Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Makna Kata Anjing dalam Bahasa Sunda, Pahami biar Kalian Nggak Dikeroyok Gara-gara Asal Ngomong, Anjing!

Yaser Fahrizal Damar Utama oleh Yaser Fahrizal Damar Utama
27 Februari 2024
A A
5 Makna Kata Anjing dalam Bahasa Sunda, Pahami biar Kalian Nggak Dikeroyok Gara-gara Asal Ngomong, Anjing!

5 Makna Kata Anjing dalam Bahasa Sunda, Pahami biar Kalian Nggak Dikeroyok Gara-gara Asal Ngomong, Anjing! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika mendengar kata Anjing, secara spontan akan muncul dalam benak kita seekor hewan berkaki empat, begitu bukan? Namun, ketika Anda tinggal di wilayah Jawa Barat atau setidaknya memiliki teman yang bicara bahasa Sunda di sekitar Anda, sedikit banyak akan sadar bahwa orang Sunda memiliki makna lain dari kata Anjing ini.

Banyak orang yang tidak mau dan tidak berani membahas terkait ini, karena anjing dilihat hanya sebagai kata kasar atau makian, kata tidak mendidik dan lain sebagainya, seperti polemik yang terjadi beberapa tahun lalu terkait kata Anjing dan kata Anjay atau Anying yang menjadi variasi kata dari anjing itu.

Namun izinkan saya untuk mengesampingkan persoalan sopan santun yang sering dipersoalkan pada kata ini, saya akan menjelaskan bagaimana orang sunda memaknai “Anjing” dan menggunakannya dalam bahasa keakraban sehari-hari. Apalagi jika anda berminat mencari aa atau tétéh Bandung, Anda wajib tahu ini.

Pergeseran makna kata “anjing” dalam kalimat bahasa Sunda ini pernah diteliti secara serius oleh Hera Meganova Lyra dalam artikelnya yang berjudul Kata “Anjing” Dalam Perspektif Linguistik Sunda yang terbit di jurnal Metahumaniora. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa dalam kalimat bahasa sunda kata “anjing” juga dapat menjadi kata sapaan, kata lalandihan, kata interjeksi, kata makian dan kata pementing.

Anjing sebagai kata sapaan dalam bahasa Sunda

Kata sapaan ini digunakan untuk menyapa lawan bicara kita alias kata ganti orang kedua dalam bahasa Sunda. Biasanya digunakan jika lawan bicara kita sudah akrab dan sebaya dengan kita.

Contoh :

“Anjing, timana waé manéh téh?” (Hey, dari mana saja kamu?)

Kata “anjing’ di sini merujuk pada orang yang kita ajak bicara. Sebenarnya jika tidak dirasa akrab dengan lawan bicara atau dirasa tidak pas menggunakan kata “anjing”, dapat diganti dengan kata ganti lain, seperti jang, neng, dek dan sebagainya sesuai dengan lawan bicara kita.

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Privilege Jadi Orang Cirebon yang Tidak Dimiliki Daerah Lain, Bisa Jadi Bunglon!

Jangan sekali-kali menggunakan kata anjing sebagai kata sapaan bahasa Sunda ketika bicara dengan orang tua, kecuali passion Anda adalah dicoret dari KK atau digebukin.

Anjing sebagai kata lalandihan

Kata lalandihan mengacu kepada orang yang sedang dibicarakan alias kata ganti orang ketiga dalam bahasa Sunda.

Contoh:

“Si Anjing téh rék ngilu moal cenah?” (Si dia mau ikut gak katanya?)

Kata “Si Anjing” di sini merujuk pada orang yang sedang dibicarakan dan tidak ada ketika kalimat diucapkan. Menggunakan kata anjing sebagai kata lalandihan memiliki syarat bahwa orang ketiga yang dibicarakan haruslah akrab dengan sang pembicara dan lawan bicara. Bahasa Sunda udah kerasa ribet belum? Well, wajar.

Jangan menggunakannya jika Anda tidak akrab dengan orang ketiga itu. Misalnya bapak dari lawan bicara Anda. Nggak usah dikasih tahu risikonya lah ya, udah gede.

