Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Jangan Lupakan Cappucino Cincau, Ia Adalah Alternatif Saat Kamu Udah Kecanduan Boba!

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
31 Juli 2021
A A
Jangan Lupakan Cappucino Cincau, Ia Adalah Alternatif Saat Kamu Udah Kecanduan Boba! terminal mojok.co

Jangan Lupakan Cappucino Cincau, Ia Adalah Alternatif Saat Kamu Udah Kecanduan Boba! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Urusan minuman kekinian memang memiliki masa kejayaannya masing-masing. Sama halnya seperti genre lagu di mana era 2000-an awal, lagu Melayu sempat merajai tangga lagu. Namun, kini penikmat lagu pop harus berdamai dengan kehadiran musik koplo bernuansa instrumen digital yang jogetable.

Perubahan tren ternyata terjadi pula dalam minuman yang dijajakan di pinggir jalan, mulai dari Pop Ice, Pasco, Cappucino Cincau, Es Kepal, Es Kopi, hingga kini beragam minuman berbasis milk powder dengan aneka pugas seperti boba.

Beberapa minuman yang sempat nge-hits tersebut sebagian telah menghilang dari peredaran. Salah satu minuman yang eksistensinya paling singkat adalah es kepal, sajian es serut mahakalori ini mencapai fase “hits” yang terbilang prematur hingga akhirnya banyak masyarakat yang mencoba membuatnya di rumah. Alhasil, penjaja es kepal terpaksa menutup gerai dan mulai beralih berjualan jajanan yang lain.

Kini tren minuman telah berubah. Banyak kedai bermunculan dengan menawarkan minuman mahamanis berbasis powder seperti thai tea, red velvet, taro, dan masih banyak lagi.

Di tengah maraknya boba dengan beragam brand, rupanya ada salah satu minuman yang pernah hits pada 2013 yang masih bertahan dan mampu melewati tren es kepal, es kopi, dan bahkan donat Indomie. Minuman tersebut adalah cappucino cincau.

Melihat eksistensi cappucino cincau, saya tertarik untuk sedikit menganalisis perbandingan antara boba dengan cappucino cincau. Demi mendapatkan pengalaman empiris, saya memutuskan untuk membeli boba dan cappucino cincau di dekat rumah saya.

Boba yang saya dapatkan adalah Boba Halu. FYI, minuman boba yang kerap menjadi core bussines adalah thai tea dan brown sugar. Meski demikian, ada varian lain yang ditawarkan seperti red velvet, matcha, taro, dll. Di sini saya memesan green tea boba.

Sedangkan cappucino cincau yang saya dapatkan adalah King Capcin (brand lokal Mandiraja- Banjarnegara) yang menjadikan bubuk cappucino sebagai core bussines-nya. Meski demikian, ada varian lain seperti hazelnut dan chocolate. Di sini saya memesan cappucino cincau.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Mie Instan Rendah Kalori, Cocok buat Sobat Diet

3 “Penghinaan” yang Dilakukan Orang Indonesia terhadap Makanan Italia

Berikut ini hasil perbandingan antara boba dengan cappucino cincau.

#1 How to trending

Boba, mengawali eksistensinya di mal besar sehingga 1 cup ukuran medium bisa dibanderol seharga Rp30.000. Sebuah harga yang setara untuk membeli 3 porsi bakso aci. Namun, kini boba bisa ditemukan di pinggir jalan dengan harga yang cukup terjangkau. Di Banjarnegara 1 cup boba bisa didapat dengan 2 lembar uang bergambar tuanku Imam Bonjol.

Cappucino Cincau, justru mengawali eksistensinya di pinggir jalan Pertemuan pertama saya dengan cappucino cincau alias capcin terjadi pada 2013-2014 saat saya berkutat dengan tugas akhir. Kala itu capcin bisa didapat dengan harga Rp5000. Kini ketika wujud mendoan menjadi semakin kecil karena terdampak inflasi, saya masih bisa mendapatkan capcin seharga Rp6000 per cup.

#2 Cara Membuat

Boba, minuman asal Taiwan ini terbuat dari campuran antara milk powder (sesuai rasa), susu kental manis, susu cair (biasanya merek diamond), gula cair, air panas, es batu, dan boba.

Minuman ini juga dibuat dengan cara konvensional tanpa memerlukan alat kecuali sendok. Pertama, campurkan milk powder, gula cair, susu kental manis, dan air panas, lalu aduk secara perlahan sampai semua bahan tercampur. Setelah itu, tambahkan es batu dan boba di atasnya. Lalu, kemas dengan alat pres plastik.

Cappucino Cincau. Cincau sendiri berasal dari dialek hokkian shiencau, sedangkan Cappucino berasal dari Italia. Boleh dibilang bahwa capcin merupakan produk fusion Indonesia yang menggabungkan antara Italia dan Tionghoa.

