Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

5 Tipe Pembeli Menyebalkan di Warung Madura yang Bikin Penjual Ketar-ketir

Nuruma Uli Nuha oleh Nuruma Uli Nuha
13 Maret 2025
A A
Pesan untuk Warga Madura yang Latah Buka Warung Madura 24 Jam: Pikir Baik-baik daripada Merugi QRIS

Pesan untuk Warga Madura yang Latah Buka Warung Madura 24 Jam: Pikir Baik-baik daripada Merugi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika ada satu jenis warung yang bisa ditemukan hampir di setiap sudut kota, itu adalah warung madura. Julukan warung sejuta umat rasanya sangat pantas disematkan untuk warung ini. Bagi yang belum familiar, Warung madura adalah toko kelontong yang dikelola oleh orang Madura atau keturunannya. Warung ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari sembako hingga barang-barang kecil lainnya. Ciri khasnya, produk rentengan yang berjajar rapi tergantung di warungnya

Tapi yang paling ikonik adalah jam operasionalnya, 24 jam non-stop. Bahkan ada sebutan khas, warung madura baru tutup kalau kiamat. Dibandingkan minimarket seperti Alfamart dan Indomaret, warung ini jelas punya jam terbang lebih tinggi dalam melayani pelanggan kapan pun dibutuhkan.

Namun, di balik ketahanan mereka yang luar biasa, ada satu hal yang bikin para penjual sedikit ketar-ketir, yaitu beberapa tipe pembeli menyebalkan. Yuk, kita bahas.

Membeli satu barang dengan uang nominal besar

Pernahkah Anda masuk ke warung madura hanya untuk membeli air mineral atau jajanan ringan, tapi membayar dengan uang Rp100.000? Kebiasaan ini ternyata cukup umum, bahkan dilakukan oleh anak-anak. Mereka hanya belanja sedikit, tetapi membawa uang pecahan besar, yang pada akhirnya merepotkan penjual. Tidak semua warung memiliki stok uang kembalian dalam jumlah banyak. Beberapa pemilik warung bahkan harus mencari recehan ke toko sebelah atau pelanggan lain. Hal ini tentu memakan waktu dan bisa menghambat pelanggan lain yang sedang berbelanja. 

Jika memang ingin memecah uang besar, usahakan membeli barang dengan harga yang lebih tinggi, setidaknya di atas Rp10.000. Ini akan membantu penjual dalam menyediakan kembalian tanpa kesulitan. Di beberapa warung madura, pemilik toko yang kehabisan uang receh terkadang menawarkan solusi bayar nanti. Namun, hal ini sering disalahartikan oleh pelanggan sebagai izin untuk berutang kapan saja. 

Padahal maksud sebenarnya adalah, bayarlah ketika kalian sudah memiliki pecahan kecil, bukan membuka kesempatan untuk terus berutang. Bijak dalam berbelanja tidak hanya menguntungkan kita, tetapi juga membantu kelangsungan usaha kecil seperti warung Madura. 

Hanya tukar uang tanpa belanja di warung madura

Tipe pelanggan yang satu ini cukup sering dijumpai, terutama di warung madura yang buka 24 jam. Mereka datang bukan untuk belanja, melainkan hanya untuk menukar uang receh. Biasanya, pedagang asongan atau pengemudi ojek online yang sedang tidak memiliki uang kembalian menjadi pelaku utama. Namun, tidak semua warung madura memiliki stok uang receh yang cukup. Ketika terlalu banyak orang yang hanya menukar tanpa berbelanja, hal ini bisa membuat pemilik warung kesal. 

Bagaimanapun, warung adalah tempat usaha, bukan bank kecil yang siap sedia melayani penukaran uang. Perhatikan adab dalam bertransaksi, bersikap sopan dan tidak memaksa. Jika ingin menukar pecahan besar, pastikan jumlahnya masuk akal agar tidak merepotkan pemilik warung. Ingat, menjaga hubungan baik dengan pedagang kecil itu penting. Jangan sampai niat menukar uang justru membuat mereka merasa dirugikan.

Baca Juga:

Menebak Alasan Kenapa Tidak Ada Kursi Besi ala Indomaret di Warung Madura

Warung Madura Sebaiknya Tidak Cuma Jualan Barang, tapi Juga Jasa, Bisa Dimulai dengan 4 Jasa Ini

Tanya harga saja, lalu pergi

Tipe pembeli yang satu ini sering kali membuat penjual merasa kesal. Mereka datang ke warung, bertanya harga barang, lalu membandingkannya dengan harga di toko online. Jika dirasa lebih mahal, mereka memilih untuk tidak jadi membeli dan pergi begitu saja. Kebiasaan seperti menghabiskan waktu penjual dan mengganggu pembeli lain, terutama ketika warung sedang ramai.

Harga di warung kecil tidak bisa selalu bersaing dengan toko online. Ada berbagai faktor yang menyebabkan perbedaan harga, seperti biaya operasional, sewa tempat dan lainnya. Warung memberi keuntungan berupa ketersediaan barang yang bisa langsung dibeli tanpa harus menunggu pengiriman, serta kepastian bahwa barang yang diterima sesuai dengan ekspektasi.

Bagi penjual, melayani pembeli yang hanya sekadar bertanya harga tanpa ada niat membeli bisa menjadi beban. Apalagi jika mereka sudah membuka stok barang, meluangkan waktu untuk menjelaskan, tetapi akhirnya pembeli tidak jadi membeli dengan berbagai alasan. Waktu yang dihabiskan untuk melayani mereka bisa saja digunakan untuk melayani pelanggan lain yang benar-benar ingin berbelanja.

