Barusan saya nggak sengaja nonton tayangan di YouTube tentang razia PNS. Seru banget, loh. Mereka, para oknum PNS itu, tertangkap basah sedang keluyuran di pasar dan mal pas jam kerja. Sebagian ada yang lari pontang-panting untuk sembunyi, sebagian lagi nggak bisa berkutik. Nggak pakai basa-basi, mereka langsung diinterogasi, digeledah, dan diciduk oleh Satpol PP. Hiii, ngeriii.
Saya sebagai sesama PNS malah setuju dengan tindakan tegas Satpol PP itu. Jewer saja, Pak! Para oknum PNS itu memang perlu diberi sanksi tegas biar sadar dengan tugasnya sebagai abdi negara. Kalau bisa, sih, sanksinya yang bisa bikin menderita gitu, misalnya pencairan gajinya diundur jadi tanggal 10. Pasti kapok, deh!
Akan tetapi, saya perlu menjelaskan kepada masyarakat bahwa nggak selamanya PNS yang keluyuran di pasar dan mal pas jam kerja itu mangkir dari tugasnya. Bisa jadi memang pekerjaannya itu di pasar dan mal. Atau, memang kebetulan saja PNS itu ada urusan kedinasan yang mengharuskan dia pergi ke pasar dan mal.
Harus diingat bahwa jadi PNS itu nggak melulu stay di kantor dan duduk anteng di depan PC, loh. Ada tugas-tugas tertentu yang mengharuskan para PNS itu berangkat ke berbagai tempat. Salah satunya, ya, pasar dan mal.
#1 Survei
Ini adalah pekerjaan sehari-hari di kantor saya, Badan Pusat Statistik. Kerjaannya ya survei ke beberapa responden untuk mengumpulkan data. Nah, yang jadi responden itu beragam, tergantung dari jenis surveinya. Salah satunya adalah Survei Harga yang respondennya pedagang di pasar tradisional dan pasar modern. Mau nggak mau, ya harus survei ke pasar dan mal di jam kerja.
#2 Sidak
Selain survei, ada juga inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar dan mal. Pernah dengar, kan, sidak pasar menjelang Ramadan atau Hari Raya? Biasanya, sidak ini dilakukan oleh beberapa instansi pemerintah semacam Dinas Perdagangan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan. Tujuannya untuk memantau harga dan kualitas barang atau makanan yang dijual oleh pedagang di pasar dan mal. Dan, lagi-lagi, pastinya ini dilakukan di jam kerja. Iya, kan?
#3 Razia
Razia bukan cuma di jalan raya, loh. Razia juga ada di pasar-pasar dan mal. Para petugas dari Satpol PP biasanya merazia para pedagang di pasar yang melanggar aturan. Atau kalau lagi musim pandemi begini, ada juga razia masker yang rutin dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 dari pemerintah setempat yang sebagian besar berstatus PNS. Mereka datang ke pasar-pasar dan mal di jam kerja tentunya.
#4 Retribusi
Selain instansi pemerintah yang sudah disebutkan tadi, ada juga para PNS dari Dinas Perdagangan atau Dinas Pasar yang rutin keluyuran di pasar. Pas jam kerja pula. Mereka melakukan tugasnya untuk memantau dan mengoordinasi segala hal yang berkaitan dengan pedagang. Retribusi, misalnya. Retribusi inilah yang nantinya digunakan untuk membiayai pembangunan. Lihat, kan? Keluyuran di pasar tapi hasilnya buat pembangunan. Aih.
#5 Dokumentasi
Kalau yang ini, biasanya dari Humas instansi pemerintah. Untuk keperluan publikasi, sosialisasi, atau konten media sosial pelat merah, dibutuhkan gambar suasana dan berbagai aktivitas masyarakat. Salah satunya, ya, suasana dan aktivitas masyarakat di pasar dan mal.
Bisa saja, sih, gambar pasar dan mal-nya nyomot di internet atau beli di Shutterstock, tapi biasanya lebih pas dengan kondisi pasar dan mal di daerah sendiri. Makanya mending keluyuran di pasar dan mal untuk hunting foto.
Nah, jadi kalau nanti kebetulan lihat ada PNS keluyuran di pasar dan mal di jam kerja, jangan langsung suuzan, ya. Bisa jadi mereka itu sedang menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Bisa kelihatan, kok, mana yang memang betul-betul kerja dan mana yang oknum. Lihat saja dari penampilan dan gerak-geriknya. Kalau si PNS itu pakai atribut lengkap, bawa surat tugas, nenteng-nenteng dokumen, kamera, atau perangkat kerja yang lain, maka pasti itu sedang kerja.
Tapi, kalau si PNS itu nenteng-nenteng tas kresek Ramayana sambil celingak-celinguk nggak jelas, fix dia oknum. Hih.