Indonesia boleh bangga punya IKN, tol laut, sampai kereta cepat. Tapi di balik semua prestasi itu, ada masalah klasik yang tak pernah tuntas: parkir Indomaret. Tepatnya, masalah tukang parkir liar di Indomaret.
Entah sejak kapan mampir sebentar ke Indomaret rasanya jadi beban hidup. Bukan karena diskon deterjen yang lebih rumit dari soal SBMPTN, tapi karena satu hal kecil: parkir Rp2.000.
Buat sebagian orang, dua ribu mungkin recehan tak berarti. Tapi bagi anak kos dan sobat irit sejati, dua ribu itu harga mati. Itu bisa jadi tambahan beli Indomie, ongkos pulang sekali naik angkot, bahkan cukup buat nambah lauk gorengan. Jadi wajar kalau ada “ilmu hitam” khusus buat menghindari parkir di Indomaret.
Nah, berikut adalah cara selamat ala anak kos untuk bebas dari jebakan parkir Indomaret. Jangan ditiru kalau hatimu lemah, karena semua teknik ini butuh mental baja.
Cara menghindari parkir Indomaret pertama, teknik belanja receh
Kalau memang niatnya cuma numpang beli sesuatu biar parkir dianggap sah, belilah barang paling kecil. Permen, kopi sachet, atau roti harga seribu. Modal sedikit, tapi gengsi tetap aman.
Masuk, bayar, keluar. Tukang parkir pun tak bisa protes. Walaupun dalam hati dia mungkin bertanya, “kok orang ini kayaknya lagi speedrun jadi miskin abadi?”
Strategi jalan muter
Kalau malas berurusan sama tukang parkir, tinggal parkir motor agak jauh, lalu jalan kaki ke Indomaret. Memang capek, tapi gratis. Anggap saja olahraga ringan.
Setelah itu, tinggal pulang sambil bangga dalam hati: “Yes, aku berhasil menghemat dua ribu! Tinggal sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu lagi buat beli iPhone.”
Suruh teman tunggu di motor
Ini teknik klasik sekaligus legendaris. Cukup ajak teman yang lagi gabut di rumah untuk nemenin ke Indomaret, terus suruh dia jagain motor. Kamu tinggal masuk belanja keperluanmu.
Setelah selesai, tinggal balik ke motor sambil bilang, “Maaf kelamaan, Bro.” Temanmu mungkin bete, tapi yang penting tukang parkir Indomaret nggak bakal berani nagih uang.
Teknik Jurassic Park (Kabur Ninja)
Bayangkan dirimu sedang dikejar dinosaurus. Pegang HP, pura-pura telepon dengan wajah serius. Jalan cepat tanpa menoleh, tatapan lurus ke depan.
Kalau tukang parkir mencoba menghentikanmu, tinggal bilang, “Maaf mas, ini lagi di-telepon HRD. Bentar lagi aku bisa kaya.” Biasanya tukang parkir akan langsung kasihan, lalu melepaskanmu pergi.
Teknik menghindari tukang parkir Indomaret kelima, Senyum 1000 Watt
Kadang, senjata paling ampuh justru sederhana: senyum tulus. Pasang wajah ramah, ucapkan terima kasih dengan penuh ketulusan, lalu tancap gas pelan-pelan.
Ada momen tertentu di mana senyum tulus lebih mematikan daripada receh logam. Gratisan yang elegan.
Teknik dompet kosong
Kalau terpaksa ditodong parkir, buka dompetmu dengan wajah panik. Tunjukkan isinya yang cuma kartu BPJS, KTM, dan struk fotokopian. Bilang aja, “Mas, uangnya ketelan mesin ATM.”
Efeknya sih, tingkat kasihan: 80%. Tingkat malu: tak terukur.
Strategi menghindari parkir Indomaret terakhir, beli pulsa digital
Nggak usah masuk Indomaret, tinggal isi pulsa atau bayar listrik online. Niat belanja tetap terlaksana, parkir bebas hambatan. Saking pintarnya, kamu bisa merasa sedang mengalahkan sistem kapitalisme modern.
Bagaimana kalau mau beli yang lain? Well, tahan. Tahan saja.
Parkir Indomaret mungkin terlihat sepele, tapi buat anak kos, hitungannya bisa lebih rumit daripada rapat kabinet. Kalau tiap mampir harus keluar dua ribu, dalam sebulan bisa habis puluhan ribu. Uang segitu jelas bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih penting: kuota, Indomie, atau bayar utang ke teman.
Jadi kalau suatu saat Anda melihat ada anak kos yang rela jalan kaki jauh hanya demi beli Aqua di Indomaret, jangan remehkan. Itu bukan sekadar hemat, tapi bentuk nyata perjuangan ekonomi tingkat tinggi.
Penulis: Yosafat Noel Vino Nainggolan
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
