Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

5 Tipe Komentar Netizen YouTube di Konten Lagu Indonesia 80-an

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
31 Oktober 2021
A A
5 Tipe Komentar Netizen YouTube di Konten Lagu Indonesia 80-an terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam urusan lagu/musik, saya termasuk salah satu dari entah berapa banyak orang yang tumbuh bersama lagu anak-anak dari Trio Kwek Kwek dan kawan-kawannya. Termasuk tumbuh bersama kumpulan lagu-lagu dewasa yang saat ini masuk kategori lagu Indonesia lawas atau nostalgia 80-an.

Keseringan mendengar lagu Indonesia tersebut karena diputar oleh orang-orang di sekitar, membuat saya hafal di luar kepala, sejak masih duduk di bangku SD. Uniknya, meski menghafal lagu itu secara tidak sengaja, nyatanya sampai saat ini saya masih sering rindu untuk mendengarnya kembali. Untungnya, mendengar lagu tersebut untuk saat ini tdak lagi serepot dulu. Aplikasi dan media untuk mendengar lagu sudah makin beragam, salah satunya YouTube.

Di YouTube, selain mendengar lagu, saya sering menyibukkan diri dengan berselancar di kolom komentar. Sama seperti media lainnya, komentar-komentar di YouTube itu banyak yang menghibur, tapi ada juga yang ngeselin. Namun, khusus untuk kolom komentar lagu Indonesia 80-an, sebagian besar komennya ngademin. Berikut beberapa tipe komentar netizen YouTube yang biasanya ada di lagu Indonesia 80-an.

#1 Mengenang masa sekolah

Saat lagu-lagu 80-an tersebut dirilis, tentu banyak pendengarnya yang masih duduk di bangku sekolah. Meski lagu yang didengar bertema jatuh cinta ataupun patah hati, tetapi tidak semua pendengarnya mengenang lagu ini sebatas lagu cinta atau patah hati.

Ada juga yang mengaitkannya dengan kenangan masa sekolah. Seperti yang muncul dalam komentar berikut, “Pertama kali dengar lagu ini waktu masih SMP. Itu pun harus nunggu lagunya muncul di radio. Sekarang anakku sudah SMA, tapi lagu ini masih mantap untuk didengar.”

#2 Mengenang masa kecil

Meskipun lagunya sudah ada sebelum saya lahir, tetapi seperti yang saya ceritakan di awal, saya tumbuh bersama lagu-lagu 80-an. Seseorang yang mengenalkan tentu saja orang-orang di sekitar, mulai dari keluarga sampai tetangga. Nah, meski saya merasa hal tersebut adalah keistimewaan, tentu yang mengalaminya bukan cuma saya sendiri. Ada banyak. Banyak banget. Tidak heran jika di lagu-lagu Indonesia 80-an, bisa muncul komen seperti,

“Tahu lagu ini karena dikenalin sama bapak dan mama. Sejak kecil sudah hapal lagunya, meskipun nggak tahu apa artinya.”

“Dengar lagu ini, ingat saat masih kecil. Lagunya diputar di DVD di rumah, terus masih ada mbah yang ngurusin aku.”

Baca Juga:

7 Rekomendasi Channel YouTube untuk Belajar Materi SKD CPNS secara Gratis

Orang Pintar Kuliah Jurusan Pendidikan Dianggap Menyia-nyiakan Potensi, Cara Kerja Otakmu Itu Bagaimana?

#3 Curhat kisah cinta masa lalu

Perihal curhat kisah cinta sebenarnya bisa ditemukan di kolom komentar berbagai video, bukan hanya video lagu Indonesia 80-an. Namun, untuk video-video yang berhubungan dengan masa lalu, yang komen juga pasti kebanyakan membahas masa lalu. Apalagi kalau yang bercerita itu bapak-bapak/ibu-ibu yang tahun 80-an sudah menjalani yang namanya pacaran. Ketika mereka-mereka itu cerita tentang kisah cintanya, rasanya lucu sekaligus menyenangkan.

