#3 Kemasan bocor
Konon katanya, porsi nasi padang yang dibungkus lebih banyak daripada makan di tempat. Tentu saja hal ini bak angin surga bagi perut-perut yang meronta-ronta kelaparan. Sayangnya, nasi padang yang dibungkus kerap menimbulkan masalah lain, yaitu kuahnya tembus hingga ke kertas pembungkus nasi. Kertasnya jadi lecek, deh. Akibatnya ketika dibuka, tak jarang si kertas jadi hancur. Bikin nafsu makan hilang seketika.
Mungkin masalah kemasan bocor ini bisa disiasati dengan mengubah kemasan pembungkus dari yang semula kertas minyak menjadi daun pisang. Namun, di daerah saya sekarang masih jarang ditemui RM Padang yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus. Di daerah kalian gimana, Gaes?
#4 Lauk nggak komplet
Seporsi nasi padang lezat adalah nasi yang tersaji bersama sayur nangka, kol, kacang panjang, rebusan daun singkong serta sambal hijau dan merah. Kehilangan salah satunya, sungguh mencederai kenikmatan menyantap kuliner satu ini. Apalagi, kalau yang nggak ada sayur nangka. Oh, tidak! Jangan sayur nangka! Plis~
Dalam beberapa kesempatan, saat membeli di RM Padang langganan, saya diberi tahu pelayannya kalau sayur nangkanya habis. Daripada nggak bisa menikmati sayur nangka, saya memilih gas ke RM Padang lainnya dan mencari sampai dapat yang menjual sayur nangka. Tapi, tak jarang pelayannya nggak ngasih tahu ke saya bahwa sayur nangkanya habis. Kan kayak di-PHP begitu buka bungkusan nasi di rumah tapi nggak ada sayur nangkanya~
#5 Daun singkong keras
Poin terakhir yang bikin saya sebagai pelanggan kesal saat membeli nasi padang adalah daun singkong yang masih keras. Rebusan daun singkong sebagai pelengkap ini memang nggak bisa dipandang sebelah mata.
Pertama, dari segi warnanya. Saat lauk dan pelengkap nasi padnag didominasi warna cokelat keoranye-oranyean, daun singkong hadir menyegarkan mata dengan warna hijaunya yang cantik.
Kedua, dari segi rasa. Daun singkong yang cenderung nggak ada rasanya alias tawar ini seolah jadi penyeimbang dari segala macam printilan di nasi padang yang kaya rasa. Dengan kata lain, kehadiran daun singkong ini sangat penting dalam sebungkus nasi padang.
Sayangnya, pengolahan daun singkong ini kadang sembarangan. Mentang-mentang si daun nggak dibumbui macam-macam seperti lauk-pauk lainnya, dia disepelekan. Dia direbus cuma asal cemplung. Hasil akhirnya, si daun singkong masih keras, nggak empuk sama sekali. Kan bikin kesel pembeli.
Sebagai pelanggan, itulah lima hal yang bikin saya kesel saat beli nasi padang. Herannya, meskipun sudah berkali-kali dibikin kesel sama kuliner satu ini, hati saya tetap nggak bisa berpaling. Tetap aja saya beli. Hidup nasi padang!
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Alasan Nasi Padang Jadi Lebih Murah Dibanding Nasi Warteg.