah empat alasan sebaiknya kita beli bajigur ketimbang cokelat saat Valentine. Kalau kalian menganggap semuanya ini ora mashok, biarin.
Penulis: Asawati Nugrahani
Editor: Rizky Prasetya