5 Lagu Yovie & Nuno yang Pas untuk Kisah Cintamu yang Nggak Berjalan Mulus

5 Lagu Yovie & Nuno yang Pas untuk Kisah Cintamu yang Nggak Berjalan Mulus terminal mojok

Yovie & Nuno adalah grup band asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2001. Pada awalnya, anggota Yovie & Nuno hanya terdiri dari Yovie Widianto, Yuke, Rere, Diat, dan Dudi Oris. Setelah album pertama selesai, Yuke memutuskan untuk berhenti dari band ini. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 2004, Yovie & Nuno menambah anggota baru, yaitu Gail dan Ersta dan mengubah nama band menjadi Yovie & The Nuno. Tak lama setelah merampungkan album kedua, Gail, Rere, dan Ersta memilih untuk mundur dari band ini. Pada tahun 2007, Yovie & The Nuno merekrut anggota baru bernama Dikta dan mengganti kembali nama bandnya seperti pada awal di bentuk, yaitu Yovie & Nuno.

Meski sering terjadi pergantian anggota, karya-karya yang telah dibuat oleh mereka tak pernah mengecewakan. Lagu yang disuguhkan sangat pas bagi siapa saja yang mendengarkan. Perasaan campur aduk seperti galau, bahagia, sedih, dan lainnya selalu mampir tiap kali mendengar lagu milik Yovie & Nuno. Tak heran, meski sudah hampir 20 tahun lamanya, lagu-lagu milik mereka masih tetap populer hingga saat ini. Liriknya yang sederhana, namun punya beribu makna selalu jadi andalan.

Ada yang mendengarkan Yovie & Nuno karena lagu mereka jadi saksi perjalanan hidup dua insan yang saling menyayangi, ada juga yang mendengarkan karena putus hubungan dengan kekasih. Kisah cinta setiap orang memang berliku-liku. Entah putus karena terhalang restu, bertepuk sebelah tangan, atau bahkan menyukai pasangan orang. Tentu saja kisah cinta seperti itu pernah dialami sebagian besar orang. Dan lagu-lagu dari Yovie & Nuno berikut sangat pas untuk menggambarkan kisah cintamu yang nggak berjalan mulus.

#1 Menjaga Hati

Siapa yang belum bisa ngelupain mantan? Lagu “Menjaga Hati” ini sangat cocok untuk kamu yang sedang mengalaminya.

Bagi sebagian orang, melupakan bukanlah perkara yang mudah. Akan tetapi, apakah menjaga hati kita terhadap orang yang sudah nggak memiliki hubungan apa pun merupakan sebuah solusi yang tepat? Jawabannya ada pada dirimu sendiri.

Pada penggalan lirik lagu “Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu”, sangat terlihat jelas bahwa salah satu pihak sebenarnya nggak ingin hubungannya menjadi retak. Namun di sisi lain, hubungan yang dijalankan memang sudah nggak sepaham lagi. Oleh karena itu, daripada mempertahankan suatu ikatan yang sudah nggak memiliki kesesuain lagi, lebih baik melepaskannya agar jadi lebih lega.

#2 Galau

Jika melihat videoklipnya, lagu “Galau” ini berkisah tentang seorang pria yang jatuh cinta kepada seorang wanita. Awalnya, hubungan keduanya terlihat sangat baik. Sampai pada suatu waktu, ayah dari perempuan mengetahui bahwa anaknya sedang dekat dengan seorang pria. Hal tersebut membuat ayahnya jadi marah, dia membuang bunga pemberian pria dan nggak mengizinkan anaknya untuk bertemu dengan pria yang mendekatinya.

Lirik “Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku” sudah mewakili perasaan seseorang yang memiliki hubungan tanpa adanya restu dari orang tua. Namun, apakah harus menyerah secepat itu? Jawabannya telah dijelaskan dalam penggalan lirik berikutnya “mencoba lupakan keinginan hati, namun tak ingin ku menyerah”.

#3 Merindu Lagi (Pada Kekasih Orang)

Dari judul saja sudah terlihat konteks lagunya seperti apa. Lagu ini pas banget untuk kamu yang terlambat kenal sama orang dan ketika melihat orang tersebut, kamu langsung merasa jatuh cinta. Namun, setelah sudah kenalan cukup lama, rupanya dia sudah punya pasangan. Nyesek sih pastinya, tapi mau bagaimana lagi? Nggak mungkin menikung, kan?

Kamu yang pernah berada di fase ini pernah mikir begini nggak, “Kenapa harus orang itu yang kenal dia duluan, kenapa nggak saya saja yang ketemu lebih dulu?”.

Apa jawaban yang terbersit di pikiranmu? Lalu, apakah kamu sering kali ingin mencoba melupakan pujaan hati, tetapi terasa sulit seperti pada penggalan lirik ini, “Tuhan, tolong, aku ingin dirinya. Rindu padanya, memikirkannya”?

Kalau iya, kamu juga harus mengingat hal yang satu ini, “Sayang, sayang, dia ada yang punya”.

#4 Demi Hati

Ayo jujur, siapa yang kalau dilihat sama orang yang dicintai sambil tersenyum, hatinya langsung berdebar-debar? Padahal maksud dia senyum biar terkesan ramah, bukan untuk ngasih “sinyal” seperti yang kamu pikirkan. Hehehe.

Berharap dengan mendekati orang yang kamu cintai, dia bakal punya perasaan yang sama dan akhirnya kalian menjalin hubungan spesial. Namun, kenyataannya dia cinta sama orang lain. Cinta bertepuk tangan memang nggak menyenangkan. Kalau sudah gini gimana, dong?

Solusi dari kisah cinta seperti ini ada dua, yaitu berdoa pada Tuhan seperti pada potongan lagu “Demi Hati”-nya Yovie & Nuno ini, “Berharap kau segera melupakannya. Berharap kau tak lagi suka padanya. Tuhan tolong ubah hatinya”, dan menunggu sampai rasa cinta doi pada orang lain sirna, entah kapan itu.

Namun, apa salahnya jika mencoba terlebih dulu demi dirinya yang dicintai? Penggalan lirik lagu pun sudah menjelaskannya. “Salahkah bila ku menunggu, demi hati yang mencintaimu”.

#5 Tanpa Cinta

Menjalin hubungan dengan seseorang yang hatinya sudah pindah ke yang lain memang sulit. Salah satu pihak harus ada yang memilih antara bertahan atau melepaskan. Terkadang, seseorang memiliki ego dalam dirinya. Sudah ditemani dalam berbagai keadaan—baik saat sedih maupun senang—rasanya belum cukup untuk membuatnya bertahan pada satu hati.

Jika seseorang yang perasaannya sudah nggak dianggap lagi, penggalan lirik tersebut sangat pas untuk menyuarakan isi hatinya, “Namun bila kau tak bisa menerima aku. Lebih baik ku hidup tanpa cinta”.

Pada akhirnya, mempertahankan hubungan dengan alasan kesetiaan sudah nggak bisa menutupi fakta bahwa nggak ada yang perlu dipertahankan lagi dalam sebuah hubungan. “Bodohkah diriku yang terlalu setia padamu. Di saat kau tak sungguh sungguh mencintai aku”.

Gimana? Lagu-lagu Yovie & Nuno di atas menggambarkan kisah cintamu yang nggak berjalan mulus, kan? Nggak usah berlarut-larut dalam kesedihan. Cukup rayakan seperlunya dan kembali berjuang. Namanya juga cinta, deritanya tiada akhir.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version