Membayangkan bagaimana mereka menjalani hubungan meski komunikasi terbatas atau pengalaman kencan pertama setelah sekian waktu cuma surat-suratan, duh… ikutan gemes.

Selain itu, ada juga yang cerita tentang kisah cintanya yang berakhir patah hati atau gagal move on. Membaca cerita-cerita seperti itu, kadang saya jadi ikut baper.

#4 Orang-orang yang kehilangan

“Saat mendengar lagu ini, saya jadi ingat ayah sama mama yang sudah tidak ada lagi. Lagu ini dulu sering mereka putar. Semoga tenang di sana. Aamin.”

“Baper. Dengerin lagu-lagu ini, ingat alm.suami. Bahagia di surga ya, Pah.”

“Lagu ini mengingatkanku pada almarhumah istriku. Ketika itu di rumah sakit ia menangis sambil menarik tanganku ke dadanya dan malamnya meninggal. Selamat jalan istriku, semoga kau tenang di sana dan Allah mengampuni semua dosa dan salahmu. Aamin.”

Membaca komentar-komentar seperti ini sering kali bikin saya jadi ikutan mewek. Betapa kuatnya kenangan itu melekat pada banyak hal, termasuk lagu. Saya yang membacanya saja sudah mewek, apalagi mereka yang merasakan.

#5 Mendengar lagu yang sama dengan orang yang sama

“Ini lagu kenangan zaman pacaran dulu sama istriku. Ada suka, ada sedih. Pacaran tidak direstui sama orang tua. Alhamdulillah sekarang sudah punya cucu 4 orang.”

Tipe komentar seperti ini jumlahnya memang tidak banyak dibanding komen-komen nostalgia. Tapi, saat dibaca, selalu meninggalkan kesan tersendiri. Heart warming aja gitu rasanya.

Nah, itulah dia beberapa tipe komentar yang ada di lagu Indonesia 80-an. Sayangnya, kenyamanan menikmati komen-komen tersebut akan buyar jika muncul komen-komen:

  • “Suruh minggir”
  • “Apa cuma saya”
  • “Yang dengerin lagu ini tahun xxxx, like.”

Rasanya pengen bilang: daripada suruh orang lain untuk minggir, mending situ aja deh yang minggir!

Sumber Gambar: Unsplash.com

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Oktober 2021 oleh

Tags: 80-ankomentarlagu indonesiaYoutube
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Belajar Sulap lewat YouTube Adalah Hal Sia-sia yang Pernah Saya Lakukan terminal mojok.co

Belajar Sulap lewat YouTube Adalah Hal Sia-sia yang Pernah Saya Lakukan

27 November 2020
reuploader konten youtube snackvideo video alur cerita time code youtube MOJOK.CO

Dear Developer SnackVideo, kalau Bikin Iklan Mbok yang Niat Dikit lah!

13 Juni 2021
Bukan Mukbang, Bagian Paling Seru dari Video Tanboy Kun Adalah Masak-masak Terminal Mojok

Bukan Mukbang, Bagian Paling Seru dari Video Tanboy Kun Adalah Masak-masak

26 November 2022
3 Lagu Lawas Indonesia yang Liriknya Bikin Bingung (Bagian 2) (Unsplash.com)

3 Lagu Lawas Indonesia yang Liriknya Bikin Bingung (Bagian 2)

7 September 2022
KTP Sumber Gambar YouTube BPMTP

Film KTP, Film Pendek yang Wajib Ditonton para PNS agar Makin Berdedikasi

12 September 2021
Berita Perselingkuhan Bukan Ladang Penghakiman, Tidak Perlu Merasa Paling Tahu terminal mojok.co

Halah, Artis TV Pindah ke YouTube Ternyata Tidak Membawa Perubahan Apa-apa

4 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.