5 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Menempati Rumah Subsidi

5 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Menempati Rumah Subsidi Terminal Mojok

5 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Menempati Rumah Subsidi (Tukangphotostock/Shutterstock.com)

Kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar yang mesti dipenuhi manusia agar tetap bisa bertahan hidup. Umumnya, ada tiga kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan sandang mengacu pada pakaian yang dikenakan manusia sebagai makhluk berbudaya, kebutuhan pangan mengacu pada makanan yang dikonsumsi manusia, dan kebutuhan papan mengacu pada kebutuhan manusia akan tempat tinggal.

Bicara soal kebutuhan papan, tanpa terasa sudah hampir dua tahun saya menempati rumah yang menjadi tempat tinggal saya dan keluarga. Rumah yang terkenal dengan istilah rumah BTN—bukan nama bank beneran, melainkan Bayar Tapi Nyicil, hehehe—ini merupakan rumah subsidi dari program pemerintah. Iya, saya mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah) jenis FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) tipe 30/72. Ribet banget istilahnya ya, Bestie?

Dikutip dari website Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, KPR FLPP ini adalah dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Mudahnya, rumah yang saya tempat saat ini merupakan rumah BTN yang biasa disebut oleh masyarakat sebagai RSSS (Rumah Sangat Sederhana Sekali).

Buat kalian yang berencana mengambil KPR rumah subsidi, saya akan berbagi sedikit tips apa saja hal yang perlu kalian siapkan sebelum menempati rumah jenis ini.

#1 Siapkan biaya renovasi rumah

Jangan salah paham, ya, kualitas rumah subsidi memang bukan yang terbaik. Wong harganya saja cukup terjangkau untuk ukuran sebuah rumah. Tapi, rumah subsidi nggak sejelek cerita yang beredar di luar sana, kok. Semua itu tergantung developernya. Maksud dari biaya renovasi rumah di sini adalah biaya untuk pembaruan bagian rumah seperti kanopi, dapur, dll.

Biar dapurnya estetik~ (Unsplash.com)

Meskipun rumah subsidi memiliki halaman rumah, kanopi biasanya nggak menjadi bagian dari rumah subsidi FLPP. Kalaupun tersedia kanopi rumah, biasanya itu merupakan program promo dari pihak developer. Sementara untuk dapur, biasanya rumah subsidi memang belum ada dapurnya atau kalaupun sudah ada, ukurannya sangat kecil. Makanya supaya kalian dan keluarga bisa menempati rumah dengan lebih nyaman, sebaiknya siapkan biaya renovasi. Tapi jangan lupa, ada beberapa aturan mengenai renovasi rumah subsidi ya, Bestie.

#2 Siapkan alat tambahan untuk membersihkan rumah

Namanya juga rumah yang dikerjakan secara borongan, pasti ada yang kurang sempurna terutama soal finishing akhirnya. Maksudnya mempersiapkan alat tambahan untuk membersihkan rumah bukan seperti kain lap, sapu, pel, dll. Kalau peralatan membersihkan rumah yang seperti itu sih memang wajib dimiliki, ya.

Beberapa peralatan tambahan yang saya maksud adalah kape, cairan pembersih cat seperti thinner, dll. Peralatan tambahan ini wajib disiapkan untuk memudahkan proses pembersihan akhir rumah sebelum ditempati. Biasanya sih bakal ada tuh sisa-sisa cat yang kelebihan di dinding dan itu bikin rumah jadi nampak nggak rapi. Biar rapi dan bersih sempurna, kalian perlu membersihkan sendiri rumah sebelum ditempati. Tentu saja rumah yang bersih akan memberi kenyamanan untuk penghuninya.

#3 Siapkan ilmu dasar pertukangan

Menurut saya, ilmu ini sangat berguna dan perlu dimiliki setiap pemilik rumah subsidi meskipun hanya sedikit. Sebab, pasti ada saja kesalahan minor dalam proses pembangunan rumah yang baru disadari saat awal rumah ditempati. Misalnya saja rembes atau atap bocor, dll.

Punya ilmu dasar pertukangan tipis-tipis (Unsplash.com)

Memang sih ada jaminan pemeliharaan rumah subsidi selama tiga bulan, jadi kalau ada kerusakan di rumah sebelum tiga bulan terhitung sejak serah terima kunci, kalian dapat melaporkannya ke pihak developer. Meski begitu, yang akan diperbaiki adalah kerusakannya, bekas rembes atau bocor di atap yang meninggalkan jejak nggak ikut dikerjakan. Daripada menggunakan jasa tukang untuk mengecat ulang bekas rembesan air atau bocor, lebih baik mengaplikasikan ilmu dasar pertukangan yang dimiliki, kan?

#4 Siapkan teman untuk pindahan

Sebaiknya jangan pernah percaya brosur perumahan yang menawarkan lokasi dekat dengan berbagai fasilitas publik yang menggunakan satuan waktu, bukan jarak. Sebab, satuan waktu ini kan tergantung kecepatan pengendara. Gimana bisa mengukur jarak lokasi satu ke lokasi lainnya menggunakan satuan waktu padahal kecepatan tiap pengendara berbeda-beda?

Rata-rata rumah subsidi nggak berlokasi di dekat fasilitas publik dan nggak terletak di lokasi strategis. Oleh karena itu, kalian butuh teman dekat yang bersedia membantu proses pindahan ke rumah baru yang lokasinya biasanya agak jauh. Sebenarnya bisa juga pindahan dengan memakai jasa GoBox atau jasa angkut sejenisnya, tapi kan mas-mas jasa angkut nggak bisa kalian sambati capeknya pindahan rumah. Apalagi kalau rumah baru kalian jauh banget lokasinya, Bestie!

#5 Syukuran rumah

Setiap orang memiliki kepercayaan dan adat masing-masing, termasuk dalam hal proses perpindahan rumah seperti syukuran. Hal ini biasanya dilakukan demi kenyamanan selama menempati rumah kelak. Syukuran ini nggak selalu berhubungan dengan hal-hal supranatural, lho. Bahkan misalnya kalian nggak memercayai hal-hal semacam itu, syukuran tetap perlu diadakan agar keluarga besar dan teman terdekat kalian bisa mengetahui secara pasti tempat tinggal kalian yang baru. Siapa tahu ketika mereka ada kebutuhan mendesak seperti pinjam uang, mereka bisa datang ke rumah baru kalian, kan?

Bikin acara syukuran rumah baru (Unsplash.com)

Itulah lima hal yang perlu disiapkan sebelum kalian menempati rumah subsidi. Kalian nggak harus percaya saran-saran saya di atas, sebab yang wajib kalian percayai adalah rukun imam. Pokoknya kalau ada kreator konten yang bilang “wajib diketahui”, “wajib dicoba”, “wajib dibeli”, dll. kalian bebas mau mengikuti atau nggak, soalnya nggak ada kewajiban berkaitan hal-hal tersebut di kitab suci, kok.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version