6 Kuliner Madura yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh

6 Kuliner Madura yang Cocok untuk Dijadikan Oleh-oleh Terminal Mojok

6 Kuliner Madura yang Cocok untuk Dijadikan Oleh-oleh (Wibowo Djatmiko via Wikimedia Commons)

Kalau berkunjung ke Madura, sempatkan membeli beberapa kuliner berikut sebagai oleh-oleh, ya!

Walaupun masih masuk dalam wilayah Jawa, Madura yang terpisah dari daratan utama oleh sebuah selat memiliki kebudayaan yang cukup berbeda dengan kebudayaan Jawa. Lihat saja bahasanya, nggak semua orang Jawa bisa paham bahasa Madura. Dari segi kuliner pun masyarakat Madura sangat terpengaruh oleh kondisi geografisnya sebagai wilayah pesisir. Sehingga jika kita bandingkan masakan daratan utama Jawa pada umumnya, rasa masakan Madura cenderung lebih asin dan gurih.

Bicara kekhasan suatu daerah tentu nggak bisa dilepaskan dari oleh-olehnya. Walau saya bukan orang Madura dan baru sekali pergi ke sana, tetangga adalah orang Madura totok. Keluarga saya cukup sering menerima oleh-oleh berupa kuliner Madura tiap kali tetangga kami ini mudik. Berikut beberapa daftar kuliner Madura yang cocok dijadikan oleh-oleh.

#1 Kerupuk singkong

Dalam bahasa lokal, kuliner Madura satu ini disebut juga kerupuk tette. Kerupuk singkong merupakan pendamping makanan yang paling populer di Madura. Hampir sebagian besar makanan khas Madura disajikan dengan kerupuk ini sebagai pelengkap, misalnya rujak, nasi campur, dll.

Kerupuk singkong terbuat dari singkong murni tanpa campuran apa pun sehingga rasa singkongnya benar-benar kuat. Cara membuatnya cukup mudah. Singkong yang sudah dikupas kemudian dipotong-potong dan dikukus serta diberi sedikit garam. Setelah itu singkong digeprek sampai gepeng lalu dijemur. Setelah kering, kerupuk siap digoreng. Biasanya kerupuk singkong dijual dalam bentuk mentah, jadi pembeli bisa menggorengnya sendiri di rumah. Teksturnya sangat renyah dan tentu saja sehat karena nggak menggunakan bahan tambahan yang aneh-aneh.

#2 Petis Madura

Petis menjadi bumbu yang populer dalam khazanah kuliner Jawa Timur. Selain untuk bumbu masakan tertentu, petis juga digunakan masyarakat sebagai pendamping gorengan dalam bentuk sambal cocol. Di luar Jawa Timur, rasanya saya belum pernah menemui pedagang gorengan yang menyediakan sambal petis. Namun, petis Madura punya ciri khas yang berbeda dari petis di daratan utama Jawa Timur. Dari penampakan fisiknya sekilas saja sudah nampak bedanya.

Dibandingkan petis pada umumnya, petis Madura memiliki warna kemerahan dan lebih cerah dengan tekstur mulur. Rasanya gurih asin, berbeda dengan petis pada umumnya yang cenderung manis. Banyak kuliner Madura yang memakai petis asin ini, misalnya saja rujak yang berkembang di masyarakat Madura. Soal rujak ini juga cukup unik, lho. Selain pakai petis asin, beberapa pedagang rujak di Madura ada yang mengganti kulub sayur dengan rumput laut yang crunchy. Kebayang nggak tuh rasanya kayak gimana?

#3 Terasi Madura

Seperti daerah pesisir lainnya, Madura juga terkenal dengan terasinya. Kebanyakan para perajin terasi di Madura masih membuat terasi secara tradisional. Kualitas terasinya bervariasi, tergantung harganya. Terasi dengan harga biasa saja rasanya enak, kok, apalagi terasi dengan kualitas premium yang harganya lebih tinggi, ya. Pastinya terasi Madura sedap dibikin sambal. Terasi Madura biasa dijual dalam kemasan besar sehingga bisa awet hingga berbulan-bulan.

#4 Kacang otok

Kacang otok adalah kuliner Madura lainnya berupa camilan dari biji kacang panjang. Yang dipakai memang bijinya saja, Gaes, tanpa kulit kacangnya yang hijau itu.

Untuk membuat otok, biji kacang panjang harus digoreng dulu, lalu dicampur dengan bumbu-bumbu khusus. Rasanya manis, pedas, dan gurih. Kacang otok cocok dijadikan camilan atau teman makan nasi hangat. Harganya juga murah meriah, lho. Cocok dijadikan oleh-oleh dari Madura, deh.

#5 Rengginang lorjuk

Khusus kuliner Madura satu ini jadi favorit saya dan wajib ada saat Lebaran tiba. Sebenarnya rengginang lorjuk nggak jauh beda dari rengginang pada umumnya, alias memakai ketan. Bedanya, rengginang lorjuk dibentuk menyerupai mangkuk dengan bentuk yang lebih imut dan pakai tambahan lorjuk. Lorjuk adalah sejenis hewan laut yang bentuknya menyerupai kerang bambu. Penambahan lorjuk inilah yang bikin rengginang naik kasta dan rasanya jadi lebih umami.

Kalau kalian nggak suka olahan laut, mungkin kalian akan merasa sedikit terganggu dengan rasa rengginang lorjuk yang terkesan amis khas laut. Meski begitu, kuliner satu ini wajib banget dicoba dan cocok dijadikan oleh-oleh dari Madura, Gaes.

#6 Jubada

Kuliner Madura terakhir yang cocok dijadikan oleh-oleh adalah jubada atau yang biasa disebut orang Madura jubede. Sepintas, kudapan satu ini mirip dodol, namun keduanya ternyata berbeda. Jubada terbuat dari campuran tepung tapioka dan tepung jagung, gula, serta air nira. Semua bahan tadi dimasak sampai mendidih, namun nggak sampai sekental dodol. Ada juga yang berinovasi menambahkan air jahe agar rasanya nggak monoton.

Adonan jubede yang sudah matang kemudian ditaruh di atas permukaan datar, lalu dijemur di bawah terik matahari sampai kering dan mengeras agar tahan lama. Orang Madura masih menganggap pengeringan secara alami nggak boleh digantikan karena akan berpengaruh pada tekstur jubede. Saat jubedenya mengeras, kudapan ini siap digulung. Tiga gulung jubede diikat jadi satu rangkai dengan pelepah daun aren.

Satu ikat yang berisi 3 gulung jubede itu panjangnya hanya sekitar 1 jari kelingking. Ikatan pada jubede yang imut-imut ini pasti mengundang rasa heran. Kok ada gitu yang rajin banget mengikat camilan seukuran jari kelingking. Selain dijual di toko oleh-oleh, orang Madura sering menyajikan jubede saat Lebaran tiba atau sebagai suguhan di acara-acara penting.

Itulah enam kuliner Madura yang bisa dijadikan ide oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman kalian. Ragam kuliner di atas dijamin unik dan tahan lama.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Rujak Tal-Ontal: Kuliner dari Madura tapi Nggak Semua Orang Madura Tahu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version