5 Kekurangan yang Saya Rasakan Selama Pakai Redmi Note 13 5G

5 Kekurangan yang Saya Rasakan Selama Pakai Redmi Note 13 5G

5 Kekurangan yang Saya Rasakan Selama Pakai Redmi Note 13 5G

Belum lama ini, saya membeli Redmi Note 13 5G. Ya, hape ini sudah lama jadi incaran saya sejak awal kemunculannya. Apalagi dari bulan ke bulan, harganya terus mengalami penurunan. Hal ini jelas makin menggoda saya untuk segera memilikinya.

“Ini dia!” begitu kesan saya saat pertama kali memegang hape ini. Layar AMOLED super jernih berdimensi 6,67 inci dengan refresh rate hingga 120 Hz. Lalu, triple kamera dengan kamera utamanya beresolusi 108 MP. Kemudian, desain cukup menawan dengan bodi ramping sekitar 7,6 mm dan bobot ringan sekitar 174,5 gram. Ditambah lagi memori RAM 8 GB dan memori internal 256 GB. Gimana nggak keren, coba?

Tapi, setelah sekian lama pakai hape ini, saya merasa kalau ada beberapa hal yang kurang. Dengan harganya yang hampir 3 juta rupiah, kok hape ini seperti janggal untuk kelas midrange. Apalagi fitur-fitur basic yang lazim ada di hape pesaingnya, malah nggak ada di hape ini. Sekonyong-konyong saya dihantui kecemasan seperti korban salah beli.

Langsung saja, berikut kekurangan yang saya rasakan selama pakai Redmi Note 13 5G.

Speaker Redmi Note 13 5G masih mono

Ya, kalian nggak salah baca. Redmi Note 13 5G ternyata masih pakai speaker mono alias satu saja di bagian frame bawah. Di saat hape pesaingnya, bahkan hape kentang sekalipun sudah sedia speaker stereo, lah hape ini malah muncul agak lain. Padahal saudaranya, Redmi Note 13 4G sudah pakai speaker stereo, loh.

Awalnya saya berhusnuzan dulu setelah membaca artikel di laman resminya. Dikatakan bahwa speakernya tetap bertenaga, suara sejernih kristal, dan volume kencang hingga 200% dengan 17 tingkat penyetelan. Seolah-olah info ini menyimpulkan kalau suara hape ini nggak kalah sama hape lain yang pakai speaker stereo.

Tapi, tetap saja indra pendengaran saya nggak bisa bohong. Selama saya coba, suaranya sekadar melengking jernih, dominan treble dengan bass yang cenderung ala kadarnya. Beda jauh malah sama hape saya sebelumnya, Redmi Note 11 4G dengan speaker stereonya. Suara treble dan bassnya terasa lebih nendang dan saling melengkapi satu sama lain.

Jadi, bisa disimpulkan kalau kualitas suara Redmi Note 13 5G ini A minus: A untuk volumenya, minus untuk bassnya.

Redmi Note 13 5G belum mendukung perekaman video 60 FPS dan OIS

Memang harus saya akui kalau kualitas kamera utama hape ini cukup ciamik. Dengan resolusi 108 MP, hasil foto dan videonya nggak cuma gimmick belaka. Dalam kondisi pencahayaan cukup, kualitas gambar yang jernih serta warna dan detail gambar yang maksimal bikin hasilnya tampak riil.

Kamera ultrawidenya juga begitu. Ada peningkatan dalam hal kualitas jika dibandingkan Redmi Note 11 4G. Meski sama-sama beresolusi 8 MP, warna dan detail gambar yang dihasilkan Redmi Note 13 5G jauh lebih baik. Hasil foto dan videonya pun jika diperbesar tidak seblur Redmi Note 11 4G.

Tapi, tetap saja sebagai manusia biasa, saya inginnya berharap lebih. Dan sayangnya, hape ini belum mendukung perekaman video 60 FPS dan OIS. Sebagai perbandingan yang saya ketahui dari segi harga, Infinix Note 40 4G saja sudah dibekali fitur perekaman 60 FPS. Bahkan, POCO M6 Pro sudah dibekali fitur OIS.

