Kamu penggemar drama sageuk? Atau, kamu baru pengin nonton tapi bingung dengan konsep dramanya?
Drama sageuk adalah drama berlatar sejarah atau timeline di masa lampau. Drama Korea dengan genre ini punya karakteristik yang sangat khas dan story line berbeda dari drama modern pada umumnya. Para penggemar K-drama yang terbiasa menonton drama sageuk pasti sudah hafal dengan karakteristik drama satu ini, bahkan mungkin hafal panggilan-panggilan khusus yang digunakan untuk menyebut karakter dalam drama sageuk.
Kalau kamu penggemar K-drama pemula dan pengin nonton drama sageuk, ada beberapa hal nih yang harus kamu perhatikan biar nantinya pas nonton nggak kebingungan.
#1 Istana sentris
Hal pertama yang harus kamu ketahui adalah latar drama. Hampir semua drama sageuk mengambil latar kerajaan dan bersifat istana sentris. Mata penonton bakal dimanjakan dengan keindahan bangunan-bangunan istana kerajaan Korea di masa lalu.
Lantaran bersifat istana sentris, maka tokoh dan alur ceritanya pun nggak jauh dari kehidupan sekitar istana. Dalam drama sageuk, pemeran utama biasanya menempati posisi penting di istana, misalnya raja, ratu, putra mahkota, ibu suri, selir, pangeran, putri mahkota, dayang, dll. Alur cerita yang dibangun biasanya akan sarat dengan intrik politik dan perebutan kekuasaan.
#2 Jumlah pemeran yang seabrek
Salah satu kekurangan dari drama sageuk menurut saya adalah jumlah pemerannya yang buanyak. Mulai dari pemeran utama, pemeran pendukung, bahkan figuran. Hal ini bikin penonton drama Korea pemula biasanya kesulitan menghafal karakter di episode awal.
Coba bayangkan, seorang raja biasanya bakal memiliki banyak selir dan tiap selir punya anak. Penonton bakal diajak pusing menghafalkan nama-nama pangeran seperti dalam drama Under The Queen’s Umbrella. Nggak cuma itu, jumlah figuran seperti pelayan, kasim, dan pengawal kerajaan juga banyak. Maka nggak heran kalau drama sageuk biasanya menelan biaya produksi yang cukup besar.
#3 Perbedaan kasta yang sangat mencolok
Ciri khas lain yang ada dalam drama sageuk adalah sistem kasta. Setidaknya ada dua kasta yang muncul dalam drama, yakni kalangan bangsawan (yangban) dan rakyat jelata (chonim).
Para bangsawan diceritakan punya banyak hak istimewa dan biasanya berlaku sewenang-wenang. Sementara itu rakyat jelata selalu tertindas dan menderita. Berdasarkan pengalaman saya menonton drama sagaeuk, biasanya tokoh protagonis dalam drama lah yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat jelata dan melawan kezaliman para bangsawan.
Baca halaman selanjutnya
#4 Intrik politik dan perebutan kekuasaan
#4 Intrik politik dan perebutan kekuasaan
Dalam sebuah kerajaan, hal yang paling penting adalah memiliki kekuasaan. Semakin tinggi jabatan dan kekuasaan seseorang, ia akan semakin dihormati dan memiliki lebih banyak hak istimewa. Maka nggak heran kalau intrik politik dalam memperebutkan kekuasaan jadi bumbu khas yang ada dalam drama saeguk.
#5 Ada aksi laga dan pedang
Berbeda dengan drama modern yang memamerkan kecanggihan teknologi, drama sageuk memiliki ciri khas sendiri yang mendukung latar ceritanya. Karena berlatarkan masa lampau, sudah pasti penonton nggak akan menemukan teknologi modern seperti mobil, HP, laptop, kereta, dll. di dalamnya (kecuali drama time travel atau fantasi).
Sebagai gantinya, drama sageuk akan menyuguhkan adegan laga yang didukung dengan kemampuan berpedang, memanah, atau berkuda para aktor. Jadi alih-alih mendengar suara tembakan pistol atau ledakan bom, dalam drama sageuk kamu akan lebih sering mendengar suara dentingan pedang.
#6 Etika dan tata krama yang ketat
Etika dan tata krama menjadi hal yang sangat penting dalam kultur sosial drama sageuk, apalagi jika berada dalam lingkungan istana. Penonton akan diajak melihat bagaimana para pelayan selalu membungkuk pada atasannya, serta bagaimana para bangsawan saling berdialog dengan lembut dan tenang. Bahkan saat bertengkar dan marah pun mereka akan melakukannya dengan halus.
Selain itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa Korea yang formal dan halus (layaknya krama inggil dalam bahasa Jawa). Apalagi jika bicara dengan orang lain yang lebih tinggi jabatannya, itu adalah sebuah kewajiban.
#7 Kostum dan propertinya khas
Satu hal yang nggak bisa dipisahkan dari drama sageuk adalah kostum dan properti yang sangat khas. Dalam drama sageuk, penonton bakal melihat pakaian hanbok yang dikenakan oleh pemeran wanita. Setiap model hanbok dan gaya rambut seseorang akan menunjukkan status sosialnya. Misalnya jubah kerajaan dengan bordiran naga yang hanya boleh dikenakan anggota kerajaan, atau tusuk konde (binyeo) yang digunakan oleh wanita yang sudah menikah.
Fyi, setidaknya ada tiga kerajaan yang jadi latar drama sageuk, yakni Joseon, Silla, dan Goryeo. Tiap kerajaan punya ciri khas pakaian yang berbeda. Namun, latar yang paling banyak dipakai dalam drama Korea adalah latar Kerajaan Joseon.
Gimana? Sekarang sudah paham? Jangan bingung lagi ya kalau mau nonton drama sageuk. Dramanya nggak kalah seru dari drama modern, kok!
Penulis: Kholifah Rahmawati
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 10 Drama Korea Sageuk Terbaik Sepanjang Masa.