Memang benar, pembeli memiliki hak untuk membandingkan harga dan memilih tempat belanja yang lebih murah. Namun, ada baiknya juga memahami kondisi penjual, terutama usaha kecil yang bergantung pada pelanggan setia untuk bertahan. Menghargai waktu dan usaha mereka adalah bagian dari etika berbelanja yang seharusnya diterapkan oleh setiap pembeli. 

Iseng mainin beras yang ada di etalase warung madura

Masih ingat saat kecil disuruh ibu ke warung? Sambil menunggu penjual menyiapkan belanjaan, tangan kita sering iseng memainkan beras yang tertata di etalase depan. Kebiasaan kecil ini sebenarnya bisa membuat penjual warung kesal. Sebagian besar pasti merasa jengkel melihat butiran beras berhamburan ke lantai. Bayangkan jika terlalu banyak yang tercecer, stok mereka berkurang, harus dibersihkan, dan pada akhirnya bisa menyebabkan kerugian.

Bagi pemilik toko, menjaga kebersihan dan ketertiban dagangan itu penting. Beras yang tercecer di lantai bisa tercampur kotoran, sehingga tidak bisa dijual lagi. Tidak jarang, ada penjual yang langsung menegur anak-anak agar berhenti bermain, atau bahkan memberi peringatan tegas kepada orang tua mereka.

Hal kecil yang dulu kita anggap sepele ternyata punya dampak besar bagi penjual. Maka dari itu, ada baiknya kita mengajarkan anak-anak untuk menghargai barang dagangan orang lain. Bagaimanapun, warung adalah sumber mata pencaharian mereka, bukan tempat bermain.

Minta harga murah padahal bukan toko grosir 

Tipe pembeli menyebalkan selanjutnya adalah mereka membeli dalam jumlah banyak, tetapi tetap ngotot minta harga diskon, seolah-olah sedang berbelanja di toko grosir. Padahal, mereka tahu bahwa warung madura ini bukan tempat yang menjual barang secara grosiran. Sebagai pembeli, kita perlu memahami bahwa tidak semua warung bisa memberikan harga grosir. 

Warung madura umumnya mengambil untung dari selisih harga kecil per barang. Jika setiap pembeli menawar dengan alasan membeli banyak, pemilik warung bisa kehilangan keuntungan, bahkan mungkin merugi. Merela harus membayar sewa tempat, listrik, dan modal barang, tapi keuntungan justru terus ditekan oleh permintaan diskon yang tak masuk akal. 

Pedagang kecil bukan raksasa bisnis seperti minimarket yang bisa bermain dengan skala besar. Oleh karena itu, sebelum meminta harga murah, pastikan dulu apakah warung tersebut memang melayani harga grosir. Jika memang tidak, jangan memaksa penjual untuk memberikan diskon. 

Itulah beberapa tipe pembeli yang sering membuat penjual warung madura merasa kesal dan ketar-ketir. Sebagai pembeli yang baik, sudah seharusnya kita menghargai etika dalam bertransaksi. Dengan begitu, baik penjual maupun pembeli bisa merasa nyaman dan tidak ada pihak yang dirugikan.

Penulis: Nuruma Uli Nuha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Perlahan tapi Pasti, Warung Madura Menggeser Warung Ucok

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Maret 2025 oleh

Tags: pembeliwarung madura
Nuruma Uli Nuha

Nuruma Uli Nuha

Suka nonton drakor, takut hantu tapi hobi koleksi film horor.

ArtikelTerkait

Pesan untuk Warga Madura yang Latah Buka Warung Madura 24 Jam: Pikir Baik-baik daripada Merugi QRIS

QRIS di Warung Madura Bikin Toko Lain Makin Tertinggal, Digitalisasi Berkolaborasi dengan Daya Tahan 24 Jam, Selesai Itu Toko yang Nggak Mau Berbenah!

26 Mei 2025
Warung Madura Pahlawan bagi Pekerja Keras di Kota Solo (Ishaq Robin-Unsplash)

Pengalaman Menyenangkan Belanja di Warung Madura yang Tidak Akan Kamu Temui di Indomaret atau Alfamart. Bagi Pekerja Keras di Kota Solo, Warung Madura Adalah Pahlawan!

4 Juni 2025
Cuma Tradisi Toron yang Bikin Orang Madura Rela Meliburkan Warung dan Usaha Lainnya Mojok.co

Cuma Tradisi Toron yang Bikin Orang Madura Rela Meliburkan Warung dan Usaha Lainnya

19 Juni 2024
Di Mie Gacoan, Kita Nggak Antre Nungguin Pesanan Datang, Kita Antre Nungguin Orang Selesai Makan

Mie Gacoan Bikin Saya Antre Nungguin Orang Lain Selesai Makan, Bukan Antre Nungguin Pesanan Datang

27 Oktober 2023
Membayangkan jika Kedai Runcit Milik Abang Iz dalam Serial Upin Ipin Jadi Warung Madura

Membayangkan jika Kedai Runcit Milik Abang Iz dalam Serial Upin Ipin Jadi Warung Madura

16 Juli 2024
Etika Tawar-Menawar yang Perlu Diperhatikan biar Nggak Baku Hantam terminal mojok

Etika Tawar-Menawar yang Perlu Diperhatikan biar Nggak Baku Hantam

28 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.