5 Jenis Penonton yang Nggak Dianjurkan Nonton ‘My Lecturer My Husband’

5 Jenis Penonton yang Nggak Dianjurkan Nonton 'My Lecturer My Husband' terminal mojok.co

5 Jenis Penonton yang Nggak Dianjurkan Nonton 'My Lecturer My Husband' terminal mojok.co

WeTV menayangkan series dari Indonesia berjudul My Lecturer My Husband. Series ini diarahkan oleh sutradara kawakan, Monty Tiwa dan dijadwalkan hanya akan tayang 8 episode saja. Rumah produksi dari My Lecturer My Husband nggak main-main lho, mylov. Ada MD Entertainment yang pernah memproduksi sinetron Indonesia top rating seperti Cinta Fitri yang sampai bermusim-musim itu.

Diadaptasi dari salah satu best novel di Wattpad karya Gitlicious, My Lecturer My Husband menceritakan tentang kisah pernikahan antara dosen killer bernama Arya yang diperankan oleh Reza Rahadian bersama mahasiswanya bernama Inggit yang diperankan oleh Prilly Latuconsina. Series ini bisa kamu saksikan di WeTV setiap Jumat pukul 18.00 WIB.

Walaupun dibintangi aktor sekaliber Reza Rahadian, aktris keren seperti Prilly, dan disutradarai Monty Tiwa, tetap saja ada alasan kenapa kamu tidak perlu menonton series ini, Mylov. Saya percaya My Lecturer My Husband akan berbahaya jika ditonton oleh beberapa jenis orang yang belum siap secara mental dan keteguhan hati. Dalam tulisan ini, akan saya berikan 5 jenisnya.

#1 Mudah baper

Kalau kamu masuk kategori orang yang mudah terbawa perasaan, saya sarankan kamu tidak perlu menonton series ini. Di awal episode ini, kita akan melihat sikap romantis Tristan kepada Inggit. Di saat hari-hari Inggit berat karena tugas kuliah dari dosennya yang tak lain tak bukan Arya, Tristan selalu setia untuk menemani dan membantu Inggit.

Tak hanya kubu Tristan yang romantis, kubu Mas Arya juga nggak kalah romantis. Sikapnya yang selalu kucing-kucingan kalau memberi perhatian kepada Inggit selalu bikin gemes. Laki-laki yang dipanggil Mas Arya oleh Inggit ini juga sering banget masak untuk Inggit. Kurang idaman apa punya suami seperti ini?

#2 Suka yang logis

Kamu masuk kategori orang yang sangat mengagung-agungkan logika dan masuk akal, mending nggak usah nonton ini! Coba deh lihat sekelilingmu, berapa persen kemungkinan kamu sebagai mahasiswa bisa menikah dengan dosenmu atau kamu sebagai dosen bisa menikah dengan mahasiswamu?

Yuk, hitung dulu. Ini bisa jadi 99 persen tidak mungkin. Misalnya pun mungkin, bagaimana dapat menemukan dosen seperti Mas Arya yang sudah tampan, pintar, baik pula. Kalau saya, kemungkinan berjodoh dengan dosen sepertinya 99 persen tidak mungkin karena dosen-dosen saya sudah menikah semua.

Selain probabilitas berjodoh dengan dosen sangat rendah. Ada juga ketidakrealistisan yang bisa bikin kamu malah tambah pusing. Jadi begini, Inggit dan Arya itu menikah tapi Arya masih mengizinkan Inggit untuk tetap pacaran sama Tristan. Sungguh-sungguh tidak masuk di akal saya.

Ditambah lagi, Inggit meminta untuk merahasiakan pernikahan mereka dari pihak kampus dan teman-teman Inggit. Bagaimana bisa di era sekarang yang serba das des das des dan hampir tidak mengenal privasi jadi bisa ketinggalan info Inggit dan Arya menikah? Apa nggak ada begitu tamu yang buat Instagram story saat Inggit dan Arya akad?

Kalau aku yang menikah dengan dosen tampan dan mapan seperti Mas Arya, sudah saya buat Instagram story prosesi pernikahan dan segala tetek bengeknya. Biar dunia tahu jika saya menikah dengan lelaki tampan dan mapan macam Mas Arya.

