6 Pantai di Tulungagung yang Nggak Layak Dikunjungi Saat Liburan

6 Pantai di Tulungagung yang Nggak Layak Dikunjungi Saat Liburan

6 Pantai di Tulungagung yang Nggak Layak Dikunjungi Saat Liburan (unsplash.com)

Tulungagung adalah kabupaten di Jawa Timur yang kaya akan potensi alam. Salah satu kekuatannya ada di sektor wisata alam, khususnya pantai. Ada banyak sekali pantai di Tulungagung. Maklum, kabupaten ini masuk deretan pantai selatan.

Pantai di Tulungagung beragam. Ada yang berpasir putih, hitam, berbatu, hingga berpasir sampah. Banyak orang bilang pantai di sini bagus. Iya sih bagus, tapi sayang nggak semuanya. Setidaknya ada 6 pantai yang nggak layak dikunjungi saat berlibur ke kabupaten ini.

#1 Pantai Gemah Tulungagung yang penuh sampah

Di urutan pertama pantai Tulungagung yang sebaiknya dihindari adalah Pantai Gemah. Pantai ini digadang-gadang menjadi pantai keluarga. Katanya sih indah, tapi sayang banyak sampah.

Sebelum terkenal, pantai ini begitu indah dan asri. Tetapi sekarang kondisinya berbeda. Awalnya pantai ini memiliki pasir putih yang menghampar indah. Kini, berubah berpasir sampah. Di mana-mana ada sampah membuat pantai ini jadi kotor.

Review di Google Maps juga ada yang mengatakan kalau kebersihan di pantai ini kurang. Pengelolaan wisatanya perlu banyak perbaikan. Masuknya mahal, tapi nggak sebanding dengan pengalaman yang didapatkan. Saya sarankan jangan berkunjung ke sini kalau nggak mau uang kalian terbuang sia-sia.

#2 Pantai Bayem gagal bikin hati marem dan ayem

Pantai di Tulungagung selanjutnya yang sebaiknya nggak dikunjungi saat liburan adalah Pantai Bayem. Lokasinya terletak dalam satu garis pantai dengan Gemah. Lantas, apakah kondisinya sama? Jawabannya sama. Pantai ini menjadi pantai sampah di Tulungagung.

Waktu datang ke pantai ini, saya hanya bisa diam. Bukan diam karena mengagumi keindahan pantainya, melainkan bingung mencari pasir di antara lautan sampah.

Jujur, saya kecewa datang ke sini. Bukannya perasaan jadi endul, eh, malah makin amburadul. Pantai Bayem gagal bikin hati ayem. Saya sarankan jangan ke sini kalau kalian nggak mau tambah stres.

Satu kata yang cocok untuk menggambarkan pantai ini adalah percuma. Percuma dibangun banyak fasilitas tapi pantainya penuh sampah dan bau busuk. Ingat, bau busuk ya, bukan bau khas pesisir pantai. Pokoknya plek ketiplek soal kebersihan sama Pantai Gemah.

Baca halaman selanjutnya: #3 Pantai Popoh menyeramkan…

#3 Pantai Popoh Tulungagung alih-alih menenangkan malah jadi menyeramkan

Nama Pantai Popoh sebenarnya sudah cukup dikenal banyak orang. Pantai ini sempat menjadi pantai ikonik di Tulungagung, tapi kondisinya kini berubah dan mulai ditinggalkan.

Seperti dua pantai sebelumnya, Pantai Popoh penuh sampah. Selain itu, alih-alih menjadi tempat refreshing, pantai ini justru kerap dijadikan tempat untuk pesugihan, mencari ajian, atau melakukan kegiatan negatif.

Lantaran dijadikan tempat pesugihan, pantai ini jadi terasa menyeramkan. Suasana di sana sedikit janggal dan mengerikan.

#4 Pantai Klatak Tulungagung malah bikin kapok

Pantai Klatak itu unik, soalnya tempat ini bukan dipenuhi pasir putih, melainkan bebatuan. Batu-batu di sini tergolong melukai dan membuat kaki sakit. Jadi kalau nggak hati-hati, kaki bisa terluka dan bengkak.

Jangan berekspektasi tinggi terhadap pantai Tulungagung satu ini. Soalnya pantai ini nggak punya kelebihan. Kondisinya begitu buruk karena nggak terawat. Kotor dan sampah berserakan adalah dua kata yang pas untuk menggambarkan pantai ini.

Pokoknya saya kapok berkunjung ke sini. Cukup sekali seumur hidup menginjakkan kaki di tempat yang bahkan nggak layak disebut pantai ini.

#5 Pantai Sidem bikin mata merem terus

Pantai Sidem adalah salah satu pantai keluarga yang cukup legendaris di Tulungagung. Saking legendarisnya, masalah sampah abadi di sini. Dari dulu hingga sekarang, sampah seolah menjadi satu kesatuan dengan pantai ini. Kondisi itulah yang membuat saya enggan datang ke sini lagi.

Boro-boro bisa menikmati pemandangan yang memanjakan mata, Pantai Sidem sukses bikin mata saya merem saking nggak terawatnya. Mungkin inilah yang menjadi alasan mengapa pariwisata Tulungagung semakin merosot. Sungguh amat disayangkan. Padahal pariwisata di Tulungagung cukup potensial bagi perekonomian masyarakat dan pendapatan Tulungagung.

#6 Pantai Niyama malah dijadikan tempat berbuat tak senonoh

Ada yang menarik di Pantai Niyama Tulungagung. Di sini ada beberapa pondokan, tapi pondokan-pondokan ini menjadi sangat berbahaya ketika malam tiba. Masalahnya, pondokan-pondokan ini beralih fungsi menjadi tempat mesum para muda-mudi.

Beberapa kali saya mengunjungi Pantai Niyama, saat itu pula saya menemukan bungkusan kondom di pondokan yang berbeda. Malah masalah ini sudah bukan rahasia lagi. Tapi ya gitu, tak ada introspeksi dan tata kelola nggak kunjung dibenahi.

Persoalan sampah di pantai ini juga memprihatinkan. Sampah menggunung menimbulkan bau tak sedap. Boro-boro nyaman dikunjungi, saya saja kapok datang ke sini.

Itulah keenam pantai di Tulungagung yang nggak layak dikunjungi saat liburan tiba. Mending diam di rumah daripada datang ke sini dan berujung kecewa.

Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Keunikan Tulungagung yang Nggak Dimiliki Kabupaten Lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version