Meski demikian, cappucino yang digunakan bukanlah cappucino otentik yang membutuhkan espresso, melainkan cappucino instant yang bisa dibeli di marketplace. Sedangkan cincau yang dibutuhkan untuk capcin adalah cincau yang sudah menjadi jelly sehingga mudah diserut.

Cara membuatnya hampir mirip dengan pembuatan pop ice pada umumnya, di mana bubuk capcin, air, dan es batu dimasukkan ke dalam blender. Lalu, di-blend selama kurang lebih 2 menit. Setelah itu, campurkan pugas berupa cincau yang sudah diserut.

#3 Rasa dan Kalori

Boba menawarkan rasa manis legit, unsur kental manis dalam minuman ini menjadi semacam power sweetener, rasa manis tersebut juga ditunjang dengan adanya boba yang terbuat dari tepung tapioka yang dimasak dengan cairan gula. Jika boleh menobatkan, saya akan menobatkan boba sebagai minuman mahagula.

Fyi, 1 cup boba memiliki kalori di atas 500 kalori. Jumlah tersebut setara dengan 1 porsi kebab. Wajar jika minuman ini kerap dibahas di berbagai artikel kesehatan sebagai minuman yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas. Boba, kamu jahat tapi enaq.

Cappucino Cincau menawarkan manis yang lebih simpel. Capcin yang saya beli kebetulan tidak ada tambahan susu kental manis ataupun gula tambahan seperti boba. Oleh karena itu, sokongan manis hanya ditunjang oleh bubuk cappucino itu sendiri. Sedangkan pugas cincaunya sendiri memang tidak terlalu manis untuk dilupakan.

Saya cukup kesulitan menemukan berapa jumlah kalori yang ada dalam cappucino cincau. Namun, jika merujuk pada Pop Ice cappucino, jumlahnya adalah 110 kalori. Jika ditambah cincau 2 sendok katakanlah 10 kalori, total kalori capcin menjadi 120 kalori. Jumlah ini tentu jauh lebih rendah dari boba.

#4 Kesimpulan

Boba merupakan minuman dingin berbasis susu dengan rasa manis yang legit. Harga yang ditawarkan sebenarnya relatif mahal bagi para pengabdi wifi gratisan. Tingginya kalori boba tentu saja tidak disarankan bagi kaum rebahan. Minuman ini cocok dikonsumsi setelah kita beraktifitas berat, seperti olahraga atau setelah belajar soal-soal CPNS.

Cappucino Cincau, merupakan sajian minuman yang ter-influence dari Pop Ice. Dengan cappucino cincau-lah semestinya kita patut berbangga bahwa Indonesia mampu menggabungkan unsur Italia dan Tionghoa menjadi jajanan minuman yang harganya ramah di kantong. Kalori dari minuman ini juga tidak setinggi boba Rasa manis yang tipis setidaknya masih oke untuk sekadar disruput saat menunggu waktu kapan PPKM akan berakhir.

Kedua minuman tersebut tentu ada plus minusnya, lengkap dengan rasa dan kalori yang ditawarkan. Sangat penting bagi kita untuk dapat makan dan minum secara sadar dan memahami berapa jumlah kalori yang sudah kita serap

Menutup tulisan ini, saya ingin mengutip tagline dari iklan Tropicana Slim, “Risiko mungkin diturunkan, manisnya hidup kita yang tentukan.”

BACA JUGA The Boba Time, KOI Thé, Street Boba, dan Boba Party: Mana yang Rasanya Bikin Takjub? dan tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: bobacappucino cincaukaloriKuliner Terminalminuman hits
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

lotek jogja kuliner inovasi kebablasan mojok

Lotek Jogja, Kuliner yang Terlampau Inovatif

5 Agustus 2021
Bakmi Mewah Rasa Sop Buntut, Mi Instan yang Menurut Saya Cukup Mewah terminal mojok

Bakmi Mewah Rasa Sop Buntut, Mi Instan yang Menurut Saya Cukup Mewah

25 Juni 2021
daging babi bacon nasi campur mojok

Daging Babi Rasanya Memang Enak, Nggak Kaget kalau Ada Orang yang ‘Penasaran’

14 Juli 2021
Soto kok Lauk Kerupuk, Lauk Tempe Lebih Manusiawi! terminal mojok

Soto kok Lauk Kerupuk, Lauk Tempe Lebih Manusiawi!

10 Agustus 2021
lingsir wengi ponggol setan hantu tuselak mojok

Kenapa Ada Ponggol Setan, tapi Nggak Ada Ponggol Syar’i?

1 Juni 2021
Rambut Nenek Adalah Camilan Jadul yang Eksistensinya Wajib Dipertahankan terminal mojok

Rambut Nenek Adalah Camilan Jadul yang Eksistensinya Wajib Dipertahankan

25 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.