Banyak orang yang ingin mencari pasangan yang setia dan rela berjuang. Saya ingin mengedepankan salah satu kelompok orang-orang setia, yaitu para fan sepak bola, lebih khusus lagi para fan klub sepak bola semenjana. Mereka mendukung klub kebanggaanya sampai usia mereka habis. Mereka rela setia mendukung klub yang prestasinya biasa saja, apalagi jika menjaga hatimu, bukan?
Saya trenyuh melihat postingan akun Twitter @panditfootball berupa video suporter FC Union Berlin mengangkat foto para suporter setia FC Union Berlin yang sudah meninggal dan tak sempat melihat kesebelasan kebanggaan mereka untuk pertama kali bermain di Bundesliga.
Dari unggahan itulah saya baru tahu klub FC Union Berlin. Tampak jelas kesetiaan para fan meski pun klub tersebut tidak begitu berprestasi, bahkan baru kali pertama masuk ke Bundesliga atau kasta tertinggi di kompetisi sepak bola di Jerman.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Kemdikbud mengartikan semenjana sebagai menengah; sedang. Orang-orang Indonesia yang menyukai klub-klub semenjana liga dunia tidak sedikit. Bahkan mereka dengan rela menyukai klub-klub yang bisa dibilang antah berantah itu. Kalau diibaratkan dengan orang pacaran, fan klub semenjana bakal rela mencintai pasangan yang secara penampilan biasa saja atau tidak cantik atau ganteng—meski pun penilaian ganteng atau cantik juga relatif.
Saya menemukan beberapa komunitas seperti indo toon army untuk komunitas fan klub asal Inggris, Newcastle United, atau fan-fan klub sepak bola asal Italia yang saya temukan komunitasnya di twitter seperti Palermo Indonesia untuk komunitas fan Palermo, Parmagiani Indonesia untuk komunitas fan Parma, Friulani Indonesia untuk komunitas tifosi Udinese, Indosamp atau Sampdoria Club Indonesia sebagai komunitas tifosi klub Sampdoria. Masih banyak lagi kalau mau dicari dan ditulis di artikel ini, tapi ya kayaknya cukup saja sebagai contoh.
Fan klub semenjana benar-benar layak disebut seorang yang setia, bagaimana tidak, mereka mencintai klub sepak bola yang bahkan untuk disebut calon kuat juara liga di awal musim kompetisi saja tidak pernah. Namun mereka tetap setia mencintai klub idolanya layaknya seorang pacar yang mencintai tanpa syarat. Seorang yang mencintai pasangannya dengan tulus tanpa menghiraukan kekurangan pasangannya.
Lalu, kurang optimis apa fan klub sepak bola semenjana, yang walau pun menerima apa saja hasil yang diperoleh klub dicintainya, tapi tetap menyimpan bara optimis di dada mereka. Setidaknya mereka tetap berharap klub idolanya bisa menembus kompetisi liga Europa di musim berikutnya. Jika beruntung, bisalah masuk zona liga Champions walau harus melewati babak kualifikasi dulu. Kalau diibaratkan dengan orang pacaran, fan klub semenjana bakal tetap berjuang meski pun calon mertua tidak menyetujui hubungan mereka. Dengan perjuangan terus menerus akhirnya bisa meluluhkan hati calon mertua.
Fan klub sepak bola semenjana juga senantiasa memaafkan kekalahan-kekalahan yang diterima klub idolanya. Juga tidak pernah namanya bosan mencintai klub-klub itu meski hanya berupa klub semenjana saja. Jika sebagai seorang pacar, fan klub semenjana akan memaafkan kesalahan yang dilakukan pasangannnya. Dengan begitu hubungan akan tetap terjalin dengan baik dan rasa saling pengertian akan timbul di pasangan itu.
Saya pribadi menyukai klub sepak bola asal Italia, AS Roma. AS Roma memang beberapa musim belakangan ini bisa menjadi penantang Juventus untuk meraih juara Seria A. Namun dengan fakta sangat sulit bisa meraih juara, bisa dikategorikan Roma sebagai klub semenjana juga. Sebagai fan AS Roma, mendapatkan cemoohan oleh fan klub raksasa merupakan hal biasa. Di Liga Champions tahun 2018 lalu saat menghadapi Barcelona, sebelum pertandingan leg kedua, saya dicemooh habis-habisan oleh seorang teman saya yang nge-fan Barcelona. Dan kita tahu hasilnya AS Roma bisa mengalahkan Barcelona, termasuk mengalahkan keangkuhan fan klub raksasa.
Fan klub semenjana sudah terbiasa dengan cemoohan, mentalnya sekuat baja. Dengan mental personal yang sekuat baja itu, mereka siap menjaga kisah cinta sebaik-baiknya, walau pun akan berhadapan dengan banyak tantangan seperti hadirnya orang ketiga atau nyinyiran netizen.
Walau pun klub yang diidolakan dikategorikan klub biasa saja atau semenjana, tapi bagi fan, klub-klub semenjana itu sangatlah hebat dan selayaknya seorang ratu yang layak untuk senantiasa dipuji. Kurang romantis apa walau Romanisti—sebutan fan AS Roma—melihat AS Roma sering gagal meraih juara, tapi para Romanisti tetap dengan lantang menyebut Roma non si discute, si ama atau terjemahan bebasnya Roma tidak untuk dipertanyakan, tapi dicintai.
Semua orang tentu saja bisa menjadi pasangan yang setia. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, banyak para fans klub sepak bola semenjana tetap setia mendukung satu klub lebih dari satu dekade, bahkan sampai seumur hidupnya. Dicintai seumur hidup tentu saja jadi dambaan semua orang. (*)