Sebelumnya, tulisan ini dibuat untuk menanggapi tulisan milik mas Zefanya Pilar Tiarso yang menyatakan bahwa sekuat-kuatnya tim yang ada di Premier League musim ini, Manchester City lah yang akan tetap menjadi juaranya. Tentu saja memprediksi tim yang akan menjadi juara merupakan hal yang sah-sah saja untuk dilakukan. Tetapi, ketika hal tersebut dilakukan di gameweek keempat dengan kualitas tim yang jelas berbeda dengan musim lalu merupakan hal yang nggak mashok.
Kita mulai dari pernyataan mas Zefanya yang mengatakan bahwa Manchester City merupakan tim dengan kedalaman skuat terbaik di Premier League. Untuk musim lalu mungkin pernyataan ini mungkin memang relevan. Namun, untuk musim ini, pernyataan tersebut sepertinya masih bisa diperdebatkan. Sebab, Manchester United dan Chelsea memiliki kedalaman skuat yang sama baiknya dengan datangnya pemain-pemain baru yang memperkuat tim mereka.
Saya sepakat bahwa Manchester City tidak memiliki pemain yang stand out dan semua pemain bisa berkontribusi dalam gol dan asis. Tetapi, hal tersebut menurut saya justru menjadi titik lemah dari Manchester City di musim ini, bahkan sudah terlihat sejak akhir musim lalu. Mereka terlihat kesulitan ketika menghadapi tim dengan pertahanan berlapis, di mana Manchester City tidak memiliki kartu as yang bisa memecah kebuntuan ketika tim sulit menciptakan gol.
Apalagi stok penyerang murni mereka praktis hanya tersisa Gabriel Jesus setelah kepergian Aguero. Apabila Pep masih kekeuh menggunakan false nine, bukan tidak mungkin taktik tersebut lama-kelamaan akan terbaca oleh tim lawan.
Alasan selanjutnya mengapa Manchester City tidak akan semudah musim lalu dalam memenangkan Premier League adalah kondisi tim Big Four lainnya yang jauh berbeda dengan musim lalu. Musim lalu, Liverpool dihantui badai cedera, di mana pilar utama mereka yaitu Virgil Van Dijk harus menepi karena cedera panjang. Untuk musim ini Liverpool sudah kembali full power setelah ia kembali. Ditambah lagi, menurut saya Liverpool merupakan tim yang paling kompak di Premier League dengan Gegenpressing mereka yang benar-benar merepotkan tim-tim lain termasuk Manchester City.
Kemudian Chelsea yang musim lalu masih ditukangi oleh Frank Lampard juga harus terseok-seok di awal musim pun sekarang sudah memiliki kondisi yang berbeda setelah datangnya Thomas Tuchel. Blio berhasil membawa perubahan yang luar biasa bagi Chelsea, khususnya dalam hal penyempurnaan taktik. Bahkan statistik mengatakan bahwa Manchester City harus menelan tiga kali kekalahan berturut-turut saat melawan Chelsea di era Tuchel termasuk kekalahan mereka di Final Liga Champions.
Hal tersebut membuktikan bahwa Pep masih kesulitan menghadapi pakem taktik dari Chelsea yaitu dengan tiga bek. Ditambah lagi, Chelsea berhasil mendatangkan pemain penyempurna skema mereka, yaitu Romelu Lukaku dan Saul Niguez yang semakin memperkuat kedalaman skuat.
Selanjutnya, Manchester United yang musim lalu menjadi runner-up juga sudah semakin kuat dengan datangnya pemain-pemain baru. Ditambah kehadiran Cristiano Ronaldo yang membuat atmosfer di Old Trafford semakin positif. Kembali bersinarnya Paul Pogba dan Mason Greenwood yang semakin matang saya pikir menjadi tambahan kekuatan bagi Manchester United. Sebab, musim lalu mereka benar-benar mengandalkan Bruno Fernandes. Untuk musim ini, pemain Manchester United juga sudah semakin merata dari sisi kualitas termasuk bench mereka yang masih diisi pemain-pemain hebat seperti Lingard, Mata, dan Edinson Cavani.
Sebenarnya Mas Zefanya juga sudah menyebutkan bahwa terdapat empat tim yang berpeluang menjadi juara di Premier League. Tapi, kok, malah muncul argumen yang kurang mashok di akhir, yaitu Manchester City akan tetap yang menjadi juara setelah melihat track record musim lalu yang sempat menjadi tim papan tengah dan perlahan-lahan merangsek menjadi juara.
Lha, menurut saya justru argumen tersebut semakin memperkuat bahwa pernyataan Mas Zefanya yang mengatakan Manchester City akan mempertahankan gelar itu masih terlalu dini.
Bagaimana tidak, bukannya kasus tersebut memperlihatkan bahwa Premier League merupakan kompetisi yang tidak terduga dan penuh kejutan? Memberikan pernyataan seyakin itu bahwa Manchester City akan tetap menjadi juara jelas masih jauh, apalagi sekarang liga masih memasuki gameweek awal. Siapa yang tahu apakah musim ini Manchester City akan tetap menjadi tim yang paling konsisten atau musim ini mereka tidak dihantui badai cedera.
Ingat, Leicester adalah contoh terbaik bagaimana sepak bola itu tidak ditentukan di atas kertas. Tapi, baiknya, ketimbang kita berdebat panjang lebar, sebaiknya kita tunggu saja dan kembali ke artikel ini tahun depan, ya!