Jadi, kalau nggak karena ada embel-embel 5G, sih saya yakin, Redmi Note 13 5G ini bakal sepi peminat. Orang-orang pasti mikir seribu kali, deh beli hape ini.

Bodi yang slim justru menyulitkan tangan

Awalnya saya dibuat berdecak kagum sama tampilan hape ini. Bodi tipis, bobot enteng, serta besarnya ukuran layar memberikan impresi “wow” buat saya, apalagi saat digenggam pakai satu tangan. Kenyamanan pun nggak beda jauh meski saya pasang casing bawaan dari hapenya.

Tapi, setelah saya pakai beberapa hari, barulah saya tahu. Panjangnya layar malah bikin jempol saya terasa jauh sehingga rasanya cukup pegal saat dipakai buat chattingan. Lalu, bodinya yang tipis plus enteng ini malah bikin genggaman tangan jadi kurang maksimal. Akibatnya, hape ini seringkali hampir jatuh saat dipakai dengan satu tangan.

Ah, agaknya pernyataan ini berlaku buat Redmi Note 13 5G: Indah dipandang belum tentu mudah ditimang.

Baterai jadi lebih boros setelah diupdate ke HyperOS

Sebelumnya saya sudah tahu kalau sistem operasi yang dipakai hape ini masih Android 13. Menurut info yang saya ketahui, harusnya hape keluaran tahun 2024 sudah pakai Android 14. Selain itu, basis sistem operasinya masih MIUI, bukan HyperOS. Tapi, saya tetap pakai sistem operasi MIUI ini dulu supaya bisa membandingkannya dengan HyperOS kelak.

Setelah beberapa hari pemakaian, barulah saya putuskan untuk update sistem operasinya ke HyperOS. Memang, sih kesan pertama saat hape ini terinstal HyperOS sungguh menggoda. Tampilan menu, wallpaper, tema, serta efek animasi jadi lebih jernih, halus, dan hidup. Berasa pakai hape kelas flagship.

Tapi, lambat laun saya merasakan kejanggalan di sini. Konsumsi baterai Redmi Note 13 5G ini jadi lebih boros. Padahal, menurut sejumlah artikel yang saya baca, harusnya HyperOS ini lebih hemat daya daripada MIUI. Sudah gitu, hape ini jadi cepat panas. Apalagi saat dipakai di luar ruangan, overheatnya sudah kayak megang setrika, tuh.

Sekalipun saya sudah coba nonaktifkan fitur-fitur animasi dan aplikasi serta aktifkan fitur penghemat baterai, tampaknya itu nggak cukup membantu. Dan sialnya setelah itu, saya baru tahu betapa banyak keluhan para netizen soal HyperOS ini. Ya, sudahlah.

Slot kartu menganut model hybrid

Buat saya yang terbiasa hidup pakai hape dual SIM card plus kartu memori, saya perlu berdamai cukup lama sama Redmi Note 13 5G ini. Ada kekhawatiran kalau hape ini nggak cukup besar menampung seluruh dokumentasi perjalanan kehidupan saya. Apalagi saat ini lagi trennya running dan hiking. Di zaman modern seperti ini, aksi tanpa dokumentasi, kan ibarat buku tanpa sampul dan teks.

Akhirnya setelah lama merenung, saya putuskan untuk beli hard disk eksternal sebagai gantinya. Walau nggak sepraktis kartu memori, setidaknya hard disk eksternal punya kapasitas memori yang jauh lebih besar. Selain itu, hard disk eksternal dengan wujud fisiknya yang besar lebih mudah disimpan dan dicari daripada kartu memori.

Demikian 5 kekurangan yang saya rasakan selama pakai Redmi Note 13 5G. Jadi, buat kalian yang ingin membeli hape ini, sebaiknya pertimbangkan baik-baik ulasan saya tadi. Kecuali kalian memang sudah kadung tresna sama hape ini. Namanya orang kalau sudah jatuh cinta, pasti akan siap menerima segala kekurangan pasangannya, bukan?

Penulis: Dhimas Muhammad Yasin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Review Redmi Note 4X setelah 6 Tahun: HP Paling Awet yang Pernah Saya Miliki

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version