5 Keunggulan Hotel Kapsul Dibandingkan Hotel Model Lain

5 Keunggulan Hotel Kapsul Dibandingkan Hotel Model Lain terminal mojok

Sebagai orang yang suka mbolang sendirian, memilih hotel yang nyaman dan murah adalah skill yang harus saya miliki. Pasalnya dalam bujet liburan, biaya hotel sering kali menjadi item yang paling banyak pengeluarannya. Sementara kalau skip hotel, saya mau tidur di mana? Bisa sih tidur di bandara misalnya, seperti yang sering saya lakukan dulu. Tapi, kan nggak semua bandara punya area yang bisa ditumpangi untuk tidur.

Beberapa backpacker biasanya menyewa apartemen atau rumah warga melalui aplikasi Airbnb karena biaya sewanya lebih murah daripada hotel. Tapi jika liburannya domestik di Indonesia, Airbnb nggak begitu populer, seringnya malah nggak ada. Mau nggak mau, harus tetap menyewa hotel atau apartemen konvensional dengan harga yang kurang ramah di kantong.

Namun, masalah tersebut sudah ada solusinya sejak kemunculan hotel kapsul. Saya pertama kali mencoba hotel kapsul di Jepang. Waktu itu, sewanya nggak harus satu hari, boleh lho disewa per jam. Jadi, kalau kita capek berkeliling terus pengin rebahan beberapa jam saja, hotel kapsul adalah pilihan yang paling tepat dan efektif.

Di Indonesia juga mulai banyak berdiri hotel kapsul, lho. Saya pernah mencoba menginap di beberapa hotel kapsul yang ada di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Bahkan bulan lalu saya baru saja mencoba hotel kapsul yang ada di Kota Gudeg Jogja. Ehehehe. Bermodalkan pengalaman tersebut, menurut saya ada 5 alasan yang membuat hotel kapsul lebih unggul ketimbang hotel model lainnya.

#1 Murah

Keunggulan pertama dari hotel kapsul ketimbang hotel tipe lainnya adalah harganya yang murah. Menurut saya, nggak ada yang lebih murah daripada hotel kapsul. Hanya dengan Rp100-150 ribu kita sudah bisa mendapatkan satu kapsul yang bisa digunakan istirahat selama satu hari. Kalau sedang ada diskon malah harganya bisa lebih murah lagi. Di bawah Rp100 ribu, Bos!

Sungguh sangat menggiurkan bagi kaum kantong kering dan sobat UMR, kan? Coba pikirkan, mana ada hotel konvensional yang harga kamarnya Rp100 ribuan? Penginapan kelas melati pun nggak bakal dapat harga segitu, kan?

#2 Desainnya futuristik

Di mana lagi bisa kita dapatkan suasana tidur dengan ruangan futuristik, tapi harga sewanya dibanderol murah? Ya cuma di hotel kapsul lah. Ruangannya memang nggak seluas kamar hotel konvensional, tapi cukup untuk tidur satu orang dan nyaman. Semua aksesori di kapsulnya modern, mulai dari cara membuka pintunya yang menggunakan barcode, pencahayaan yang bisa diatur kecerahannya dengan tablet yang menempel di dinding kapsul, sampai pendingin ruangan yang bisa disetel otomatis.

Kalau pernah melihat capsule di film Hollywood, saat ada adegan perjalanan ke luar angkasa, kurang lebih tuh kayak gitu desainnya. Jika kalian punya rencana daftar di program Elon Musk untuk mengunjungi planet lain, kalian bisa latihan tidur di hotel kapsul dulu.

#3 Mengingatkan kita pada kematian

Para ulama pernah memberi nasihat, dalam hidup ini, kita sesekali harus mengingat kematian agar sadar bahwa kehidupan ini nggak kekal. Mengingat kematian akan membuat kita takut berbuat dosa dan membuat kita lebih mensyukuri hidup. Banyak orang biasanya ke makam kerabat atau makam para wali dalam rangka mengingat kematian. Masalahnya, nggak semua orang berani ke kuburan sendirian, kan?

Nah, jika ingin merasakan tertidur di dalam kotak seperti umumnya orang meninggal di dalam liang lahat, cobalah tidur di hotel kapsul. Tempatnya nggak serem, bahkan nyaman, tetapi bentuknya yang hanya kotak seukuran tubuh manusia membuat kita bisa merenungkan kematian.

Kalau boleh usul ke pemerintah sih saya merekomendasikan hotel kapsul dijadikan penginapan resmi para pejabat. Biar mereka ingat kalau hidup itu nggak lama, kurang-kurangin menindas rakyat, deh.

#4 Membuat kita lebih sehat

Semua hotel kapsul memang didesain hanya untuk tidur. Aktivitas selain itu seperti mandi, makan, dan beribadah, ada di ruangan terpisah. Tapi nggak usah khawatir, jumlah kamar mandinya banyak sekali. Di Jepang bahkan ada kolam jacuzzi di dekat kamar mandi yang bisa digunakan berendam untuk menghilangkan stres.

Kamar mandi dan fasilitas publik yang terpisah dari kapsulnya membuat kita mau nggak mau harus bergerak keluar dari kapsul setiap kali ingin pergi salat atau mandi. Sebagai generasi muda yang hobi rebahan dan malas olahraga, hal tersebut justru bermanfaat, karena kita dipaksa jalan ke sana kemari dalam sehari. Hitung-hitung olahraga, Rek.

Kemarin waktu di Jogja, saya menginap di hotel kapsul yang musalanya berada di lantai paling atas, sementara kapsul saya di lantai satu. Dalam sehari, saya olahraga naik turun tangga sebanyak lima kali. Sampai-sampai arloji saya berbunyi bip menunjukkan kalau aktivitas berjalan saya memecahkan rekor mingguan. Sehat banget, deh, pokoknya. Hotel kapsul memang oke jadi alternatif olahraga bagi kita yang mageran.

#5 Menanamkan sopan santun

Nggak semua hotel kapsul memiliki dinding kedap suara, makanya kita dituntut untuk memiliki sopan santun dan attitude yang baik dalam kehidupan komunal ini. Kalau sudah malam, waktunya orang berisitirahat, kita nggak boleh berisik sendiri seperti nyanyi keras-keras atau sleep call sama pacar di speaker. Jangan, nanti kapsulmu digedor tetangga sebelah.

Banyak orang merasa hal seperti ini adalah kekurangannya, tapi bagi saya justru sebaliknya. Lantaran kita dipaksa untuk menghormati orang lain dan nggak boleh bertindak sesuka hati.

Itulah 5 keunggulan hotel kapsul dibandingkan hotel model lainnya. Jika sedang liburan, saya sarankan untuk coba menginap di hotel jenis ini. Selain demi kestabilan isi kantong, juga menambah pengalaman kalian. Jangan lupa bawa peralatan mandi sendiri kalau tidur di hotel kapsul, soalnya nggak disediakan pihak hotel. Ya kali uang 100 ribu minta sabun, sampo, dan pasta gigi. Bangkrut nanti hotelnya, Bos!

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version