Daftar Isi
#2 Sebaiknya mahasiswa KKN sedikit memahami Bahasa Jawa krama inggil
Menurut saya, akan lebih baik jika dalam satu kelompok, setidaknya, ada dua atau tiga orang yang bisa Bahasa Jawa krama inggil. Yah, paling tidak ngerti sedikit. Hal ini menjadi penting karena kebanyakan para sesepuh dan tokoh masyarakat di Demak menggunakan krama inggil ketika berbicara.
Bahkan dalam acara-acara RT atau keagamaan di desa, kebanyakan pembawa acaranya pasti memakai krama inggil. Lha kalau nggak bisa? Ya tentu cuma ngang ngong tanpa tahu maksud dari hal yang dibicarakan.
#3 Harus kuat menahan panasnya Demak
Sebagaimana jamak diketahui, Demak memang terkenal panas menyengat. Saking panasnya, misal kita menjemur handuk di siang bolong, nantinya akan kering sampai jadi kaku. Kamu bisa membayangkan, kan? Ya maklum, kabupaten ini ada di daerah pesisir, bukan dataran tinggi. Jadi panasnya bukan main.
Oleh karenanya, adaptasi dengan suhu memang butuh proses, apalagi jika mahasiswa yang KKN di Demak berasal dari daerah dataran tinggi. Mungkin hal wajib yang harus ada adalah kipas angin. Meski kadang angin yang dihembuskan juga merupakan angin panas. Tapi nggak masalah daripada nggak ada penetralisir sama sekali.
#4 Mampu memimpin acara keagamaan
Saya kasih bocoran, ya. Sebenarnya, masyarakat Demak itu orangnya nggak muluk-muluk. Mereka nggak pernah menuntut hal yang aneh-aneh pada mahasiswa KKN. Kalau ada yang nuntut ini dan itu, berarti dia termasuk pengecualian dan hanya oknum. Entahlah, biasanya orang seperti itu memang memiliki masalah pribadi namun dilampiaskan pada mahasiswa KKN.
Sebetulnya, kebanyakan masyarakat Demak itu orangnya agamis, ya meski tidak semua. Setidaknya sesepuh di sana memegang kuat ajaran agama. Mereka sangat suka dengan mahasiswa KKN yang bisa diandalkan memimpin acara keagamaan, misalnya pembacaan maulid diba, mauizah hasanah, pengajian rutinan, mengajar ngaji anak-anak, dan lain sebagainya. Kalau hal tersebut bisa terealisasi, sudah, kalian bakalan jadi idaman.
#5 Harus mampu mengendalikan motor di jalanan berlubang khas Demak
Selain terkenal panas, Kabupaten Demak masyhur dengan jalan raya “yang penuh plot twist”. Saya pernah menggambarkan bahwa jalanan di sini seperti rintangan stepping stone di Benteng Takeshi. Jalanan di sini pada dasarnya memang nggak ada yang konsisten.
Gini lho, ada banyak jalanan yang menjebak. Misalnya saat kita melihat dari kejauhan, jalan raya di depan mata itu halus dan mulus. Namun, ketika kamu melewatinya, ternyata berlubang mirip bekas jerawat yang belum kering. Jadi, skill berkendara para mahasiswa KKN sangat diuji ketika menghindari jalanan berlubang.
Jadi, setidaknya, itulah lima kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh para mahasiswa yang sedang KKN di Demak. Sebab sifatnya masih mendasar, maka perlu adanya pengembangan dan peningkatan lagi. Cukup sekian, selamat ber-KKN ria semoga lancar dan sukses selalu.
Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Saya Resah Saat Melewati Jalan Demak-Purwodadi