Tidak Seseram di Film Pengabdi Setan 2, Ini 5 Hal Menguntungkan Tinggal di Rumah Susun

Tidak Seseram di Film Pengabdi Setan 2, Ini 5 Hal Menguntungkan Tinggal di Rumah Susun

Tidak Seseram di Film Pengabdi Setan 2, Ini 5 Hal Menguntungkan Tinggal di Rumah Susun (Wisnu Dinata via Wikimedia Commons)

Film Pengabdi Setan 2: Communion menjadi trending sejak dirilis 4 Agustus kemarin. Sutradara Joko Anwar kembali menyajikan kisah menyeramkan yang dialami oleh keluarga Rini, yang di film ini diceritakan sudah pindah ke sebuah rumah susun atau rusun.

Sepanjang film, kita memang seperti diajak berkeliling di dalam bangunan rumah susun, menyusuri lorong-lorongnya yang sempit, sepi, gelap, dan menyeramkan. Sutradara Joko Anwar berhasil menciptakan setting yang sempurna untuk menampilkan keadaan rusun yang bikin bulu kuduk merinding bila tinggal di situ. Dia memakai sebuah rusun di daerah Bekasi yang terbengkalai pembangunannya, sebagai lokasi syuting film.

Tapi sebetulnya, tidak semua rumah susun kondisinya seperti yang ada di film tersebut. Justru, masih lebih banyak rumah yang bikin betah penghuninya. Di Jakarta sendiri sudah banyak berdiri bangunan rusun sebagai alternatif tempat tinggal, untuk mengatasi keterbatasan lahan pemukiman di tengah kota.

Memang belum semua orang terbiasa tinggal di rumah konsep vertikal seperti itu. Masih banyak yang menginginkan tinggal di rumah tapak yang memiliki pekarangan sendiri. Tapi sebetulnya, tinggal di rumah susun itu juga memiliki beberapa keuntungan. Mari kita bedah.

#1 Lokasi strategis

Tidak seperti film Pengabdi Setan 2 yang terkesan jauh dari pemukiman lain, justru rumah susun yang ada di Jakarta rata-rata dibangun di lokasi-lokasi yang strategis, dekat dengan pasar, terminal, stasiun, rumah sakit, juga sekolah.

Dengan begitu, penghuni, akan mudah mengakses berbagai tempat penting tersebut, tanpa dipusingkan dengan transportasi, ongkos perjalanan yang mahal atau waktu yang lama.

#2 Harga sewa yang lebih murah

Walau berlokasi di kawasan yang strategis, biaya sewa juga masih terbilang lebih murah, dibanding menyewa rumah tapak. Bahkan di Jakarta sudah ada beberapa rumah susun bersubsidi yang harga sewanya mulai dari Rp250 ribu/bulan. Dengan harga segitu penghuni sudah mendapat dua kamar tidur, ruang keluarga, dapur, dan kamar mandi.

Jadi tinggal di rumah susun sangat cocok dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Dengan harga sewa yang relatif murah, pengeluaran rumah tangga pun juga lebih hemat. Sementara untuk rumah sewa tapak, harga paling murahnya saja sudah sekitar Rp1 juta, terdiri dari 3 petak.

#3 Lebih aman

Tinggal di rumah susun juga minim tindakan kriminalitas seperti maling atau rampok. Karena di setiap rusun, sudah ada petugas keamanan yang disediakan pengelola, dan siap bertugas selama 24 jam. Ditambah lagi dengan fasilitas CCTV yang tersebar di mana-mana, membuat yang namanya maling atau rampok, akan mikir 1000 kali kalau mau beraksi.

#4 Fasilitas komplit

Meskipun harga sewa tinggal di rumah susun relatif murah, tapi fasilitas yang disediakan nggak bisa dianggap remeh. Sekarang, hampir semua sudah dilengkapi dengan fasilitas bersama, terutama lahan bermain untuk anak-anak. Selain itu, juga ada lahan parkir yang luas, lapangan olahraga, rumah ibadah, saluran limbah, aliran listrik dan gas. Bahkan beberapa rumah susun juga sudah ada yang menyatu dengan pasar, fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dan menyediakan lahan untuk bercocok tanam.

#5 Hubungan antar-penghuni yang harmonis

Dengan adanya fasilitas bersama yang ada di dalam kompleks rumah susun, penghuni pun bisa saling mengenal dengan mudah. Jarak yang berdekatan antara rumah yang satu dengan yang lain, membuat mereka menjadi kompak dan saling tolong menolong, karena seperti tinggal di satu rumah secara bersama, hanya beda ruangan saja.

Mereka pun juga membentuk semacam paguyuban atau pengurus RT/RW, dan sering membuat acara yang melibatkan seluruh penghuni, agar hubungan silaturahmi antar-tetangga semakin baik dan harmonis.

Itulah beberapa poin yang menguntungkan tinggal di rumah susun yang tidak semenyeramkan di film Pengabdi Setan 2: Communion. Jadi, memang nggak perlu takut tinggal di rusun. Bagi kalian yang berminat, bisa deh hunting rusun yang cocok untuk kalian. Selamat berburu!

Sumber gambar: Wisnu Dinata via Wikimedia Commons

Penulis: Fajar Fery Ferdiansyah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Rusunawa Berdarah dan Nyaring Suara Gamelan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version