#3 Suka mencari standar pasangan seperti di drama

Inggit diapit oleh dua laki-laki yang hampir sempurna. Pertama adalah pacarnya, Tristan. Tristan adalah seorang mahasiswa kedokteran yang sedang koas di suatu rumah sakit. Namun, karena pandemi, dia harus bertugas sebagai mahasiswa kedokteran yang menangani pasien Covid-19. Namun, ia selalu menyempatkan diri untuk meluangkan waktunya bagi Inggit. Sungguh gambaran pacar sempurna, tampan, calon dokter, dan selalu menyempatkan diri di tengah kesibukannya.

Mas Arya juga suami yang nggak kalah sempurna. Seorang dosen muda, mapan, serius, tapi juga bisa lucu. Dia juga selalu ada buat Inggit. Bahkan super sabar menghadapi Inggit yang punya sifat ngambekan. Nggak cuma stand by untuk Inggit, tapi juga untuk orang tua Inggit. Sungguh, harusnya series ini diubah nama menjadi My Lecturer My Perfect Husband.

Dua karakter macam Tristan dan Arya sepertinya akan sulit ditemukan di dunia nyata. Secara tak sadar, dua karakter ini akan menaikkan standar tentang pacar dan suami sempurna yang biasanya cuma kita bisa lihat di drama Korea.

#4 Orang yang nggak suka “persaingan”

Nama Tristan dan Mas Arya sempat trending di Twitter beberapa waktu lalu. Ada dua kubu yang terpecah karena mereka berdua. Beberapa di antaranya bersimpati kepada Tristan. Bagaimana tidak? Dia diam-diam ditinggal menikah oleh pacarnya saat dia sedang sibuk koas. Dia juga dibohongi karena Inggit tidak mau memberitahunya tentang pernikahannya dan Arya, sehingga ia menganggap bahwa hubungannya dengan Inggit masih baik-baik saja.

Bisa dibayangkan betapa ambyarnya hati Tristan nanti saat tahu kenyataan bahwa wanita yang masih menyandang status pacarnya dan masih sering ia temui ternyata sudah bersuami. Ambyar sak pole!

Namun, kita tidak bisa menyalahkan Mas Arya atas ketidaktahuan Tristan. Mas Arya hanya mengiyakan permintaan Inggit. Bahkan, saat Mas Arya sudah menikah dengan Inggit, dia mengatakan akan melepas Inggit jika Tristan sudah siap. Walau tahu hati Inggit bukan untuknya, ia tetap memperlakukan Inggit dengan baik. Dia juga tetap tabah ketika melihat Inggit berpelukan dengan Tristan. Suami macam apa dia?

Namun, siapa yang tahu jika benih-benih cinta akan tumbuh di antara keduanya? Witing tresna jalaran saka kulina, cinta bisa tumbuh karena terbiasa bersama. Tinggal kita lihat siapa nanti yang akan terluka pada akhirnya.

#5 Pencinta syuting stripping

Buat kamu yang terbiasanya melihat syuting stripping Indonesia, rasanya nggak perlu menonton My Lecturer My Husband. Serius, rasanya nggak Indonesia banget ketika melihat tayangan Indonesia tapi episodenya terbatas dan tayang seminggu sekali. Apalagi durasinya hanya 37 menitan per episodenya.

Hal ini berbeda sekali dengan tayangan sinetron Indonesia yang biasanya tayang setiap hari dan punya durasi berjam-jam. Kalau menonton My Lecturer My Husband, kamu akan dibuat penasaran selama seminggu dan selalu ingin segera hari Jumat lagi agar bisa menonton episode selanjutnya.

Sudah deh, buat kamu yang nggak kuat mental dan keteguhan hati untuk menonton tayangan yang berbeda dari tayangan biasanya dari Indonesia, mending nggak usah uji nyali buat nonton series ini. Kalau saya, sih, sudah siap mental dan sudah meneguhkan hati untuk menerima perubahan tayangan audio visual dari Indonesia yang lebih fresh dan lebih membuat hati merasakan kerinduan setiap minggunya.

BACA JUGA My Lecturer My Husband: Web Series Indonesia Rasa Korea dan tulisan Nimatul Faizah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version