Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Udahlah, Nggak Sok-sokan Beli Motor Sport Saat SMA! Ini Alasannya!

Muhamad Rezza Atthoriq oleh Muhamad Rezza Atthoriq
28 Februari 2021
A A
Udahlah, Nggak Sok-sokan Beli Motor Sport Saat SMA! Ini Alasannya! terminal mojok.co

Udahlah, Nggak Sok-sokan Beli Motor Sport Saat SMA! Ini Alasannya! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi laki-laki yang sedang mencari jati diri, motor sport seolah menjadi identitas yang lekat dengan pribadi keren dan macho. Benar begitu?

Masa SMA mungkin jadi masa pencarian jati diri untuk sebagian besar orang. Di mana pada masa itu, kita masih sering melakukan hal-hal bodoh yang membuat kita bertanya di kemudian hari, “Kemarin, kok, saya melakukan itu ya?” Salah satunya adalah perkara memilih motor.

Betul, bagi laki-laki di usia SMA keberadaan motor adalah hal yang cukup penting. Apalagi untuk mereka yang memang mencari pengakuan dan untuk terlihat lebih “nggaya” di sekolah. Motor adalah barang wajib. Ini juga nggak bisa dijauhkan dari kebiasaan kita yang menandai orang dengan motor pada saat SMA. Misalnya, “Kae, loh, si Sano sing motore Vixion.”

Mirisnya kadang di usia itu kita tidak bisa melihat jernih dan malah nggobloki dengan merengek meminta motor di luar kemampuan orang tuanya. Terbukti dengan tidak jarangnya kita mendengar, melihat, atau membaca berita di media tentang seorang anak yang ribut dengan orang tua hanya karena perkara tidak dibelikan motor.

Padahal, tidak ada studi yang membuktikan bahwa kendaraan yang kalian miliki berbanding lurus dengan prestasi akademik di sekolah. Harus diingat sekolah itu bukan lintasan balap, jadi bukan perkara motormu banter terus bisa rangking satu. Oy, ini sekolah bukan balapan MotoGP.

Setelah melihat tidak ada korelasi antara prestasi akademik dan motor. Lantas remaja setengah tanggung ini akan berdalih bahwa kegunaan motor itu buat mendapatkan wanita pujaan. Ini juga tidak ada korelasinya. Wajahmu yang pas-pasan tidak bisa kamu tutupi selamanya dengan helm full face. Elek yo tetap elek. Wong ya cewekmu nanti gandengannya sama kamu bukan motormu.

Sebagai yang sudah mengalami masa SMA, saya akan memberikan sebuah nasehat yaitu jangan sekali-kali meminta motor jenis sport atau trail. Percaya, deh, kerennya cuma di SMA. Setelah masuk kuliah atau bekerja, motor sport itu cuma menambah beban. Kenapa saya bilang seperti itu? Ya, karena saya mengalami. Saya menyesal dulu saat akan dibelikan motor tidak bisa mempertahankan pilihan untuk membeli Honda Blade dan malah dipilihkan motor CB150r. Pasalnya, ternyata bapak saya juga ingin mencobanya. Sebelum memutuskan untuk membeli perhatikan dulu beberapa masalah ini.

Pertama, tidak adanya jok. Indonesia itu negara tropis yang sering sekali hujan. Tidak adanya jok pada motor sport menjadi suatu hal paling menjengkelkan. Pasalnya, dengan tidak adanya jok kita harus repot membawa jas hujan di dalam tas. Itu menyebabkan tas kita tambah berat. Apalagi jika kalian kuliah atau bekerja yang mengharuskan membawa laptop. Haduh, welcome loro boyok.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Suzuki Satria Pro Punya Fitur Keren di Balik Bodi yang Tampak Payah

Saya tahu ada alternatif dengan menggunakan boks tambahan di belakang motor. Tapi, harganya juga tidak murah. Ya memang, ada tempat mantel yang bentuknya seperti bungkus lemper. Itu pun juga saya rasa masih kurang dan rawan hilang. Wong, teman saya punya motor sejenis ini dipasangi kayak begitu belum seminggu sudah raib di tempat parkir.

Kedua, tidak fleksibel adalah hal yang harus diperhatikan setelahnya. Punya motor sport yang memiliki diameter besar membuat pergerakan akan lebih butuh usaha. Percaya sudah, motor akan lebih banyak memakan tempat saat parkir. Apalagi parkir di tempat umum. Duh, susahnya cari tempat setengah mati. Selain itu, berat motor jenis ini juga tidak main-main. Pokoknya naik motor jenis ini berasa ribet sendiri.

Ketiga, biaya perawatan. Mungkin ini tidak berlaku untuk kalian yang anak sultan. Namun, buat kalian yang ingin punya motor sport dan kondisi ekonomi yang pas, wah harus banyak pertimbangan dulu. Kalian harus mengerti berapa banyak yang akan dikeluarkan untuk merawat motor kalian.

Cari tahu dulu berapa biaya ngerawat motor jenis ini untuk servis bulanan. Berapa biaya yang harus dikeluarkan jika terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan. Berapa ongkos ganti lampu, ban, fairing, dsb. Itu harus dipikirkan sebelum membeli. Bukan malah memikirkan, bagaimana cara mbleyer si dia.

Itu tadi adalah alasan-alasan yang bisa menjadi pertimbangan sebelum meminta motor sport. Kita harus punya banyak pertimbangan dan nyawang kahanan. Terakhir pesan saya, sudah waktunya menanggalkan slogan, “Ra Ninja ra cinta, ra FU ra love you.”

BACA JUGA Jok Penumpang Motor Ninja Adalah Jok yang Paling Aneh buat Saya atau tulisan Rezza Atthoriq lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Februari 2021 oleh

Tags: motor sportsma
Muhamad Rezza Atthoriq

Muhamad Rezza Atthoriq

Z-nya dua.

ArtikelTerkait

Nostalgia Buku Tahunan: Melihat Kembali Quotes dan Pemikiran Jenaka ala Anak Sekolah terminal mojok.co

Nostalgia Buku Tahunan: Melihat Kembali Quotes dan Pemikiran Jenaka ala Anak Sekolah

15 Mei 2021
Kawasaki Athlete 125, Motor Ayam Jago Jadi-jadian kawasaki ninja 150 r kawasaki klx150 kawasaki w175

Kawasaki Ninja R 150, Motor Sport Terbaik yang Jelas Siap Mengasapi Mantanmu yang Sepele Itu

2 Juli 2023
Terimakasih Indonesia Telah Membelikan Satpol PP Jogja Motor Sport 100 Juta terminal mojok.co

Terimakasih Indonesia Telah Membelikan Satpol PP Jogja Motor Sport 100 Juta

24 Desember 2021
Suzuki Gixxer SF 250: Mesinnya Sederhana, Desainnya Biasa Saja

Suzuki Gixxer SF 250: Mesinnya Sederhana, Desainnya Biasa Saja

18 Januari 2022
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
UNBK 2020 lulus jalur corona suka duka anak sma kelas xii ketidakpastian snmptn sbmptn tanggal kapan berubah-ubah mojok.co.jpg

UNBK Batal Cuma Satu dari Sekian Penderitaan yang Dilalui Anak SMA Tahun Ini

13 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.