Anjing sebagai kata interjeksi

Kata interjeksi dalam bahasa Sunda disebut juga kecap anteuran sandirasa atau kata yang memiliki fungsi menjadi pengantar dari luapan emosi atau rasa, misalnya kata “aduh!” atau “wah!”. Biasanya diucapkan secara spontan atau refleks ketika merasakan atau melihat sesuatu.

Contoh:

“Anjing, geulis pisan euy awéwé éta!” (Wah, cantik banget ya perempuan itu)

Kata “Anjing” dalam kalimat di atas mewakili rasa terkejut dan terpukau atas kecantikan perempuan yang dilihat. Hati-hati menggunakannya jangan sampai terlalu kencang mengucapkannya, kalo perempuannya nengok, malu sendiri Anda nanti.

Anjing sebagai kata makian

Pada umumnya, kata Anjing ini kerap digunakan sebagai kata makian, tak terkecuali bahasa Sunda.

Contoh:

“Anjing, haram jadah, tingalikeun we ku aing di bales sia anjing!” (Anjing, haram jadah, lihat saja nanti akan aku balas anjing!)

Jika Anda melihat teman ngamuk-ngamuk serta menggunakan kata Anjing sebagai makian, tapi sambil makan beling, maka segera bacakan ayat kursi. Dia bukan marah, dia kesurupan!

Anjing sebagai kata penegas dalam bahasa Sunda

Kata penegas atau dalam bahasa Sunda kecap panganteb adalah kata pelengkap yang berfungsi mementingkan kata sebelumnya dalam satu kalimat. Kata penegas dalam bahasa Sunda ada banyak, misalnya téh, mah, wae, atuh, tea, ning.

Contoh:

Kadé isuk ulah kabeurangan manéh anjing! (Awas besok jangan kesiangan kamu yah!)

Kata anjing di kalimat di atas bertujuan untuk memberi fokus (mementingkan) tentang ‘kamu’ yang tidak boleh kesiangan. Iya betul bahwa kata “anjing” dapat digunakan sebagai partikel penegas yang fungsinya untuk menegaskan, tetapi tidak berlaku jika Anda sedang menyatakan cinta. Menggunakan kata anjing di belakang kalimat “Abdi bogoh ka anjeun” tidak akan membuat Anda memiliki kekasih aa atau tétéh sunda.

Terlepas dari sopan atau tidak, baik atau buruk, kata anjing ini kerap ditemui dalam bahasa Sunda atau umumnya percakapan sehari-hari.kita juga harus mau mengakui bahwa bahasa itu bersifat dinamis dan terus menyesuaikan diri dengan penuturnya, kondisi, situasi dan perkembangan zaman.

Penulis: Yaser Fahrizal Damar Utama
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Februari 2024 oleh

Tags: Bahasa Sundakata anjingmakna anjing
Yaser Fahrizal Damar Utama

Yaser Fahrizal Damar Utama

Bercita-cita memonetisasi celoteh-celotehnya

ArtikelTerkait

3 Singkatan Bahasa Sunda yang Biasa Digunakan para Sundanese

14 Desember 2021
10 Kosakata Bahasa Sunda yang Sering Disalahpahami Orang Jawa

10 Kosakata Bahasa Sunda yang Sering Disalahpahami Orang Jawa

22 Juli 2025
Panduan Menggunakan Kata ‘Punten’ dalam Bahasa Sunda untuk Memohon Maaf Terminal Mojok

Penggunaan Bahasa Sunda ‘Punten’ untuk Minta Maaf

28 Januari 2021
Stop Bertanya Ngapak ya? ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

Stop Bertanya “Ngapak ya?” ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

8 Agustus 2023
Orang Cirebon Terlalu Jawa untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Jawa Mojok.co

Orang Cirebon Terlalu Jawa untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Jawa

12 Januari 2024
Kata ‘Aing’ dan ‘Dia’ dalam Bahasa Sunda Banten Aslinya Nggak Kasar, Bro! terminal mojok.co

3 Celetukan Bahasa Sunda yang Paling Menjengkelkan

13 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.