6 Penyakit Nggak Keren Zaman Dulu yang Sekarang Jarang Ditemui

6 Penyakit Nggak Keren Zaman Dulu yang Sekarang Jarang Ditemui terminal mojok

Di tengah pandemi Corona berkepanjangan ini, muncul banyak varian baru seperti Delta dan Kappa yang kini akrab di telinga kita. Nama-nama penyakit dan virus zaman sekarang pun terdengar kekinian dan nggak biasa. Namun dulu, jauh sebelum Covid-19 lahir, ada beberapa penyakit yang biasa menimpa mayoritas anak-anak kecil pada masanya.

Tentu anak-anak yang lahir sebelum era 2000-an pernah mendengar nama-nama penyakit seperti kremian atau bisulan. Yah, kedua penyakit yang namanya nggak keren itu memang akrab di telinga lantaran jadi langganan anak-anak zaman dulu. Selain dua penyakit tadi, ada beberapa penyakit jadul lainnya yang saat ini hampir nggak pernah atau bahkan jarang sekali muncul. Penyakit apa sajakah itu?

#1 Koreng atau korengen

Koreng atau korengen adalah bekas luka. Yaitu pertumbuhan jaringan yang membekas pada kulit yang telah sembuh setelah cedera. Zaman dulu, jarang ada anak SD yang kakinya mulus tanpa koreng atau bekas luka yang terukir di kedua kakinya. Biasanya berwarna hitam dan menghiasi hampir di semua bagian kaki kanan dan kiri.

Aktivitas anak-anak yang hampir seratus persen di luar rumah serta dilakukan di kebun dan tanah lapang, membuat kecelakaan kecil semacam jatuh tersandung batu atau luka tergores duri tanaman liar sangat mungkin terjadi. Kalau anak-anak zaman sekarang, sih, yang dipelototi seharian hanya layar telepon genggam. Mainannya saja game online. Mau jatuh di mana coba? Kalau HP-nya yang jatuh, sih, iya.

#2 Gudik atau kudis

Gudiken atau kudis adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya rasa sangat gatal di kulit, terutama saat malam hari, disertai dengan timbulnya ruam bintik-bintik menyerupai jerawat atau lepuhan kecil bersisik. Kondisi ini merupakan dampak dari adanya tungau yang hidup dan bersarang di kulit. Biasanya menimpa area kaki, bahkan di beberapa kasus, penyakit satu ini juga bisa muncul di tangan.

Anak-anak zaman dulu masih sering main di sawah, sungai, atau lapangan, jadi kesempatan bertemu binatang-binatang kecil seperti tungau tadi sangat banyak. Apalagi kalau mainnya guling-gulingan di tanah. Jangan disamakan dengan anak sekarang yang cuma diam di rumah, AC dinyalain, mainnya HP atau laptop. Duduk di lantai pun sudah lantai keramik yang dipel setiap hari pakai karbol~

#3 Teler atau teleren

Teler ini bukan orang yang tidur karena kecapekan, ya. Wqwqwq. Melainkan nama penyakit yang menimpa anak-anak di kampung zaman dulu. Teler atau teleran adalah sejenis penyakit di mana telinga mengeluarkan cairan berwarna putih dan bau yang disebabkan oleh infeksi telinga. Memang menjijikkan, tapi dulu teman sebangku saya waktu kelas 4 SD mengalaminya.

Nggak heran kalau dulu hal seperti ini bisa terjadi, lantaran zaman dulu, kan, belum mengenal yang namanya cotton buds untuk mengorek telinga. Tahunya bulu ayam yang dipakai untuk mengorek telinga, pakai ujungnya yang runcing dan nggak berbulu. Jadi, sangat mungkin terjadi infeksi karena nggak terjamin kebersihannya.

#4 Kremian atau cacingan

Kremian adalah penyakit yang jamak menimpa anak-anak kecil zaman dulu. Kremian atau cacingan adalah kondisi di mana dari anus muncul cacing-cacing kecil putih yang bentuknya mirip dengan parutan kelapa. Rasanya hampir semua anak kecil zaman dulu pernah mengalaminya, termasuk saya. Wqwqwq.

Faktor penyebabnya adalah kurangnya kebersihan, sanitasi, dan pasokan air bersih serta suhu yang lembap. Hal ini sangat mungkin terjadi di zaman dulu, sebab jarang yang punya kamar mandi di dalam rumah. Jadi, aktivitas MCK atau mandi, cuci, kakus biasanya dilakukan di sungai.

#5 Tumonen

Tumonen atau pediculosis capitis. Tumo atau kutu rambut adalah parasit yang hidup di kulit kepala dan mengakibatkan kulit gatal. Penyakit satu ini banyak menimpa rambut anak-anak perempuan zaman dulu. Kutu bersarang di rambut mereka sampai ada tradisi petan atau mencari lingsa, yaitu telur kutu yang menempel di rambut kemudian dipites atau dimatikan dengan cara beradu kuku. Kalau mencari kutunya bisa dengan cara diserit menggunakan sisir khusus yang sangat rapat ruasnya. Biasanya kutu atau tumo berjatuhan jika rambut kita disisir dengan serit itu.

#6 Udun atau bisulan

Udunan atau bisulan adalah benjolan merah pada kulit yang terasa sakit dan berisi nanah. Biasanya muncul di dahi. Dulu, kalau ada anak yang udunan di bathuk atau bagian wajah lain sering dibilang kalau itu akibat kebanyakan makan telur. Wqwqwq. Kalau dipikir-pikir, zaman dulu kok bisa kebanyakan telur, ya, wong telur saja dijual di warung masih bijian bukan kiloan. Sehari-hari pun jarang makan telur, kalaupun makan telur, biasanya sebutir dibagi empat. Hiks. Bisa-bisanya kita dibohongin biar nggak banyak makan telur. Pasti biar ngirit, hahaha.

Itulah beberapa contoh penyakit nggak keren yang sering menimpa anak-anak zaman dulu yang sekarang jarang dijumpai. Hal ini mungkin terjadi karena gizi anak sekarang jauh lebih baik dan tercukupi, ya. Makan tiga kali sehari dengan lauk lezat dan bergizi. Kebersihan badan pun semakin terjaga, mandi dua kali sehari pakai sabun dan sampo di kamar mandi bukan di kali atau sungai, wqwqwq. Mungkin ada yang mau menambahkan lagi kira-kira penyakit nggak keren zaman dulu yang sering kita jumpai apa? Monggo~

BACA JUGA Ibu Dijual Seharga 10 Ribu Karena Penyakitan: Maunya Apa Sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version