5 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Masuk Penjara

5 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Masuk Penjara (Unsplash.com)

5 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Masuk Penjara (Unsplash.com)

Siapa yang tak ingin kebebasan. Merdeka dari penjajahan, lulus sekolah, resign dari lingkungan pekerjaan yang toksik, hingga sarungan tanpa celana dalam. Semua bentuk perasaan bebas dari rasa jadi tahanan penjara selalu menjadi hal yang membuat nyaman setiap orang.

Namun di negara yang melakukan pemenjaraan sebagai bentuk kontrak sosial dengan warganya yang melanggar hukum, tentu kebebasan itu bisa hilang kapan saja apabila tidak berhati-hati. Tidak sengaja menabrak orang, menandatangani sesuatu tanpa membaca secara detail, mencemarkan nama baik, menghajar begal sampai mampus, atau apa saja yang kita tidak sengaja kamu lakukan, namun bertentangan dengan pasal yang berlaku.

Namun, sehati-hatinya manusia, masa depan tidak ada yang tahu. Apabila kita cukup sial dan masuk penjara, hal apa saja yang sebaiknya kita siapkan.

#1 Fisik prima

Proses masuk penjara itu memang panjang. Awalnya, kamu harus mengurus administrasi di kantor kejaksaan. Setelah beres, kamu akan diantar ke penjara naik mobil tahanan yang pengap. Tangan kamu akan diborgol, ditambah berdesakan bersama tahanan lain yang asing. Namun, kalau punya kemampuan bersosialisasi yang bagus, ini bisa jadi ajang perkenalan dan amat berguna setelah di dalam penjara nanti.

Nah, untuk melewati semua tahapan itu, kamu butuh fisik yang prima. Fisik yang bagus juga bermanfaat untuk menjalani masa-masa awal di dalam sel penjara, yang dinamakan Mapenaling (Masa Pengenalan Lingkungan). 

Ketika Mapenaling, tahanan biasanya dimasukkan ke dalam 1 sel khusus, dikunci selama 1 minggu, untuk membiasakan diri dengan lingkungan baru. Selayaknya “anak baru”, beberapa tahanan atau napi senior biasanya akan berkenalan, atau sedikit “iseng” bermain-main. 

#2 Sabun gatal dan Tolak Angin

Desain penjara di Indonesia itu kebanyakan sama. Khususnya desain pintu dan jendela yang menggunakan bahan besi berdesain jeruji. Beberapa penjara menambahkan plat besi supaya jendela tidak terlalu terbuka dan udara dingin tidak langsung masuk begitu saja. Nah, dalam kondisi seperti ini, angin akan menjadi kawan sekaligus lawan.

Udara yang terlalu bebas masuk melalui lubang jeruji menjadikan siang terasa sejuk walaupun harus tidur berdesakan. Namun, pada malam hari, angin dingin menyusup menusuk tulang. Masuk musim hujan akan lebih menyiksa lagi, terutama ketika diikuti melonjaknya kasus influenza. Karena sifatnya yang mudah menular, kondisi sel penjara yang kapasitas sudah over jadi tempat yang asik bagi virus untuk berkembang biak. 

Selain obat-obatan yang tersedia di klinik, yang tentunya terbatas, apalagi bagi yang terbiasa mengkonsumsi obat-obatan paten, saran saya, bawalah Tolak Angin, Antangin, atau sejenisnya. Mengkonsumsi jamu anti masuk angin tersebut baik untuk menjaga badan tetap hangat dan mencegah timbulnya sakit di lingkungan seperti penjara.

Selain obat melawan masuk angin, kamu juga perlu menyiapkan sabun gatal. Sel yang sesak dengan manusia, menimbulkan masalah lain. Tungau Sarcoptes scabiei yang terkenal doyan pada situasi macam itu akan membuat rasa gatal yang luar biasa pada tubuhmu. Karena kondisi over kapasitas di penjara mustahil diatasi, maka hal yang paling masuk akal adalah menyiapkan sabun gatal.

#3 Membiasakan lidah

Masakan penjara sebenarnya telah memenuhi standar gizi harian dengan nasi (karbohidrat), protein (daging, telur, atau tahu/tempe), serat (sayur mayur), dan snack (biasanya sepotong buah atau ubi jalar). Menunya juga diatur sedemikian rupa supaya bervariasi dalam siklus 10 hari.

Tapi namanya juga penjara. Kalau menunya sehat dan nikmat pasti semua orang, apalagi yang tiap harinya kesusahan membeli makan, bakal berbondong masuk penjara. Rasa masakan koki-koki penjara (biasanya narapidana yang dinilai berkelakuan baik dan “bisa” memasak) sangat inkonsisten. 

Kadang kalau dapat yang pandai memasak, ya bakalan enak. Begitu pula sebaliknya. Namun, makanan penjara yang biasanya disebut “cadong” ini nggak buruk-buruk amat, kok. Saipul Jamil konon mengaku kangen makan cadong setelah bebas dari penjara.

Oleh sebab itu, bagi kamu yang biasanya pilih-pilih makan, biasakanlah. Biasanya tahanan baru akan kehilangan sedikit berat badannya. Namun, setelah 6 bulan, mereka malah jadi lebih gendut. Gizi yang baik dan minimnya aktivitas fisik di penjara penyebabnya. Apalagi yang punya kebiasaan kalau stres malah banyak makan.

#4 Belajar rendah hati

Mungkin, sebelum masuk penjara, kamu adalah orang yang menduduki jabatan tinggi, kaya raya, berkuasa, dan sebagainya. Lupakan sejenak status dan kekayaan itu. 

Setelah masuk penjara, kalian akan sangat mungkin 1 sel dengan maling yang panuan atau preman yang tidak bisa bertutur halus. Ingat, nggak semua penjara punya “sel mewah” ya.

Saran saya, cobalah membaur dan jangan baperan. Biasanya kondisi post power syndrome begini membuat banyak tahanan atau narapidana menjadi stres dan gampang sakit ketika di penjara.

Jika cukup pandai mencari teman dan menanamkan pengaruh di penjara, bukan tidak mungkin kalian bisa maju di pemilu selanjutnya. Jangan remehkan kekuatan preman-preman kecil yang kalian temui di penjara dalam menggalang suara di lingkungannya. Toh untuk nyaleg sekarang tidak lagi perlu SKCK, kan. Enak sekali.

#5 Siapkan buku untuk dibaca

Orang Indonesia terkenal akan minat baca yang rendah, kecuali orang yang lagi mendekam di penjara. Untuk melepaskan kejenuhan, penghuni penjara biasanya jadi gemar membaca buku. 

Nggak peduli latar belakang napi. Mau pengajar, usahawan, begal, sampai gelandangan semua jadi suka baca buku. Ya, mungkin terdengar kurang masuk akal bagi kita, namun keterbatasan akses hiburan untuk membebaskan pikiran karena pelarangan gawai, membuat tahanan dan narapidana “kembali” ke buku. Seperti ucapan Bung Hatta, “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku. Dengan buku aku bisa bebas.” 

Itulah 5 hal yang cukup penting untuk kamu siapkan sebelum masuk penjara. Ingat, penjara bukan akhir dari segalanya. Tempat ini memang menghadirkan stres, kesedihan, rasa jenuh, kadang-kadang depresi. Namun sebisa mungkin hindari perilaku yang merugikan ketika kamu merasa tiada lagi harapan.

Penulis: I Putu Aditya Sattvika

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Rekomendasi 6 Drama Korea Berlatar Penjara

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version